Mengapa Wanita Bisa Mengalami Menopause Dini ?

Dipublish tanggal: Jul 14, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Mengapa Wanita Bisa Mengalami Menopause Dini ?

Menopause merupakan fenomena alamiah yang terjadi pada perempuan dimana berhentinya produksi hormon reproduksi yang menyebabkan perempuan tidak lagi mengalami siklus menstruasi. Normalnya, perempuan mengalami menopause ketika telah menginjak usia 45 tahun hingga 55 tahun. 

Lalu apa itu menopause dini ? Menopause dini adalah ketika perempuan mengalami menopause di bawah usia 40 tahun. Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai menopause dini.

Perlu anda tahu, menopause dini berbeda dengan kegagalan ovarium dini

Sebagian orang menganggap bahwa menopause dini dapat terjadi karena kegagalan ovarium dini. Namun, sebenarnya anggapan itu salah. Karena menopause dini tidaklah sama dengan kegagalan ovarium dini, meskipun gejala dan efeknya sama. Namun penyebabnya berbeda. 

Menopause dini terjadi karena sistem reproduksi telah berhenti memproduksi hormon reproduksi. Sedangkan, kegagalan ovarium dini terjadi karena defisiensi hormon reproduksi. Kegagalan ovarium dini dapat disembuhkan dengan melakukan terapi hormon estrogen. Sedangkan menopause tidak dapat disembuhkan.

Dampak ketika perempuan mengalami menopause dini

Walaupun menopause dini terjadi pada perempuan dengan usia lebih muda, tetapi efek dan gejalanya sama seperti menopause pada umumnya, karena sistem reproduksi sudah berhenti memproduksi hormon reproduksi. Beberapa dampak yang ditimbulkan dari menopause dini adalah :

  • Terjadinya gangguan emosi (perubahan mood dan depresi)
  • Kulit, mata, dan mulut terasa lebih kering
  • Vagina terasa lebih tipis dan kurang fleksibel
  • Turunnya libido atau gairah seks
  • Tubuh sering merasakan panas dan sering berkeringat
  • Merasa mudah lelah
  • Tulang menjadi keropos
  • Tidak dapat memiliki anak
  • Lebih beresiko terhadap penyakit jantung dan stroke
  • Lebih beresiko terhadap kanker usus dan ovarium
  • Lebih beresiko terkena penyakit gusi dan gigi

Perubahan hormon yang terjadi lebih awal

Terjadinya menopause ditandai dengan perubahan hormon pada masa transisi atau disebut dengan premenopause. Transisi ini terjadi dalam waktu beberapa tahun, kemudian akan berakhir setahun sebelum menstruasi terakhir. 

Transisi ini terjadi saat usia mendekati 50 tahun, tetapi hal tersebut dapat terjadi lebih cepat dan dalam waktu lebih singkat pada perempuan yang mengalami menopause sebelum usia 40 tahun atau menopause dini.

Premenopause yang lebih singkat dapat terjadi jika organ reproduksi mengalami gangguan atau tidak bisa lagi memproduksi hormon reproduksi. Bagi perempuan yang baru saja melakukan operasi pengangkatan organ reproduksi, juga akan langsung mengalami menopause.

Menopause dini dapat disebabkan oleh intervensi medis

Berbagai metode pengobatan atau intervensi medis juga dapat secara langsung memberikan pengaruh terhadap aktivitas sistem reproduksi termasuk ovarium. Sehingga juga dapat menyebabkan menopause. Tindakan medis yang dapat menyebabkan menopause diantaranya yaitu :

Gangguan pada ovarium merupakan salah satu akibat dari dilakukannya kemoterapi. Ovarium dapat berhenti bekerja. Efek kemoterapi ada yang berdampak langsung atau ada juga yang dalam waktu beberapa bulan setelah kemoterapi. 

Kerusakan yang terjadi pada ovarium karena kemoterapi tergantung pada seberapa besar frekuensi dilakukannya kemoterapi tersebut.

  • Operasi pengangkatan ovarium (oophorectomy)

Perempuan yang telah menjalani operasi ini, akan secara langsung mengalami menopause karena terjadi penurunan hormon yang sangat cepat. Efek lainnya adalah menurunnya libido.

Operasi histerektomi akan memberikan dampak menopause juga, tapi tidak secara langsung. Perempuan yang melakukan operasi ini, siklus menstruasinya akan berhenti serta tidak dapat lagi mengalami kehamilan, dan juga akan mengalami menopause beberapa tahun lebih awal.

Berbagai kondisi kesehatan juga menyebabkan menopause

  • Hanya punya satu kromosom X (sindrom turner) sehingga ovarium tidak terbentuk dengan sempurna dan menyebabkan menopause dini;
  • Faktor keturunan dimana terdapat  riwayat keluarga yang mengalami menopause dini; dan
  • Kondisi autoimun yang dapat menyerang ovarium dan menghambat produksi hormon.

Cara mendiagnosis menopause dini

  • Melakukan pemeriksaan fisik dan darah yang berguna untuk membedakan menopause dini, kehamilan atau penyakit tiroid:
  • Tes estradiol (apabila dibawah 30, maka Anda mengalami menopause); dan
  • Mendeteksi kadar FSH (hormon yang menstimulasi ovarium memproduksi estrogen, apabila di atas 40mIU per milliliter, maka Anda kemungkinan mengalami menopause).

Merokok dapat menyebabkan menopause dini

Merokok, juga asap rokok, mengakibatkan gangguan ovarium dan produksi hormon  karena efek anti-estrogennya. Paparan yang lama dapat mengakibatkan menopause.

Cara meringankan efek menopause dini

Setelah mengalami menopause, perempuan akan lebih rentan terhadap berbagai penyakit termasuk jenis degeneratif. Untuk itu pola hidup sehat sangat penting dalam meringankan dampak menopause, misalnya :

  • Menjalani aktivitas fisik serta pola makan seimbang demi kesehatan tulang dan jantung;
  • Mencukupi kebutuhan kalsium serta vitamin D supaya terhindar dari osteoporosis. Kalsium yang dibutuhkan setelah menopause kuranglebih 1200mg per hari, sedangkan vitamin D sekitar 600 – 800 IU sehari; dan
  • Hindarilah asap rokok. Jika merokok, berhentilah.

7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Premature Menopause: Causes, Symptoms, and Treatments (http://www.webmd.com/menopause/guide/premature-menopause-symptoms)
Early or premature menopause - womenshealth.gov (http://womenshealth.gov/menopause/early-premature-menopause/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app