Jangan Kebanyakan Minum Teh Setiap Hari, Ini Risikonya

Dipublish tanggal: Jul 6, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 23, 2019 Waktu baca: 3 menit
Jangan Kebanyakan Minum Teh Setiap Hari, Ini Risikonya

Tradisi minum teh menjadi kebudayaan turun-temurun di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Jenis teh pun bermacam-macam, ada teh hitam, teh putih, hingga teh hijau. Minum teh di pagi hari memang sangat ampuh memberikan efek menenangkan bagi tubuh. Namun hati-hati, kebanyakan minum teh juga tidak baik bagi kesehatan, lho!

Lantas, apa saja risiko minum teh terlalu banyak? Berikut selengkapnya.

Apa saja manfaat teh bagi kesehatan?

Teh menjadi salah satu minuman yang sering dikonsumsi banyak orang, Anda mungkin juga salah satunya. Setiap orang rata-rata menyempatkan minum teh minimal satu kali dalam sehari.

Teh yang banyak digunakan saat ini berasal dari daun teh yang mengalami proses pengeringan dan pengolahan tertentu. Setelah itu, teh disajikan dalam bentuk bubuk teh atau daun kering yang diseduh sebelum akhirnya bisa diminum.

Para ahli kesehatan menyebutkan bahwa teh mengandung banyak antioksidan yang baik untuk tubuh. Selain itu, teh juga diketahui mampu mengendalikan kadar kolesterol dalam darah. 

Belum berhenti sampai di situ, teh mengandung fluoride yang baik untuk melindungi gigi dari kerusakan. Kandungan polyphenol dalam teh juga dapat meredakan gejala stres. Maka tak heran jika setelah minum teh, Anda merasa jauh lebih tenang dan bisa lebih fokus melanjutkan pekerjaan.

Baca Juga: Manfaat Teh HIjau dan Kandungannya, Terbukti Ilmiah!

Dampak buruk kebanyakan minum teh

Selain teh tawar alias tanpa gula, sajian teh manis juga menjadi minuman favorit bagi masyarakat Indonesia. Tambahan gula tentunya membuat segelas teh terasa lebih enak, apalagi dilengkapi dengan es batu yang menambah rasa segar dari teh manis itu sendiri.

Walaupun terasa menenangkan dan menyegarkan, kebiasaan minum teh juga tidak boleh banyak-banyak. Badan Kesehatan Dunia atau WHO menyarankan kepada setiap pecinta teh untuk mengendalikan asupan teh setiap hari. 

Batas minum teh tidak boleh melebihi 4 cangkir setiap hari. Alih-alih bermanfaat, kebanyakan minum teh justru bisa berdampak buruk bagi kesehatan, baik teh yang diseduh sendiri maupun minuman teh kemasan yang dijual di pasaran.

Beberapa dampak buruk atau risiko minum teh terlalu banyak antara lain:

1. Memicu osteoporosis

Teh memiliki sifat diuretik yang bisa membuat Anda buang air kecil lebih sering. Jika asupan tehnya terlalu banyak, maka dikhawatirkan akan turut menguras kalsium di dalam tubuh.

Bukan hanya memicu dehidrasi, terlalu banyak minum teh juga bisa meningkatkan risiko pengeroposan tulang atau osteoporosis.

Baca Juga: Obat dan Terapi Alami Tulang Rapuh

2. Insomnia

Insomnia atau sulit tidur menjadi dampak buruk akibat minum teh. Hal ini dikarenakan teh mengandung kafein yang sama seperti kopi.

Teh hijau sendiri mengandung setidaknya 40 mg kafein. Kalau dikonsumsi berlebihan, Anda bisa menjadi susah tidur malam alias mengalami insomnia.

3. Anemia

Teh memiliki kemampuan menyerap zat besi dari makanan sebesar 60%. Semakin banyak minum teh, maka zat besi dalam tubuh bisa terkuras dan mempengaruhi aliran darah.

Lambat laun, Anda bisa mengalami gejala anemia berupa badan lemas, gampang capek, kulit pucat, hingga susah konsentrasi. Itulah mengapa Anda tidak dianjurkan untuk minum teh sehabis makan, supaya zat besi dari makanan bisa diserap secara maksimal oleh tubuh.

Baca Selengkapnya: Ciri-Ciri dan Gejala Kurang Darah (Anemia) dan Pengobatannya

4. Asupan kalori berlebihan

Bagi Anda yang suka minum teh manis lebih dari secangkir per hari, sebaiknya segera kurangi asupannya. Pasalnya, setiap 100 gram gula mengandung 400 kalori, atau setara dengan 20% kebutuhan kalori harian.

Artinya, semakin banyak Anda minum teh manis, maka tentu semakin banyak pula jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Hati-hati, kelebihan kalori dapat meningkaktan risiko penyakit obesitas di masa mendatang.

5. Antioksidan yang sedikit

Teh memang mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Namun lain ceritanya jika disajikan dengan tambahan gula, yang terjadi justru sebaliknya.

Asupan gula dalam secangkir teh justru dapat menurunkan kadar polifenol. Akibatnya, tubuh akan lebih sulit menyerap polifenol dan malah kekurangan antioksidan.

6. Kandungan pengawet

Teh yang dijual dalam kemasan ditemukan mengandung sejumlah bahan pengawet makanan. Bukannya menyehatkan, sama saja Anda telah memasukkan zat-zat yang tidak baik untuk kesehatan.

Jadi, minum teh setiap hari sebetulnya boleh-boleh saja, asalkan tetap dibatasi supaya manfaatnya lebih maksimal. Alangkah lebih baik lagi jika Anda mengurangi asupan gula dalam teh supaya tidak menimbun banyak kalori dalam tubuh.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
The health benefits of green tea. BBC Good Food. (https://www.bbcgoodfood.com/howto/guide/health-benefits-green-tea)
Health Benefits of Tea - Herbal Medicine. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK92768/)
Health Benefits of Tea? Here’s What the Evidence SaysUpshot. The New York Times. (https://www.nytimes.com/2015/10/06/upshot/what-the-evidence-tells-us-about-tea.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app