Kenapa Ibu Hamil Mudah Kena Anemia, dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Dipublish tanggal: Agu 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 19, 2020 Waktu baca: 3 menit
Kenapa Ibu Hamil Mudah Kena Anemia, dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Anemia adalah kondisi medis di mana tidak ada cukup sel darah merah yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan di dalam tubuh. 

Ketika jaringan tidak menerima oksigen dalam jumlah yang memadai, maka fungsi organ akan terpengaruh. 

Anemia selama kehamilan menjadi salah satu perhatian utama karena berkaitan dengan berat badan bayi lahir rendah, kelahiran prematur, dan kematian ibu.

Wanita yang hamil berisiko lebih tinggi mengalami anemia karena kelebihan jumlah darah yang diproduksi tubuh untuk membantu memberikan nutrisi bagi bayi. 

Anemia selama kehamilan bisa menjadi kondisi ringan dan mudah diobati jika dideteksi sejak dini. Namun, kondisi ini bisa menjadi berbahaya, baik bagi ibu dan bayinya, jika tidak diobati.

Apa yang menyebabkan terjadinya Anemia selama Kehamilan?

Anda bisa mengalami beberapa jenis anemia selama kehamilan. Penyebabnya dapat bervariasi berdasarkan jenisnya. 

Selama kehamilan, volume darah meningkat, sehingga menyebabkan tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi dan vitamin untuk membuat lebih banyak sel darah merah. 

Jika Anda tidak memiliki cukup zat besi, maka Anda dapat mengalami anemia. Walaupun anemia selama kehamilan merupakan hal yang normal, kadar hemoglobin yang terlalu rendah mungkin disebabkan oleh suatu kondisi medis tertentu seperti :

  • Anemia defisiensi besi
    Selama kehamilan, bayi Anda menggunakan sel darah merah untuk tumbuh kembang , terutama dalam 3 bulan terakhir kehamilan. Jika Anda memiliki simpanan sel darah merah di dalam sumsum tulang, tubuh dapat menggunakan simpanan tersebut selama kehamilan. Wanita yang tidak memiliki cukup persediaan zat besi dapat mengalami anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling umum dalam kehamilan. Nutrisi yang baik sebelum hamil penting untuk membantu proses penyimpanan sel darah merah di dalam sumsum tulang.
  • Kekurangan vitamin B12
    Vitamin B12 penting adalah salah satu komponen dalam membuat sel darah merah dan protein. Mengkonsumsi makanan yang berasal dari hewan, seperti susu, telur, daging, dan unggas, dapat mencegah kekurangan vitamin B12. Wanita yang vegetarian kemungkinan besar akan mengalami kekurangan vitamin B12. Seorang wanita yang menjalani pola vegetarian yang ketat, biasanya perlu mendapatkan suntikan vitamin B12 selama kehamilan.
  • Kekurangan folat
     Folat (asam folat) adalah vitamin B yang bekerja dengan zat besi untuk membantu pertumbuhan sel. Jika Anda tidak mendapatkan cukup asupan asam folat selama kehamilan, Anda bisa mengalami kekurangan zat besi. Asam folat membantu mengurangi risiko memiliki bayi dengan cacat lahir tertentu pada otak dan sumsum tulang belakang jika dikonsumsi sebelum hamil dan pada awal kehamilan.

Siapa yang berisiko mengalami Anemia selama Kehamilan?

Wanita lebih mungkin mengalami anemia selama kehamilan jika mereka:

Seorang Wanita lebih mungkin mengalami anemia defisiensi besi pada kehamilan jika mereka:

  • Hamil dalam 2 periode yang berdekatan
  • Sedang mengandung anak kembar
  • Sering muntah karena mual di pagi hari
  • Tidak mendapatkan cukup zat besi dari makanan dan vitamin prenatal
  • Memiliki riwayat haid berat sebelum hamil

Gejala Anemia selama Kehamilan

Gejala anemia selama kehamilan bisa ringan pada awalnya dan biasanya para wanita hamil tidak menyadarinya. Namun, seiring perkembangannya, gejalanya akan memburuk. 

Penting juga untuk dicatat bahwa beberapa gejala dapat disebabkan oleh penyebab lain selain anemia, jadi pemeriksaan kehamilan secara rutin adalah hal yang sangat penting. 

Beberapa gejala anemia yang umum adalah:

Apakah Anemia selama Kehamilan dapat dicegah?

Nutrisi prakehamilan yang baik tidak hanya membantu mencegah anemia, tetapi juga membantu membangun simpanan nutrisi lain dalam tubuh Anda. 

Makan makanan yang sehat dan seimbang sebelum dan selama kehamilan membantu menjaga kadar zat besi dan nutrisi penting lainnya yang diperlukan untuk bayi Anda yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Bagaimana pengobatan Anemia selama kehamilan?

Pengobatan akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan seorang wanita secara keseluruhan. Pengobatan juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya.

Perawatan untuk anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan pemberian suplemen zat besi. Mengkonsumsi suplemen zat besi dengan jus jeruk, seperti jeruk, dapat membantu tubuh Anda menyerapnya dengan lebih baik. 

Sebaliknya mengkonsumsi antasida, susu atau teh dapat mempersulit tubuh Anda menyerap zat besi. Suplemen zat besi dapat menyebabkan mual dan menyebabkan tinja menjadi berwarna hijau kehitaman atau hitam. 

Selain itu, suplemen zat besi juga dapat menyebabkan sembelit. Konsultasikan perawatan lebih lanjut dengan dokter Anda untuk mendapatkan perawatan yang lebih optimal.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Mayo Clinic Staff. (2014, December 24). Anemia during pregnancy: What you need to know (http://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/anemia-during-pregnancy/art-20114455)
How to treat iron deficiency naturally during pregnancy (n.d.) (http://americanpregnancy.org/naturally/treat-iron-deficiency-naturally-pregnancy/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app