Hiperpituitarisme - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Apr 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 4 menit

Kelenjar pituitari adalah kelenjar yang terletak di bagian bawah otak Anda. Kelenjar pituitari berfungsi untuk melepaskan delapan hormon. Masing-masing hormon ini memiliki fungsinya masing-masing pada tubuh Anda.

Hormon yang diproduksi oleh kelenjar hipofisis meliputi:

  • Adrenocorticotropic hormone (ACTH) memicu produksi kortisol dan reaksi kimia yang membuat tubuh Anda memproduksi adrenalin dan noradrenalin.
  • Hormon antidiuretik (ADH) mengendalikan tekanan darah Anda dan mengatur regulasi cairan dalam tubuh Anda.
  • Follicle-stimulating hormone (FSH) merangsang pertumbuhan folikel ovarium pada wanita dan produksi sperma pada pria.
  • Hormon pertumbuhan (GH) membuat anak-anak tumbuh, dan mempertahankan struktur dan metabolisme tubuh pada orang dewasa.
  • Hormon luteinizing (LH) bertanggung jawab atas kesuburan, pubertas, dan menstruasi pada wanita.
  • Oksitosin penting untuk persalinan dan menyusui. Mungkin juga memainkan peran besar dalam perilaku manusia.
  • Prolaktin memiliki lebih dari 300 kegunaan dalam tubuh.
  • Hormon perangsang tiroid (TSH) mengatur produksi hormon dalam tiroid.

Apa penyebab kelenjar pituitari menjadi terlalu aktif?

Tumor jinak seperti adenoma adalah penyebab paling sering menyebabkan kelenjar hipofisis yang terlalu aktif. Secara umum tidak diketahui mengapa tumor ini dapat muncul. Tumor yang tumbuh pada kelenjar hipofisis menyebabkan kelenjar hipofisis memproduksi hormon dalam jumlah yang berlebihan.

Beberapa kelainan yang berhubungan dengan kelenjar hipofisis yang terlalu aktif di antaranya:

  • Sindrom Cushing (hiperkortisolisme): Jika kelenjar hipofisis memproduksi ACTH terlalu banyak, kelenjar adrenal dapat melepaskan terlalu banyak kortisol. Kortisol mengatur metabolisme protein, lemak, dan karbohidrat. Hormon ini juga terlibat dalam respon inflamasi dan kekebalan tubuh. Gejala yang dapat ditimbulkan oleh sindrom Cushing dapat meliputi:
    • Akumulasi lemak di tubuh bagian atas.
    • Rambut wajah berlebihan pada wanita.
    • Peregangan merah muda atau keunguan di perut.
    • Cenderung mudah memar.
    • Tulang bisa menjadi rapuh dan cenderung mudah patah.
  • Akromegali: Gangguan ini disebabkan oleh sekresi hormon pertumbuhan (GH) yang berlebihan pada orang dewasa. Akromegali dapat menyebabkan:

Pada anak-anak dan remaja, kadar hormon pertumbuhan yang berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang disebut gigantisme. Anak-anak dengan kondisi ini mungkin memiliki lengan dan kaki yang luar biasa panjang dan dapat tumbuh hingga 2 meter atau lebih.

  • Prolaktinoma: Tumor pada hipofisis yang dikenal sebagai prolaktinoma dapat menyebabkan kelenjar mengeluarkan terlalu banyak prolaktin. Tingkat prolaktin yang tinggi dapat mengganggu fungsi reproduksi normal pada pria dan wanita dengan mengganggu hormon yang diproduksi oleh testis dan ovarium.
    • Prolaktinoma dapat menyebabkan wanita yang tidak hamil atau menyusui mengalami nyeri payudara dan mulai memproduksi ASI (galaktorea). 
    • Periode menstruasi menjadi tidak teratur 
    • Wanita mungkin menjadi mandul 
    • Kehilangan minat dalam berhubungan seks. 
    • Melakukan hubungan intim bisa terasa menyakitkan karena vagina kering.

Untuk pria, gejala prolaktinoma yang paling umum adalah disfungsi ereksi. Pria juga mungkin mengalami penurunan atau kehilangan dorongan seksual, mandul, atau kehilangan energi. Dalam kasus yang jarang terjadi, terdapat pertumbuhan payudara pada pria, dan dapat mengeluarkan susu dari payudara mereka.

