Ketahui Jenis-Jenis Obat Cacing dan Efek Sampingnya

Dipublish tanggal: Jun 18, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Ketahui Jenis-Jenis Obat Cacing dan Efek Sampingnya

Penyakit cacing umumnya disebabkan oleh cacing kremi, cacing pita maupun cacing tambang. Penyakit cacing mudah menular, terutama di dalam keluarga. Salah satu gejala penyakit cacing yang disebabkan oleh jenis cacing Enterobius vermicularis adalah pantat gatal. 

Oleh karena sifatnya yang mudah menular, anda disarankan untuk meminum obat penyakit cacing bersamaan dalam satu keluarga agar keluarga anda aman dari penularannya.

Perlukah Mengonsumsi Obat Cacing?

Obat cacing sendiri memiliki beragam jenis. Anda sebaiknya segera mengonsumsi obat cacing segera setelah merasakan gejala cacingan. Jika ditunda, dikhawatirkan cacing akan semakin bertumbuh di tubuh anda. 

Pada anak-anak umumnya akan lebih banyak ditemukan gejala cacingan berupa pantat gatal karena cacing kremi. Bahkan beberapa anak dapat ditemukan cacing pada fesesnya. Anak yang nafsu makannya turun drastis juga bisa menjadi salah satu gejala cacingan.

Gejala lainnya dari penyakit cacingan adalah sakit perut. Penyakit cacingan bukan jenis penyakit yang dapat diabaikan karena dapat menyebabkan beragam komplikasi lanjutan. Komplikasi seperti masalah penyerapan nutrisi pada tubuh hingga menyebabkan tubuh kekurangan gizi serta penyumbatan usus merupakan beberapa komplikasi yang dapat terjadi.

Jenis-Jenis Obat Cacing di Pasaran

Mebendazole

Obat mebendazole memiliki manfaat untuk mematikan beragam jenis cacing pada tubuh dengan mencegahnya menyerap makanan dari tubuh berupa gula atau glukosa. Dengan mencegah cacing mengkonsumsi gula darah maka cacing dengan sendirinya akan kehilangan energi hingga dapat menyebabkan cacing mati. 

Infeksi cacing pada tubuh yang dapat disembuhkan dengan obat ini adalah infeksi yang disebabkan oleh cacing tambang, cacing kerawit, cacing kremi, cacing gelang, dan cacing cambuk.

Efek samping dari mengkonsumsi obat mebendazole sangat beragam. Namun, anda tidak perlu khawatir terhadap efek samping ini karena tidak semua orang akan mengalaminya tergantung dari kondisi tubuhnya. 

Reaksi yang umumnya muncul pada tubuh ketika mengkonsumsi obat mebendazole adalah gatal-gatal, pembengkakan pada bibir, sesak napas, jalan napas yang tersumbat disebabkan dinding tenggorokan yang membengkak, pembengkakan pada lidah dan wajah, serta ruam kulit. Reaksi ini dapat reda dalam beberapa hari. 

Anda sebaiknya menghubungi dokter apabila timbul efek samping seperti demam, diare maupun sakit perut.

Beberapa orang dengan kondisi tertentu perlu menghubungi dokter sebelum mengkonsumsi obat ini. Ibu yang sedang menyusui, penderita penyakit liver, serta anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Piperazine

Apabila anda terkena infeksi penyakit cacing yang disebabkan oleh cacing kremi dan cacing gelang, maka obat piperazine bisa menjadi pilihan bagi anda. Cara kerja piperazine adalah dengan membunuh cacing yang kemudian cacing ini akan dibuang lewat feses.

Efek samping dari penggunaan obat Piperazine cukup beragam seperti nyeri pada persendian, ketidakaturan gerakan pada bagian lengan, kaki dan wajah, serta kesemutan pada kulit. 

Selain itu anda yang meminum obat Piperazine juga bisa mengalami reaksi seperti demam, sulit konsentrasi, ruam dan gatal-gatal. Pengguna obat Piperazine yang memiliki riwayat epilepsy, penyakit ginjal dan penyakit liver sebaiknya berkonsultasi dulu ke dokter.

Niclosamide

Obat Niclosamide berfungsi untuk membunuh infeksi cacing pita pada tubuh. Cacing yang dapat diobati dengan obat Niclosamide seperti cacing pita pada daging sapi, cacing pita ikan dan cacing pita kerdil. Cacing pita yang telah mati kemudian akan hancur dan dikeluarkan bersama feses sehingga cacing sudah tidak dapat terlihat lagi.

Efek samping konsumsi obat Niclosamide seperti diare, mual dan muntah, kram, pusing dan kantuk. Jika efek samping berlanjut sebaiknya hubungi dokter.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hookworm Infection: Causes, symptoms, and treatment. Medical News Today. (Accessed via: https://www.medicalnewstoday.com/articles/313077)
Hookworm Disease: Background, Pathophysiology, Etiology. Medscape. (Accessed via: https://emedicine.medscape.com/article/218805-overview)
Hookworm Infection - Infections - Merck Manuals Consumer Version. Merck and the Merck Manuals. (Accessed via: https://www.merckmanuals.com/home/infections/parasitic-infections-nematodes-roundworms/hookworm-infection)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app