Manakah Yang Lebih Baik, Air Dingin atau Air Hangat Dalam Mengatasi Bengkak?

Terapi menggunakan kompres panas bekerja dengan meningkatkan sirkulasi dan aliran darah ke area tertentu karena peningkatan suhu. Meningkatkan suhu pada area yang mengalami cedera dapat meredakan ketidaknyamanan dan meningkatkan fleksibilitas otot. Kompres panas dapat merilekskan dan menenangkan otot dan menyembuhkan jaringan yang rusak.
Dipublish tanggal: Agu 25, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 22, 2020 Waktu baca: 3 menit
Manakah Yang Lebih Baik, Air Dingin atau Air Hangat Dalam Mengatasi Bengkak?

Untuk mengatasi gejala pembengkakan, mulai dari artritis hingga otot yang tertarik biasanya digunakan kompres dingin menggunakan es atau kompres hangat

Mengobati suatu pembengkakan menggunakan kompres bisa sangat efektif untuk sejumlah kondisi dan cedera yang berbeda. Tetapi masalahnya, kondisi ini kadang-kadang bisa sangat membingungkan. 

Pasalnya tidak banyak orang mengetahui secara tepat, kapan menggunakan kompres panas dan kapan saat yang tepat menggunakan kompres dingin. Jika Anda ingin mengetahui perbedaan antara keduanya, mari disimak artikel ini lebih lanjut.

Prinsip penggunaan kompres hangat

  • Membawa lebih banyak aliran darah ke daerah di mana kompres diterapkan.
  • Mengurangi kekakuan sendi dan kejang otot, yang membuatnya berguna mengatasi ketegangan otot.
  • Seharusnya tidak digunakan selama 48 jam pertama setelah cedera.

Bagaimana kompres panas bekerja?

Terapi menggunakan kompres panas bekerja dengan meningkatkan sirkulasi dan aliran darah ke area tertentu karena peningkatan suhu. Meningkatkan suhu pada area yang mengalami cedera dapat meredakan ketidaknyamanan dan meningkatkan fleksibilitas otot. 

Kompres panas dapat merilekskan dan menenangkan otot dan menyembuhkan jaringan yang rusak.

Jenis

Ada dua jenis kompres panas: panas kering dan panas lembab.

  • Kompres panas kering dilakukan dengan meletakan sumber-sumber pemanas seperti bantalan pemanas, paket pemanas kering, dan bahkan sauna. Kompres panas jenis ini lebih mudah diaplikasikan.
  • Panas lembab. Kompres panas jenis ini dilakukan dengan penggunaan handuk yang telah dipanaskan, paket pemanas lembab, atau mandi air panas. Kompres panas lembab mungkin sedikit lebih efektif serta membutuhkan waktu yang lebih lama.

Kapan sebaiknya kompres panas tidak digunakan?

Ada kasus-kasus tertentu di mana terapi panas tidak boleh digunakan. Jika area yang dimaksud memar atau bengkak (atau keduanya), mungkin lebih baik menggunakan terapi dingin. Terapi panas juga tidak boleh diterapkan pada area dengan luka terbuka.

Orang dengan kondisi tertentu yang sudah ada sebelumnya tidak boleh menggunakan terapi panas karena risiko yang lebih tinggi dari luka bakar atau komplikasi karena aplikasi panas. Kondisi-kondisi ini meliputi:

Jika Anda menderita penyakit jantung atau hipertensi, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum menggunakan kompres panas. Jika Anda hamil, tanyakan kepada dokter Anda sebelum menggunakan sauna atau hot tub.

Prinsip penggunaan kompres dingin

Bagaimana terapi dingin bekerja?

Kompres dingin bekerja dengan mengurangi aliran darah ke area tertentu, yang secara signifikan dapat mengurangi peradangan dan pembengkakan yang menyebabkan rasa sakit, terutama di sekitar sendi atau tendon. 

Kompres dingin juga dapat mengurangi aktivitas saraf, yang juga bisa menghilangkan rasa sakit.

Jenis

Ada beberapa cara berbeda untuk menerapkan kompres dingin pada area yang terkena. Pilihan perawatan meliputi :

  • Penggunaan paket es atau paket gel beku
  • Semprotan pendingin
  • Pijat es
  • Mandi air es

Jenis terapi dingin lain yang kadang-kadang digunakan termasuk:

  • cCyo stretching, yang menggunakan dingin untuk mengurangi kejang otot selama peregangan
  • cryokinetics, yang menggabungkan pengobatan dingin dan olahraga aktif dan dapat bermanfaat untuk mengatasi keseleo ligamen.

Kapan kompres dingin sebaiknya tidak digunakan?

  • Orang dengan gangguan sensorik yang mencegah mereka merasakan sensasi tertentu tidak boleh menggunakan kompres dingin di rumah karena dapat menyebabkan kerusakan saraf dan berkurangnya sensitivitas.
  • Anda sebaiknya tidak menggunakan kompres dingin pada otot atau persendian yang kaku.
  • Terapi dingin sebaiknya tidak digunakan jika sirkulasi Anda buruk.

Mengetahui kapan harus menggunakan kompres dingin dan kapan menggunakan kompres panas akan secara signifikan meningkatkan efektivitas pengobatan. Beberapa situasi mungkin membutuhkan keduanya. 

Pasien rematik, misalnya, dapat menggunakan kompres panas untuk mengatasi kekakuan sendi dan kompres dingin untuk mengatasi pembengkakan dan nyeri akut.

Jika salah satu perawatan memperburuk rasa sakit atau ketidaknyamanan, segera hentikan perawatan tersebut. 

Jika perawatan ini tidak banyak membantu setelah digunakan dalam beberapa hari, Anda dapat membuat janji temu dengan dokter Anda untuk membahas pilihan perawatan lainnya yang lebih efektif.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mooventhan A, et al. (2014). Scientific evidence-based effects of hydrotherapy on various systems of the body. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4049052/)
Cypess AM, et al. (2009). Identification and importance of brown adipose tissue in adult humans. (https://www.nejm.org/doi/full/10.1056/NEJMoa0810780#t=article)
Cochrane, Darryl. (2004). Alternating hot and cold water immersion for athlete recovery: A review. Physical Therapy in Sport - PHYS THER SPORT. 5. 10.1016/j.ptsp.2003.10.002.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/228858127_Alternating_hot_and_cold_water_immersion_for_athlete_recovery_A_review)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app