Leukosit (Sel Darah Putih)

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 3 menit
Leukosit (Sel Darah Putih)

Sel darah putih (leukosit) merupakan bagian penting dari sistem pertahanan tubuh yang fungsinya untuk melawan mikroorganisme penyebab infeksi, sel tumor, dan zat-zat asing yang berbahaya. Inilah yang diketahui sebagai fungsi leukosit atau sel darah putih yang utama.

Ada beberapa jenis leukosit, masing-masing memiliki fungsi tertentu dalam tubuh. Jika jumlah leukosit dalam tubuh meningkat (leukosit tinggi), itu bisa menjadi indikasi adanya penyakit yang mendasari atau infeksi. Demikian juga, ketika jumlah leukosit rendah (leukopenia), itu bisa menjadi indikator beberapa masalah medis.

Berapa Jumlah Leukosit Normal?

Sebelum membahas fungsi sel darah putih, mari kita ketahui berapa nilai normal leukosit. Pada orang dewasa jumlah leukosit normal adalah pada kisaran 4.000 - 10.000 leukosit/ml. Secara garis besar leukosit dibagi menjadi dua, yaitu agranulosit dan granulosit.

Pada granulosit berarti adanya granul atau butiran pada sitoplasma sel leukosit. Butiran ini dilepaskan untuk membunuh jamur, bakteri dan setiap penyerang lainnya. Terdiri dari tiga jenis sel darah putih yaitu Neutrofil, Eosinofil dan Basofil.

Sedangkan, pada Agranulosit sitoplasma sel tidak memiliki butiran. Terdiri dari sel limfosit T, limfosit B, Monosit, dan Sel NK (Natural Killer Cell).

Masing-masing memiliki presentasi atau jumlah normal sebagai berikut:

Persentasi di atas akan diketahui dengan cara nelakukan pemeriksaan darah lengkap, yakni berupa hitung jenis leukosit.

Selengkapnya: Nilai Normal Leukosit pada Dewasa dan Anak

Fungsi Leukosit atau Sel Darah Putih sesuai Jenisnya

Fungsi Neutrofil

Neutrofil adalah sel-sel kekebalan non-spesifik dan terdiri sekitar 55 sampai 70 persen dari total sel darah putih. Fungsi sel darah putih neutrofil adalah sebagai baris pertama pertahanan tubuh terhadap antigen penyerang dan merupakan sel pertama yang tiba di tempat infeksi atau cedera. Sinyal kimia yang dilepaskan oleh sel yang rusak akan menarik neutrofil, kemudian ia akan menempel pada dinding pembuluh darah dan menelan partikel asing sebelum dapat memasuki aliran darah. Neutrofil berumur pendek dan merusak dirinya sendiri setelah menelan antigen berbahaya.

Fungsi Monosit

Monosit terdiri 2 sampai 8 persen dari total sel darah putih dalam sirkulasi. Monosit berasal dari sumsum tulang dan berkembang menjadi makrofag besar dalam aliran darah. Makrofag adalah sel yang terbesar di antara sel-sel darah putih yang ada. Fungsi sel darah putih makrofag adalah bertanggung jawab untuk menelan sel mati, limbah dan bakteri berbahaya. Makrofag menyerang mikroba dengan menjulurkan kaki-kaki pseudopodia untuk menangkap, kemudian menghancurkan mikroba dengan melepaskan enzim dari dalam makrofag.

Fungsi Eosinofil

Berperan dalam melawan parasit multiseluler dan reaksi alergi. Eosinofil berkembang dalam sumsum tulang sebelum bermigrasi keluar ke dalam aliran darah. Dalam menjalan fungsinya, leukosit eosinofil akan melepaskan mediator kimia dalam proses yang disebut degranulasi. Selama degranulasi, butiran kecil di dalam eosinofil akan dikeluarkan untuk menghancurkan partikel asing.

Fungsi Basofil

Fungsi leukosit basofil yaitu memainkan peran integral dalam mempromosikan aliran darah dan mencegah pembekuan. Basofil beredar dalam aliran darah dan melepaskan dua bahan kimia penting, yaitu heparin dan histamin. Heparin adalah anti-koagulan yang mencegah pembekuan sel-sel darah dan histamin merupakan vasodilator yang biasa dilepaskan selama reaksi alergi untuk meningkatkan aliran darah. Kedua molekul tersebut bekerja sama untuk menjamin cepatnya ketersediaan sel sistem kekebalan lain di tempat infeksi atau peradangan.

Fungsi Limfosit

Sel B dan sel T adalah komponen utama dari imunitas adaptif tubuh. Sel-sel B yang terutama bertanggung jawab untuk memproduksi antibodi terhadap partikel asing, yang diingat dan mengikat secara khusus untuk partikel asing lebih cepat yang akan disampaikan kepada sel T untuk kemudian dihancurkan. Sel T memiliki banyak fungsi, tetapi terutama berfungsi menghancurkan sel-sel yang telah diidentifikasi oleh antibodi. Sel NK tidak sespesifik sel T tetapi juga berfungsi dalam menghancurkan sel-sel dengan melepaskan butiran, seperti eosinofil. Ketiga sel darah putih ini akan bekerja sama dalam menjalankan fungsinya sehingga akan berjalan cepat dan efisien membersihkan tubuh dari mikroorganisme ataupun zat berbahaya.

Lebih lanjut mengenai fungsi sel darah putih limfosit, silahkan baca di sini: Fungsi Limfosit.

Itulah berbagai jenis dan fungsi leukosit sebagai komponen penting dalam sistem kekebalan (imun) tubuh. Semoga bermanfaat.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Evaluation of Patients with Leukocytosis - American Family Physician (https://www.aafp.org/afp/2015/1201/p1004.html)
WBC (White Blood Cell) Count: Purpose, Procedure, and Results (https://www.healthline.com/health/wbc-count#complications)
Low White Blood Cell Count: 6 Possible Causes for a Low WBC (https://www.webmd.com/cancer/white-blood-cell-count-low#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Artikel selanjutnya
Leukosit Tinggi: Ini Penyebab dan Gejalanya
Leukosit Tinggi: Ini Penyebab dan Gejalanya

Pola hidup yang tidak sehat seperti merokok dapat memicu peningkatan leukosit. Konsumsi obat-obatan seperti kortikosteroid, epinefrin, dan myelofibrosis yang merupakan kelainan sumsum tulang yang menganggu produksi sel darah normal.

Buka di app