Manfaat Jahe Bagi Kesehatan Lebih Dari Sekedar Atasi Mual

Manfaat Jahe Bagi Kesehatan Lebih Dari Sekedar Atasi Mual
Dipublish tanggal: Sep 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Manfaat jahe bagi kesehatan ternyata tidak sekedar untuk mengatasi mual atau gangguan lambung saja. Hal ini dikarenakan jahe mengandung gingerol. Selain bersifat antiradang dan antioksidan, zat bioaktif utama yang terkandung dalam jahe juga memiliki efek menyembuhkan di bidang lainnya. Lantas, apa saja manfaat jahe bagi kesehatan? Berikut beberapa di antaranya:

 Mengatasi berbagai jenis mual

Manfaat jahe bagi kesehatan yang pertama adalah mengatasi mual. Mual di sini tak hanya ketika seseorang mengalami mabuk perjalanan, namun juga termasuk morning sickness yang biasanya dialami ibu hamil. 

Walau sangat efektif, namun bumil disarankan berkonsultasi lebih dulu pada dokter bila ingin mengonsumsi jahe dalam jumlah besar. Alasannya karena, beberapa pihak meyakini penggunaan jahe berlebihan berpotensi meningkatkan risiko keguguran. Namun mengenai dampak tersebut, masih belum ada studi yang membuktikannya.

Selain itu,  rempah yang berasal dari China tersebut juga ampuh meredakan mual dan muntah setelah operasi bila diminum 1 jam sebelum prosedur dilakukan. Pasien yang menjalani kemoterapi seringkali juga merasa lebih baik setelah mengonsumsi atau mengoleskan minyak jahe. 

Mengurangi nyeri otot

Hasil penelitian menjumpai konsumsi 2 gram jahe setiap hari selama 11 hari berturut-turut ampuh menurunkan sakit otot secara signifikan. 

Mengurangi gejala nyeri sendi

Jahe juga efektif mengurangi gejala nyeri dan sendi kaku yang disebabkan osteoarthritis. Penggunaan jahe di sini tak hanya secara oral saja (dengan dikonsumsi), tapi juga dapat melalui pijatan yang menggunakan minyak jahe bercampur jeruk. 

Menurunkan gula darah 

Hasil studi tahun 2015 yang melibatkan 41 penderita diabetes tipe 2 menyimpulkan, konsumsi 2 gram bubuk jahe setiap hari mampu menurunkan gula darah sebanyak 12%. 

Selain itu, rasio komponen penyebab utama penyakit jantung (ApoB/ApoA-I dan oksidasi lipoprotein) juga berkurang signifikan.  Ini berarti, jahe juga ampuh mencegah diabetes dan penyakit jantung. 

Membantu mengobati gangguan pencernaan kronis

Gangguan pencernaan kronis (dispepsia) ditandai dengan sering kambuhnya sakit perut bagian atas. Gangguan pencernaan tersebut rata-rata timbul karena tertundanya proses pengosongan lambung.

Menariknya, jahe terbukti mampu mempercepat proses pengosongan lambung penderita dispepsia. Hasil riset menunjukkan, setelah makan sup, jahe hanya butuh waktu 12 menit (normalnya 16 menit) untuk mengosongkan lambung. Oleh sebab itu, konsumsilah 1,2 gram jahe sebelum makan agar proses pengosongan lambung dapat dipercepat hingga 50%.

Meredakan nyeri haid

Manfaat jahe bagi kesehatan berikutnya adalah membantu meredakan nyeri haid. Hasil penelitian membuktikan konsumsi 500-2000 mg jahe setiap hari selama 3 hari pertama haid ampuh meredakan nyeri menstruasi. Khasiat tanaman herba tersebut bahkan dinilai sama efektifnya dengan obat-obatan seperti ibuprofen atau asam mefenamat

Menurunkan kolesterol jahat

Hasil studi yang dilakukan selama 45 hari terhadap 85 penderita kolesterol tinggi menunjukkan, konsumsi 3 gram jahe mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL). 

Pernyataan ini juga didukung penelitian lain yang bahkan menyatakan kalau jahe sama efektifnya dengan obat penurun kolesterol atorvastatin. Kedua studi tersebut juga menjumpai adanya penurunan jumlah kolesterol secara total dan kadar trigliserida dalam darah. 

Mencegah kanker

Beberapa jenis kanker ternyata juga dapat dirawat menggunakan jahe berkat kandungan substansi 6-gingerol. Meski masih perlu penelitian lebih lanjut, tapi jenis kanker yang diperkirakan efektif dirawat menggunakan jahe adalah pankreas, payudara, indung telur, serta usus besar

Memperbaiki fungsi otak sehingga mencegah Alzheimer

Stres oksidatif dan radang kronis merupakan faktor yang berpotensi mempercepat penuaan sekaligus meningkatkan risiko Alzheimer. Beberapa riset menduga antioksidan dan zat bioaktif dalam jahe mampu menghambat respon radang yang ditimbulkan otak. 

Di samping itu, beberapa bukti ilmiah juga menyatakan jahe mampu meningkatkan fungsi otak secara langsung, baik dalam hal daya ingat maupun kecepatan bereaksi. 

Membantu melawan infeksi

Manfaat jahe bagi kesehatan berikutnya adalah membantu tubuh melawan infeksi. Gingerol dalam jahe mentah misalnya, terbukti efektif menghalangi pertumbuhan berbagai jenis bakteri. Lebih dari itu, jahe segar juga ampuh melawan virus RSV yang merupakan penyebab umum munculnya infeksi pernapasan.

 Meredakan pusing

Ketika mengalami pusing, seseorang dapat merasakan gejala lain seperti kehilangan keseimbangan, pandangan berkunang-kunang, hingga mual. Semua gejala pusing ini ternyata dapat diredakan dengan mengonsumsi jahe. 

Kita sudah melihat deretan manfaat jahe bagi kesehatan. Walau sangat bermanfaat, namun jahe tidak disarankan untuk penderita diabetes, jantung, serta mereka yang menderita gangguan pembekuan darah. Alasannya karena konsumsi jahe dapat memicu berbagai efek samping ringan seperti nyeri ulu hati, diare, hingga sensasi tidak nyaman di perut. 

Jahe mungkin juga dapat menimbulkan iritasi saat dioleskan ke kulit. Oleh sebab itu, konsultasikan lebih dulu dengan dokter sebelum menggunakan jahe sebagai terapi pengobatan. 


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Taking Ginger for Nausea Relief. Verywell Health. (https://www.verywellhealth.com/ginger-for-nausea-relief-89214)
Ginger: Health benefits and dietary tips. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/265990)
Lete I, et al. (2016). The effectiveness of ginger in the prevention of nausea and vomiting during pregnancy and chemotherapy. DOI: (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4818021/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app