Kreatin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Apr 15, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Waktu baca: 3 menit

Kreatin adalah zat kimia yang secara alami ada di dalam tubuh, terutama pada otot dan otak. Kreatin juga dapat ditemukan pada beberapa jenis makanan, misalnya daging merah dan makanan laut (seafood), atau dibuat di laboratorium.

Suplemen kreatin paling sering digunakan untuk meningkatkan massa otot pada atlet, sehingga pertumbuhan otot jadi maksimal. Ada sejumlah penelitian yang mengungkapkan bahwa kreatin dapat merangsang kinerja atletik pada saat melakukan olahraga intensitas tinggi, salah satunya lari cepat (sprint).

Tubuh mengubah kreatin menjadi fosfokreatin dan menyimpannya di otot, kemudian nantinya digunakan sebagai sumber energi dalam tubuh. Hal inilah yang mendasari bahwa suplemen kreatin dapat meningkatkan massa otot dan performa atlet.

Tak hanya itu, manfaat kreatin juga bisa dirasakan oleh penderita gagal jantung, distrofi otot, hingga penyakit Parkinson. Herbal ini dapat membantu meningkatkan kekuatan otot pada kondisi-kondisi tersebut dengan lebih efektif dan optimal.

Mengenai Kreatin

Golongan

Suplemen herbal

Kemasan

Tablet atau kapsul

Kandungan

-

Manfaat Kreatin

Berbagai manfaat kreatin adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan kekuatan otot, terutama pada orang dewasa hingga lansia
  • Meningkatkan performa atlet, khususnya pada atlet lompat jauh dan sepak bola. Sedangkan untuk jenis olahraga lainnya, tingkat keefektifan kreatin cenderung bervariasi.
  • Mengurangi kejang pada orang-orang yang mengalami defisiensi guanidinoacetate methyltransferase (GAMT). GAMT adalah enzim yang memengaruhi produksi kreatin dalam tubuh. Konsumsi suplemen kreatin dapat membantu meningkatkan fokus, kemampuan bahasa, kondisi kejiwaan, dan kejang pada anak-anak.
  • Mengurangi keriput di wajah para pria, terbukti dengan penggunaan krim yang mengandung kombinasi kreatin, guarana, dan gliserol selama 6 minggu.
  • Menurunkan gejala depresi, melalui penggunaan suplemen kreatin selama 8 minggu.

Masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna membuktikan manfaat kreatin bagi kesehatan.

Baca Selanjutnya: Cara Ampuh Menghilangkan Keriput di Wajah

Efek samping Kreatin

Kreatin cenderung aman digunakan secara oral. Namun, tetap ada kemungkinan efek samping yang muncul akibat minum suplemen kreatin.

Sejumlah efek samping kreatin yang paling umum adalah:

Kreatin juga bisa memicu dehidrasi. Supaya ini tidak terjadi, pastikan Anda minum banyak air putih setelah mengonsumsi suplemen kreatin. Hindari olahraga terlalu berat untuk mencegah penguapan air lebih banyak dari kulit.

Baca Selengkapnya: Tanda-Tanda Dehidrasi yang Harus Anda Waspadai

Dosis Kreatin

Secara umum, dosis kreatin adalah sebagai berikut:

Dewasa

  • Untuk penurunan massa otot: 20 gram per hari selama 4-7 hari, dilanjutkan dengan dosis 2-10 gram per hari. 
  • Untuk meningkatkan performa atlet: 20 gram per hari selama 4-7 hari, dilanjutkan dengan dosis 2-10 gram per hari. 
  • Untuk meningkatkan kekuatan otot: 20 gram per hari selama 5-7 hari, dilanjutkan dengan dosis 1-27 gram per hari. 

Anak-anak

  • Usia 2-5 tahun: 2 gram suplemen kreatin per hari selama 6 bulan.
  • Usia 5-18 tahun: 3-5 gram suplemen kreatin per hari selama 2-6 bulan.
  • 0,1-0,4 gram/kg per hari selama 6 bulan, untuk kondisi tertentu.

Tanyakan pada dokter mengenai dosis kreatin yang aman sesuai dengan kondisi Anda.

Interaksi Kreatin

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain, sehingga dapat mengubah cara kerja herbal. Sebagai akibatnya, hebral tidak dapat bekerja dengan maksimal atau justru menimbulkan racun yang membahayakan tubuh.

Suplemen kreatin dapat berinteraksi dengan obat nefrotoksik, yaitu jenis obat yang dapat merusak ginjal. Bila keduanya dikonsumsi secara bersamaan, maka kombinasi obat tersebut dapat merusak ginjal dengan lebih cepat.

Beberapa jenis obat yang tidak boleh digunakan bersamaan dengan suplemen kreatin adalah:

Oleh sebab itu, beri tahukan dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda konsumsi untuk mencegah potensi interaksi obat.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan kreatin adalah sebagai berikut:

  • Ibu hamil atau menyusui tidak dianjurkan untuk minum suplemen kreatin. Belum ada penelitian yang membuktikan keamanannya.
  • Penggunaan kreatin selama 4 minggu dapat memperparah gejala mania pada penderita bipolar disorder. Bagi Anda yang mengalaminya, tanyakan pada dokter mengenai dosis kreatin yang aman untuk Anda. Baca Juga: 13 Ciri-Ciri Gangguan Bipolar yang Harus Diwaspadai
  • Suplemen kreatin tidak boleh dikonsumsi oleh penderita sakit ginjal atau diabetes. Suplemen herbal ini dapat memperparah penyakit Anda.
  • Minum suplemen kreatin dan kafein secara bersamaan dapat memperparah gejala penyakit Parkinson. Bila Anda mengidap penyakit Parkinson dan ingin minum suplemen kreatin, batasi penggunaan kafein dalam keseharian Anda.
  • Suplemen kreatin tidak dapat menggantikan obat-obatan medis apa pun dari dokter. Hindari menggunakan suplemen ini tanpa pengawasan dokter atau ahlinya.

6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Creatine supplementation with specific view to exercise/sports performance: an update. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3407788/)
Creatine: Uses, benefits, and health risks. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/263269)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app