Hiperpituitarisme - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 13, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 3, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah Hiperpituitarisme itu?

Hiperpituitarisme adalah suatu kondisi langka di mana terjadi kelainan pada kelenjar hipofisis (pituitari) yang memproduksi hormon yang berlebihan. Pada anak-anak, kondisi hiperpituitarisme disebut juga gigantisme dan pada orang dewasa disebut dengan akromegali.

Kondisi abnormal ini menyebabkan sekresi hormon-hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis melebihi batas normal sehingga mempengaruhi fungsi dan kerja metabolisme di tubuh. Padahal hormon yang dihasilkan di kelenjar hipofisis ini memiliki fungsi penting bagi tubuh. 

Kelenjar hipofisis sendiri terletak di belakang otak dengan bentuk seperti kacang, berukuran kecil, dan memiliki 3 bagian yang fungsinya berbeda-beda. Kelenjar hipofisis mengeluarkan hormon yang penting bagi tubuh dan terdiri dari:

1. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Follicle Stimulating Hormone atau FSH adalah hormon yang dihasilkan wanita dan berperan dalam sistem ovulasi untuk menghasilkan sel ovum dalam proses pembuahan

2. GH (Growth Hormone)

Hormon pertumbuhan atau Growth Hormone berfungsi sebagai pendukung masa pertumbuhan pada anak-anak sekaligus menjaga sistem kekebalan tubuh

3. TSH (Thyroid Stimulating Hormone)

Thyroid Stimulating Hormone merupakan hormon untuk memeliharan pertumbungan dan perkembangan kelenjar tiroid. Hormon ini memiliki peran besar dalam mengatur suhu badan dan denyut jantung

4. Oksitosin

Hormon oksitosin merupakan hormon yang berfungsi menciptakan kontraksi pada saat persalinan dan memproduksi air susu bagi ibu menyusui

5. Melanosit

Hormon melanosit memproduksi sel penghasil melanin dan berada di bawah lapisan kulit dan saraf pada otak sekaligus melindungi kulit dari radiasi sinar matahari

6. ADH (Anti-diuretic Hormone)

Anti-diuretic Hormone atau vasopressin adalah hormon peptida yang terdapat pada ginjal dan pembuluh darah, berfungsi mengatur pengeluaran urin serta meningkatkan tekanan darah agar tubuh dapat bekerja optimal

Mengenai Hiperpituitarisme

Penyebab Hiperpituitarisme

Penyebab timbulnya penyakit hiperpituitarisme adalah munculnya sel tumor jinak pada kelenjar hipofisis (hipotalamus) yang berada di area otak. Peningkatan level hormon juga berpengaruh pada bagian sel mana yang terkena dan menentukan jenis tumor apakah berupa tumor beningna atau tumor maligna. Beberapa penelitian juga menyatakan bahwa faktor keturunan dapat menjadi pemicu terjadinya kondisi ini.

Gejala Hiperpituitarisme

Gejala hiperpituitarisme yang ditimbulkan berbeda-beda, tergantung letak kelainan, letak munculnya sel tumor di kelenjar, dan jenis hormon yang terkena. Berikut ini beberapa penyakit yang disebabkan oleh hiperpituitarisme dan menjadi tanda gejala hiperpituitarisme:

1. Akromegali

Akromegali adalah kelainan pertumbuhan di beberapa bagian tubuh yang terjadi pada orang dewasa. Pada penderita akromegali akan terlihat bentuk wajah yang lebih besar dan panjang, serta pergelangan tangan atau kaki yang lebih besar dari orang normal. Gejala lain yang dapat muncul antara lain:

  • Tumbuh rambut berlebih pada wanita
  • Lemak berlebih di perut dan bagian tubuh lain
  • Ukuran pergelangan tangan atau kaki yang berlebihan
  • Menstruasi yang terganggu pada wanita
  • Kulit menjadi tebal dan kasar
  • Hipertensi (Tekanan darah tinggi)

2. Gigantisme 

Gigantisme adalah kelainan pada anak-anak yang menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan tubuh menjadi lebih besar daripada teman seusianya. Gejala Gigantisme yang muncul antara lain:

  • Masa pubertas yang terlambat
  • Obesitas
  • Tinggi badan yang melebihi normal
  • Ukuran wajah yang lebih besar

3. Sindrom Cushing

Terjadinya sindrom cushing muncul akibat peningkatan hormon kortisol yang dibentuk di kelenjar hipofisis. Gejala yang timbul yaitu:

  • Pertumbuhan rambut yang berlebihan
  • Timbunan sel lemak
  • Timbulnya strech mark berwarna pink keunguan pada perut bawah
  • Badan mudah lebam atau memar
  • Tulang mudah rapuh atau keropos

4. Prolaktinoma

Terganggunya hormon reproduksi pada pria maupun wanita dengan gejalanya antara lain:

  • Gairah seks yang berkurang
  • Penglihatan terganggu

5. Hipertiroidisme

Kelainan yang sering ditemukan pada abnormalitas hormon tiroid yang meningkat. Hipertiroidisme memiliki gejala seperti:

  • Lemas
  • Penurunan berat badan
  • Tidak tahan dengan udara panas
  • Keringat yang berlebihan
  • Insomnia
  • Gairah seks menurun

Pemeriksaan penunjang pada Hiperpituitarisme

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik sebagai anamnesa awal untuk melihat keluhan yang terjadi dan berhubungan dengan kelainan hormon. Selanjutnya, dokter melakukan pemeriksaan penunjang berupa:

  • Pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah dilakukan untuk mendeteksi adanya kelainan hormon pada tubuh
  • Pemindaian. Pemeriksaan dengan X-ray, MRI (Magnetic Resonance Imaging), atau CT scan juga diperlukan untuk melihat adanya kelainan pada kelenjar hipofisis di bagian otak seperti munculnya sel tumor

Pencegahan Hiperpituitarisme

Hingga saat ini belum diketahui bagaimana cara mencegah hiperpituitarisme.

Pengobatan Hiperpituitarisme

Setelah melakukan pemeriksaan fisik dan menganalisa hasil laboratorium, dokter akan menentukan penanganan yang harus dilakukan. Pilihan pengobatan dilihat dari intensitas derajat penyakit yang diderita akibat sel tumor jinak tersebut. Penanganan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Obat-obatan 

Obat-obatan berguna untuk mengurangi sekresi hormon berlebihan sehingga dapat menguragi gejala. Obat-obatan juga menjadi intervensi awal penanganan hiperpituitarisme sebelum dilakukannya pembedahan atau operasi

2. Operasi 

Operasi yang dilakukan adalah dengan mengangkat sel tumor yang tumbuh pada kelenjar hipofisis. Tindakan ini akan lebih efektif ketika gejala hiperpituitarisme masih dalam tahap awal dan tumor masih berukuran kecil

3. Terapi radiasi

Metode radiasi juga digunakan untuk menghancurkan sisa-sisa sel tumor tanpa merusak jaringan. Biasanya metode ini digunakan ketika konsumsi obat tidak efektif memperbaiki kondisi atau penderita tidak dapat menjalani operasi


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Thomas, A. Medscape (2016). Hyperpituitarism. (https://emedicine.medscape.com/article/921568-overview)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Galactorrhea. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/galactorrhea/symptoms-causes/syc-20350431)
Cleveland Clinic (2017). Diseases. Pituitary Gland: Hyperpituitarism (Overactive Pituitary Gland). (https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15173-pituitary-gland--hyperpituitarism-overactive-pituitary-gland)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app