Kapan bayi sebaiknya diberikan susu formula?

Dipublish tanggal: Mar 4, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Agu 1, 2019 Waktu baca: 3 menit
Kapan bayi sebaiknya diberikan susu formula?

Walaupun sering mendengar ASI (Air Susu Ibu) adalah asupan terbaik untuk bayi, terkadang ada situasi tertentu yang akhirnya memutuskan untuk memberikan si bayi susu formula

Situasi-situasi tersebut bisa merupakan keputusan dengan alasan medis yang menyangkut dengan kesehatan bayi atau kesehatan ibu, ASI yang berhenti dari payudara ibu, atau karena orang tua yang ingin memperkenalkan bayinya dengan susu formula. 

Iklan dari HonestDocs
Dermal Fillers Treatment di Reface Clinic

Dermal Filler merupakan perawatan wajah yang berfungsi untuk memperbaiki area tertentu yang memang diperlukan. Misalnya, untuk membantu mengatasi kerutan, garis halus atau cekungan yang disebabkan penuaan, meratakan tekstur dan menghaluskan kulit, hingga menghilangkan bekas luka. Perawatan wajah ini dilakukan dengan menyuntikan cairan seperti asam hialuronat atau kolagen, maupun zat sintesis kebagian wajah yang bermasalah, Contohnya pipi,hidung,bibir,rahang,dagu,area sekitar muka, dan lainnya. Perawatan dermal filler akan menjadikan wajah menjadi lebih berisi sehingga keriput atau garis-garis halus jadi tersamarkan.

Apakah bayi memerlukan susu formula? Dan apa pertimbangan ketika memberikan susu formula? Berikut penjelasannya!

Apa itu susu formula?

Susu formula berasal dari susu sapi yang diformulasikan sedemikian rupa dengan tekhnologi yang canggih sehingga bisa memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi. Susu formula berbentuk bubuk yang dicampur oleh air yang sudah didihkan lalu dibiarkan hangat dan menyamai suhu tubuh manusia. 

Susu formula tidaklah berbahaya seperti banyaknya kontroversial yang muncul, namun bisa membantu untuk tumbuh kembang bayi yang tidak mendapatkan ASI.

Apakah bayi perlu diberikan susu formula?

ASI memang terbukti merupakan asupan terbaik untuk bayi, tapi beberapa kasus seperti alasan medis, membuat susu formula merupakan pertimbangan lain yang bisa diberikan selain ASI terutama untuk bayi di bawah 1 tahun. 

Keputusan untuk memberikan susu formula tentu saja bukan semata hanya keputusan ibu namun juga kondisi bayi yang membutuhkan asupan bergizi.

Kapan bayi perlu diberikan susu formula?

Pemberian susu formula kepada bayi tentu saja harus memperhatikan beberapa faktor, seperti contoh indikasi medis yang berhubungan dengan berat badan. 

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

Tidak sedikit juga orang tua yang beranggapan susu formula diberikan setelah usai menyusui di umur 2 tahun. Berikut beberapa alasan mengapa susu formula diberikan kepada bayi:

1. Kesehatan ibu tidak memungkinkan untuk menyusui
Ibu yang menjalani treatment seperti chemotherapy atau mengidap HIV tidak memungkinkan untuk menyusui bayinya.

2. Bayi membutuhkan kalori atau asupan yang melebihi rata-rata
Terkadang ada beberapa kasus yang membutuhkan bayi mengonsumsi zat besi yang tinggi, atau kekurangan vitamin D karena kurangnya sinar matahari. Susu formula memiliki zat besi yang tinggi dan biasanya dilengkapi oleh vitamin D yang mencukupi dibanding ASI.

3.  Ibu tidak merasa nyaman menyusui sehingga menyebabkan trauma
Menyusui merupakan hal yang tidak mudah, dan terkadang menyebabkan ibu baru trauma karena sakit dan merasa ketergantungan bayi yang berlebih kepada ibu. Terlebih jika tidak diiringi dengan dukungan sehingga menyusui merupakan hal yang sangat menyiksa. Jika kondisi ibu sudah tidak nyaman, susu formula bisa merupakan pilihan selain ASI.

4. Diet ibu yang bisa mempengaruhi kesehatan bayi
Makanan yang dikonsumsi oleh ibu sangat berpengaruh terhadap kualitas ASI dan berdampak pada kesehatan si bayi. Tidak sedikit bayi yang mengalami alergi dari ASI dan terus menerus mengkhawatirkan. Seperti muntah berlebihan, sembelit, atau efek alergi lainnya. Jika ibu tidak bisa mengubah diet makanannya, maka susu formula bisa dijadikan pilihan.

5. Berat badan bayi tidak bertambah
Jika bayi memiliki indikasi medis dan tidak memungkinkan terpenuhi dengan ASI, maka susu formula tertentu bisa membantu. Kelainan seperti Hypoglycaemia (gula darah rendah), dehidrasi tingat tinggi, turun berat badan secara signifikan yang sudah dibarengi dengan ASI namun tidak menunjukan perbaikan, susu formula merupakan pilihan untuk membantu tumbuh kembang bayi.

Iklan dari HonestDocs
Derma Filler Wajah Di Genese Clinic

Perawatan ini berfungsi untuk meninggikan hidung, membentuk dagu supaya lebih Vshape, membentuk bibir supaya lebih menawan, dan menghilangkan kantung mata. Perawatan ini di lakukan oleh dokter.

6. Bayi memiliki kelainan Galactosaemia (kesulitan dalam mencerna gula galactose)
Bayi yang memiliki kelainan Galactosemia tidak dapat mencerna ASI, dikarenakan ASI terdiri dari glukosa dan galaktosa. Sehingga bayi disarankan mengonsumsi susu formula yang tidak mengandung galaktosa atau galactose-free.

Manfaat susu formula sangat besar bagi bayi yang tidak bisa mendapatkan ASI. Berbagai alasan pemberian susu formula dapat disesuaikan dengan kondisi bayi masing-masing. 

Terutama jika bayi memiliki indikasi medis, maka dokter atau tenaga medis memberikan keputusan jenis susu formula yang diberikan. Alasan lainnya dari pihak ibu juga merupakan faktor yang penting untuk diperhatikan. 

Kesehatan ibu merupakan pertimbangan dalam memberikan ASI kepada bayi, terlebih jika ibu memerlukan pengobatan dan dapat membahayakan jiwa bayi jika tetap menyusui. 

Selain itu, tidak ada yang salah jika orang tua hanya ingin mengenalkan susu formula kepada bayi sekalipun tidak adanya indikasi medis baik dari ibu ataupun bayi. 

Namun, hendaknya keputusan memberikan susu formula tetap dipertimbangkan dengan baik konsekuensi yang terjadi pada bayi untuk jangka panjang pertumbuhannya.

3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Infant formula: Your questions answered. Mayo Clinic. (http://www.mayoclinic.com/health/infant-formula/PR00058/NSECTIONGROUP=2)
13 Best Baby Formulas of 2019: For Colic, Gas, and More. Healthline. (https://www.healthline.com/health/baby/best-baby-formula)
Baby Formulas and Bottle-Feeding: What to Look For. WebMD. (https://www.webmd.com/parenting/baby/baby-formula)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app