Penyakit Lou Gehrig (ALS) - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Sep 12, 2019 Update terakhir: Nov 9, 2020 Tinjau pada Okt 14, 2019 Waktu baca: 4 menit

Apakah Penyakit Lou Gehrig itu?

Penyakit Lou Gehrig atau yang dikenal juga dengan istilah Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) merupakan penyakit langka yang menyerang sistem saraf progresif dan mempengaruhi sel-sel saraf pada otak serta sumsum tulang belakang. Hal ini juga dapat menyebabkan hilangnya kontrol otot yang berfungsi untuk bergerak, berbicara, makan, maupun bernapas. 

Mengenai Penyakit Lou Gehrig

Penyebab Penyakit Lou Gehrig

Penyakit Lou Gehrig atau Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) dapat mempengaruhi sel saraf yang mengontrol gerakan otot secara otomatis seperti berjalan dan berbicara. ALS menyebabkan saraf neuron motorik secara bertahap semakin melemah, memburuk, dan akhirnya tidak mampu berfungsi dengan baik. Neuron motorik berada di sepanjang otak dan sumsum tulang belakang hingga otot di seluruh tubuh.

Ketika neuron motorik rusak akibat Penyakit Lou Gehrig maka pengiriman pesan atau perintah dari otak ke otot mengalami hambatan sehingga otot tidak mampu bekerja dalam menjalankan fungsinya.

Penyakit langka ini memiliki risiko sekitar 5-10 persen dari faktor genetik (keturunan) dan penyebab lain kasus Penyakit Lou Gehrig belum diketahui. Tetapi risiko Penyakit Lou Gehrig mungkin dapat meningkat jika seseorang menjalani pola hidup yang tidak sehat sehingga berdampak pada faktor kesehatannya. Beberapa kebiasaan yang mungkin meningkatkan risiko ALS adalah:

  • Kebiasaan merokok
  • Menopause (risiko penyebab terbesar pada wanita)
  • Paparan racun atau limbah lingkungan, seperti timbal atau logam lain
  • Cedera traumatis, infeksi virus, dan aktivitas fisik yang berlebihan

Gejala Penyakit Lou Gehrig

Penyakit Lou Gehrig atau ALS seringkali diawali dengan otot yang berkedut dan lemah pada bagian tungkai atau mengalami cadel saat berbicara. Hal ini didasarkan pada bagian neuron yang terpengaruh ALS. Beberapa tanda atau gejala Penyakit Lou Gehrig antara lain:

  • Kesulitan berjalan secara normal
  • Mudah jatuh dan tersandung
  • Merasa lemah pada kaki atau tangan
  • Bicara cadel atau kesulitan dalam menelan
  • Kram otot dan berkedut pada lengan, bahu, maupun lidah
  • Mudah menangis, tertawa, dan menguap
  • Terjadi perubahan kognitif dan perilaku

Gejala awal mungkin hanya terjadi pada bagian tubuh tertentu seperti tangan atau kaki, tetapi secara perlahan akan menyebar ke bagian tubuh lain. Hal ini terjadi karena penyakit semakin berkembang dan menyebabkan otot menjadi lemah sehingga mempengaruhi fungsi kerja berbagai organ tubuh dalam menelan, berbicara, mengunyah, maupun bernapas.

Diagnosis Penyakit Lou Gehrig

Penyakit Lou Gehrig atau Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) dapat diagnosis melalui:

  • CT Scan
  • MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Pemeriksaan MRI menjadi yang paling utama karena dengan MRI, dokter dapat melihat secara detail letak dan susunan saraf yang mengalami kelemahan

  • Electroencephalography (EEG)
  • ELctromyography (EMG)

Pemeriksaan impuls listrik saraf motorik dengan elektromiogram juga dijadikan pilihan.

  • SPECT (Single-photon emission computed tomography)

Pemeriksaan darah juga perlu dilakukan mengingat adanya resiko infeksi yang bisa saja menjadi dampak pada munculnya penyakit lou gehrig

Biopsi otot dilakukan dengan mengambil sedikit jaringan otot sebagai sampel dan dibawa ke laboratorium untuk mendeteksi adanya kelainan terkait penyakit ini.

