Isprinol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 16, 2019 Waktu baca: 3 menit

Pengobatan penyakit yang disebabkan oleh infeksi, pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama, membasmi kuman, virus, bakteri penyebab infeksi yang kedua adalah dengan cara meningkatkan kemampuan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh memiliki kemampuan yang cukup untuk melawan infeksi tersebut.

Tentu saja Anda mengenal obat-obatan yang digunakan untuk cara pertama, yaitu menggunakan antibiotik untuk membasmi bakteri dan virus-virus tersebut. Sedangkan untuk cara kedua, selain dapat dilakukan dengan istirahat yang cukup dan makan makanan yang bergizi, untuk dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan. Salah satunya adalah pemberian Isprinol. Apa itu Isprinol? Untuk lebih jelasnya, mari disimak artikel yang satu ini.

Mengenai Isprinol

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Sirup, tablet 

Kandungan:

Methisoprinol 

Apa itu Isprinol?

Isprinol adalah obat yang mengandung methisoprinol yang digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menyembuhkan penyakit-penyakit akibat infeksi yang disebabkan oleh virus, atau penyakit-penyakit yang menyebabkan lemahnya sistem kekebalan tubuh seperti pada kanker. Obat ini digunakan untuk mempercepat penyembuhan cacar air, gondongan, herpes, kutil kelamin, hepatitis B, influenza pada orang dewasa & anak, bronkitis, rinofaringitis, campak, dan sebagainya.

Isprinol tersedia dalam bentuk syrup dengan sediaan 250mg per 5ml(satu sendok makan) dan tersedia dalam bentuk tablet dengan sediaan 500mg. Isprinol juga memiliki fungsi yang sama dengan obat Isoprinosine yang juga mengandung methisoprinol sebagai bahan aktif utama. Isprinol tersedia dengan resep dokter. Gunakan obat ini hanya di bawah petunjuk dokter. Jangan gunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menghindari kemungkinan efek samping yang dapat ditimbulkan.

Bagaimana cara kerja Isprinol?

Methisoprinol yang terkandung dalam Isprinol dapat bekerja dengan cara mengaktifkan sel limfosit saat terjadinya infeksi di dalam tubuh, sehingga sel limfosit dapat membasmi infeksi yang terjadi. Selain itu Isprinol juga dapat digunakan sebagai obat profilaksis yang mana dapat mencegah terjadinya infeksi sebelum virus masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan masalah lebih lanjut.

Pada keadaan apa Isprinol tidak boleh digunakan?

Pada kondisi tertentu, Obat ini tidak boleh digunakan. Anda tidak boleh menggunakan obat ini jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap pengobatan ini atau pengobatan lain yang memilki kandungan bahan yang mirip. Obat ini juga tidak boleh digunakan pada pasien dengan penyakit asam urat, orang dengan penyakit jantung yang menggunakan terapi digitalis. Selain itu. obat ini tidak boleh diberikan selama kehamilan & menyusui.

Dosis dan cara pemakaian Isprinol

Dosis Isprinol yang digunakan untuk mengatasi infeksi yang sedang berlangsung adalah 100 mg / kg berat badan setiap hari. Selanjutnya untuk dosis pemeliharaan dapat diberikan dosis 50 mg / kg berat badan setiap hari.

  • Dosis Isprinol Tablet:
    • Dewasa: 6-8 tablet sehari dalam dosis terbagi (3-4)
    • Anak-anak: 3-4 tablet dalam dosis terbagi (3-4)
  • Dosis Iprinol Syrup:
    • Dewasa: 2 sdt, 6-8 kali sehari
    • Anak-anak> 7 tahun,> 21 kg: 1 sendok takar (5 ml), 6 kali sehari
    • 0-7 tahun, 14-21 kg: ¾ sendok takar (5 ml), 6 kali sehari
    • 1-3 tahun, 9-14 kg: ½ sendok takar (5 ml), 6 kali sehari
    • <1 tahun, <9 kg:¼ sendok takar (5 ml), 6 kali sehari 

Dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Lamanya Pengobatan: Untuk penyakit virus dengan penyembuhan gejala yang cepat, pengobatan harus diteruskan 1-2 hari setelah gejala mereda, atau lebih lama, menurut penilaian dokter. Untuk penyakit virus dengan penyembuhan gejala yang lama, pengobatan harus diteruskan1-2 minggu setelah gejala mereda, atau lebih lama.

Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kekambuhan. Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.

Apa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh Isprinol?

Seperti semua pengobatan, Isoprinol dapat menyebabkan bebrapa efek samping seperti Peningkatan sementara asam urat dalam urin & darah, yang mengakibatkan obat ini tidak boleh digunakan pada orang dengan gejala asam urat. Efek samping lain yang dapat terjadi meliputi muncul ruam pada kulit atau gatal, rasa lelah atau lesu & diare.

Daftar efek samping di atas bukan daftar lengkap. Efek samping ini mungkin terjadi, tetapi tidak selalu terjadi. Beberapa efek samping mungkin jarang tetapi serius. Konsultasikan dengan dokter Anda jika Anda mengalami salah satu efek samping seperti di atas, terutama jika mereka tidak hilang atau bertambah parah. Isoprinosine juga dapat menyebabkan efek samping yang tidak tercantum di sini.

Hal apa yang harus Anda perhatikan selama mengkonsumsi Isprinol?

Bagi orang dengan penyakit jantung perlu diawasi penggunaannya ketika digunakan bersama dengan obat digitalis. Sebaiknya jangan menggunakan methisoprinol untuk pengobatan infeksi bakteri karena memang tidak memiliki efek antibakteri. Sebaiknya mengghindari penggunaan obat jenis imunosupresan bersamaan dengan obat ini.

Konsultasikan semua pengobatan yang Anda gunakan atau baru Anda gunakan seperti obat bebas, vitamin, suplemen atau obat herbal apapun kepada dokter Anda untuk memahami interaksi yang dapat terjadi lebih lanjut mengenai penggunaan obat ini.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MIMS Indonesia (2018). Methisoprinol Phapros. (https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methisoprinol%20phapros)
NIH (2017). PubChem. Isoprinosine. U.S. National Library of Medicine National Center for Biotechnology Information. (https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Isoprinosine)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app