  • Hipertiroidisme: Jika adenoma hipofisis menyebabkan kelebihan produksi hormon perangsang tiroid (TSH), kelenjar tiroid akan menjadi hiperaktif. Gejala yang mungkin ditemukan meliputi:

Apakah hipopituitarisme dapat dicegah?

Hipopituitarisme disebabkan oleh tumor yang tidak diketahui penyebabnya. Oleh karena itu, mencegah terjadinya hipopituitarisme masih menjadi tantangan bahkan untuk para ahli.

Anda dapat segera pergi ke dokter jika menemukan tanda atau gejala yang mengarah ke hipopituitarisme. Penanganan dini dapat mencegah terjadinya komplikasi yang dapat disebabkan oleh kelainan ini.

Bagaimana penanganan hipofisis yang terlalu aktif?

Diagnosa

Jika dokter Anda mencurigai adanya gangguan hipofisis,kemungkinan dokter akan melakukan beberapa tes untuk memeriksa kadar berbagai hormon dalam tubuh Anda. Tes yang dapat dilakukan dokter meliputi:

  • Tes darah. Pemeriksaan darah dapat membantu mendeteksi adanya produksi hormon berlebih sebagai akibat dari gangguan pada kelenjar hipofisis. Sebagai contoh, tes darah dapat mengidentifikasi kadar hormon tiroid, adrenal atau seks, yang tinggi dan dapat menentukan apakah meningkatnya produksi hormon disebabkan oleh gangguan pada kelenjar pituitari.
  • Pencitraan otak. Magnetic resonance imaging (MRI) otak Anda dapat mendeteksi tumor hipofisis atau kelainan struktural lainnya. 
  • Stimulasi atau pengujian dinamis. Dokter Anda mungkin menyarankan Anda pergi ke klinik endokrin khusus untuk menjalani tes yang dapat memeriksa sekresi hormon tubuh Anda.

Pilihan pengobatan

Perawatan hiperpituitarisme akan bervariasi berdasarkan diagnosis spesifik dari kondisi yang ditimbulkannya. Namun, prinsip perawatannya meliputi:

1. Penggunaan obat-obatan

Jika tumor menyebabkan hiperpituitarisme. maka obat-obatan dapat digunakan untuk mengecilkan ukuran tumor sebelum dilakukan operasi untuk mengangkat tumor. Kondisi yang mungkin memerlukan obat untuk penatalaksanaan atau perawatannya meliputi:

  • Prolaktinoma. Obat-obatan dapat menurunkan kadar prolaktin Anda.
  • Akromegali atau gigantisme. Obat dapat menurunkan jumlah hormon pertumbuhan.

2. Operasi

Pembedahan dilakukan untuk mengangkat tumor dari kelenjar hipofisis. Jenis operasi ini disebut adenektomi transsphenoidal. Untuk mengangkat tumor, dokter bedah akan membuat sayatan kecil di bibir atau hidung bagian atas.

Sayatan ini akan memungkinkan ahli bedah untuk sampai ke kelenjar pituitari dan mengangkat tumor. Ketika dilakukan oleh ahli bedah yang berpengalaman, jenis operasi ini memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 80%.

3. Terapi Radiasi

Terapi radiasi adalah pilihan lain jika Anda tidak dapat menjalani operasi untuk mengangkat tumor. Terapi radiasi juga dapat membantu menghilangkan jaringan tumor yang mungkin tertinggal dari operasi sebelumnya. Selain itu, radiasi dapat digunakan untuk tumor yang tidak merespons obat-obatan. Ada dua jenis radiasi yang dapat digunakan:

  • Terapi radiasi konvensional. Dosis kecil diberikan selama periode empat hingga enam minggu.
  • Terapi stereotactic. Sinar radiasi dosis tinggi ditujukan pada tumor. Ini biasanya dilakukan dalam satu sesi.

6 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Thomas, A. Medscape (2016). Hyperpituitarism. (https://emedicine.medscape.com/article/921568-overview)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Galactorrhea. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/galactorrhea/symptoms-causes/syc-20350431)
Cleveland Clinic (2017). Diseases. Pituitary Gland: Hyperpituitarism (Overactive Pituitary Gland). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15173-pituitary-gland--hyperpituitarism-overactive-pituitary-gland)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app