  • Pemeriksaan kecepatan hantar saraf
  • Pemeriksaan spinal tap 

Pengobatan Penyakit Lou Gehrig

Hingga saat ini belum ada obat yang dapat mengobati Penyakit Lou Gehrig ini, sehingga perawatan jangka panjang yang dibutuhkan untuk meringankan gejala dan mencegah komplikasi penyakit lain.

Salah satunya dengan pemberian Riluzole yang mungkin dapat membantu memperlambat gejala semakin berkembang. Obat ini bekerja dengan mengurangi kadar glutamat (suatu eksitotoksin terkait dengan kerusakan neuron) dalam tubuh. Selain itu, terapi khusus juga dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mengatasi masalah mobilitas tubuh, di antaranya:

  • Terapi fisik dengan latihan ringan untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan kardiovaskular serta penggunaan alat bantu seperti kursi roda dan alat bantu jalan
  • Terapi okupansi untuk membantu penderita Penyakit Lou Gehrig menjalankan rutinitas harian, melatihan gerakan tangan dan kaki, serta terapi pernapasan yang mungkin dibutuhkan ketika ada masalah pada organ pernapasan

Dalam kasus yang berat, penderita Penyakit Lou Gehrig juga mungkin membutuhkan alat bantu pernapasan terutama di malam hari atau bahkan dibentuk lubang melalui pembedahan leher (trakeostomi). Selain itu, beberapa terapi lain juga mungkin dibutuhkan tergantung bagian tubuh mana yang terdampak atau komplikasi yang terjadi akibat Penyakit Lou Gehrig.

Komplikasi Penyakit Lou Gehrig

Komplikasi yang mungkin terjadi akibat menderita Penyakit Lou Gehrig adalah:

1. Masalah pernapasan

ALS secara perlahan dapat melumpuhkan otot yang digunakan dalam pernapasan. Kondisi yang terjadi mungkin sedikit mirip dengan sleep apnea sehingga untuk mengatasinya Anda mungkin diberikan tekanan saluran pernapasan (CPAP) atau tekanan udara positif bilevel (BiPAP) untuk membantu melancarkan pernapasan terutama di malam hari. Cara lain untuk mengatasi masalah pernapasan dalah dengan trakeostomi (lubang yang dibuat dengan membedah bagian depan leher yang mengarah ke tenggorokan).

2. Kesulitan berbicara

Kebanyakan penderita ALS mengalami kesulitan berbicara sehingga apa yang dibicarakan menjadi sulit untuk dipahami orang lain. Hal ini biasanya diawali dengan kesulitan mengucapkankata-kata yang sehari-hari digunakan dan terus berkembang seiring bertambahnya waktu. Untuk mengatasi ini, penderita ALS memilih menggunakan alat teknologi komunikasi lain untuk berkomunikasi atau diperlukan terapi bicara.

3. Masalah makan

Penderita Penyakit Lou Gehrig lebih mudah mengalami dehidrasi, malnutrisi, serta penurunan nafsu makan akibat kerusakan pada otot yang berfungsi dalam proses menelan makanan. Hal ini juga meningkatkan risiko lebih tinggi pada masuknya cairan ke paru-paru dan menyebabkan pneumonia. Untuk mengatasi masalah ini dibutuhkan selang makanan yang berfungsi meneruskan makanan ke saluran pencernaan.

4. Demensia

Penderita Penyakit Lou Gehrig mungkin juga mengalami demensia frontotemporal, di mana terjadi masalah terkait penurunan daya ingat serta pengambilan keputusan. Untuk mengatasi demensia dibutuhkan terapi khusus, seperti terapi stimulasi kognitif dan terapi okupasi. Selain itu juga dibutuhkan bantuan obat-obatan termasuk antidepresan serta dukungan dari orang terdekat.

Pencegahan Penyakit Lou Gehrig

Penyakit Lou Gehrig belum dapat dicegah, tetapi penerapan pola hidup sehat dan menjalani aktivitas fisik yang seimbang dapat membantu mengurangi risiko Penyakit Lou Gehrig berkembang.


39 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zwibel HL, et al. (2011). Improving quality of life in multiple sclerosis: An unmet need. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21761952)
Who gets MS? (Epidemiology). (n.d.). (http://www.nationalmssociety.org/What-is-MS/Who-Gets-MS)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app