Kenali Bermacam Gejala Penyakit Saraf Motorik

ALS merupakan penyakit saraf motorik yang paling sering terjadi pada orang dewasa dengan gejala otot berkedut, kaku otot, atrofi atau berkurangnya jaringan otot, serta kelemahan otot rangka yang progresif. Bagi penderita ALS perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis saraf atau neurolog. Deteksi munculnya gejala ALS yang umumnya berupa kondisi-kondisi di bawah ini.
Dipublish tanggal: Sep 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit

Penyakit saraf motorik merupakan sekumpulan kondisi ketika terjadi kerusakan pada bagian sistem saraf motorik secara progresif. Penyakit langka ini terjadi karena sel saraf pada otak dan saraf tulang belakang tidak bekerja secara normal. 

Salah satu jenis penyakit saraf motorik yang paling umum adalah amyotrophic lateral sclerosis (ALS). Orang yang menderita penyakit saraf motorik lama kelamaan akan terbatasi aktivitasnya. 

Jika tak segera mendapat penanganan, maka saraf motorik bisa saja mati dan akibatnya, otak akan kehilangan kemampuannya untuk menontrol pergerakan otot, sehingga menyebabkan kelumpuhan. Penyebab pasti dari penyakit saraf motorik sering tidak dapat dideteksi.

Mewaspadai berbagai gejala penyakit saraf motorik

Penyakit saraf motorik mengakibatkan gangguan pada bagian saraf motorik yang disebut upper motor neuron (UMN) dan lower motor neuron (LMN). Otot tidak mampu bekerja dengan baik jika ada gangguan sinyal antara LMN dengan otot. 

Hal ini bisa mengakibatkan otot secara bertahap melemah dan berkedut tidak terkontrol. Disamping itu, jika gangguan terjadi di antara bagian saraf UMN dan LMN, maka bisa menimbulkan kekakuan otot, serta pergerakan tubuh menjadi berat dan lambat. 

Pada akhirnya, kemampuan tubuh untuk mengendalikan gerakan semakin lama akan semakin menghilang.

ALS merupakan penyakit saraf motorik yang paling sering terjadi pada orang dewasa dengan gejala otot berkedut, kaku otot, atrofi atau berkurangnya jaringan otot, serta kelemahan otot rangka yang progresif. 

Bagi penderita ALS perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter spesialis saraf atau neurolog. Deteksi munculnya gejala ALS yang umumnya berupa kondisi-kondisi di bawah ini.

Gejala awal:

  • Susah menggenggam benda atau mengangkat barang akibat genggaman tangan yang melemah.
  • Kaki menjadi lunglai karena lemahnya pergelangan otot kaki.
  • Menyeret kaki.
  • Susah mengangkat lengan karena pundak yang terasa lemah.
  • Mengalami gangguan saat bicara.
  • Otot berkedut atau kram otot.
  • Susah menjaga postur tubuh.
  • Terganggunya otot untuk bicara dan menelan.
  • Gangguan pada otot pernapasan.
  • Terbangun beberapa kali saat tidur malam karena otak kekurangan oksigen.

Gejala tingkat lanjut:

  • Susah menggerakkan anggota badan.
  • Otot kaku dan sendi terasa nyeri.
  • Susah menelan dan bicara.
  • Kelebihan air liur karena berkurangnya aktivitas menelan
  • Menguap berlebihan walau tidak merasa lelah.
  • Sering mengalami kesulitan untuk mengendalikan emosi dan menangis tidak terkontrol.
  • Sesak napas.

Gejala di atas pada dasarnya tidak terjadi secara tiba-tiba, namun secara bertahap pada rentang waktu beberapa minggu dan bulan, yang diawali dari salah satu sisi tubuh. Gejala penyakit ALS yang dialami tiap orang terkadang susah untuk didiagnosis karena cenderung menyerupai gejala penyakit lain. 

Guna mendeteksi penyakit ini, dibutuhkan pemeriksaan fisik dan neurologis seperti kekuatan anggota gerak, koordinasi serta keseimbangan, pendengaran dan bicara, penglihatan, kemampuan sensorik, status mental, dan perubahan tingkah laku serta mood

Pemeriksaan penunjang juga diperlukan untuk menilai fungsi saraf, analisis cairan serebrospinal. Selain itu pemeriksaan darah juga dibutuhkan guna mengetahui faktor penyebab.

Faktanya saat ini belum ada penanganan yang mampu menyembuhkan penyakit saraf motorik. Penanganan yang bisa diupayakan saat ini hanya bertujuan untuk meringankan gejala agar aktivitas sehari-hari tidak mengalami gangguan yang berlebih. 

Pada tahap akhir, gejala penyakit saraf motorik mengakibatkan pasien kesulitan untuk melakukan berbagai fungsi dasar tubuh seperti bernapas, dan perlu dibantu dalam hampir semua aktifitas sehari-hari.

Jika berdampak pada otot pernapasan, bisa mengakibatkan gagal napas. Perawatan yang diterapkan bertujuan agar pasien mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dan merasa nyaman, serta mampu beradaptasi karena hilangnya fungsi tubuh secara bertahap seperti menelan, bernapas, berkomunikasi, dan bergerak.


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Motor neuron disease: Types, symptoms, causes, and treatments. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/164342)
Motor Neuron Disease (MND): 7 Types, Causes, Symptoms & Treatment. WebMD. (https://www.webmd.com/brain/what-are-motor-neuron-diseases#1)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app