ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
Ditulis oleh
ADELIA MARISTA SAFITRI, S.K.M
DR. KARTIKA MAYASARI
Ditinjau oleh
DR. KARTIKA MAYASARI

Inerson: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Waktu baca: 3 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Inerson adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai tipe eksim, dermatitis, dan psoriasis yang peka terhadap kortikosteroid.
  • Mengandung desoximetasone, obat golongan kortikosteroid yang efektif bekerja sebagai anti-inflamasi, anti-alergi, sampai anti-pruritus.
  • Obat ini tidak dapat digunakan untuk mengobati luka pada kulit akibat infeksi bakteri, jamur, atau virus maupun reaksi kulit akibat vaksin.
  • Inerson dioleskan tipis-tipis pada kulit yang bermasalah selama 2 x sehari. Sebaiknya tidak diperban maupun ditutup.
  • Klik untuk mendapatkan Inerson atau obat kulit lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Inerson adalah obat yang digunakan untuk mengobati berbagai tipe eksim, dermatitis, dan psoriasis yang peka terhadap kortikosteroid. Inerson mengandung desoximetasone, obat yang termasuk golongan kortikosteroid. 

Desoximetasone adalah obat kortikosteroid topikal yang digunakan sebagai anti inflamasi, anti alergi, anti eksudatif, anti proliferasi dan anti pruritus pada dermatosis yang peka terhadap kortikosteroid. Kortikosteroid topikal tidak bisa digunakan untuk mengobati penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi. Obat ini dapat digunakan bila cara lain seperti penggunaan emolien tidak efektif.

Mengenai Inerson

Pabrik

Interbat

Golongan

Harus dengan resep dokter

Kemasan

Inerson dipasarkan dengan kemasan sebagai berikut :

  • Tube 15 gram cream

Kandungan

Tiap kemasan inerson mengandung zat aktif sebagai berikut :

Manfaat Inerson

Kegunaan Inerson adalah sebagai anti inflamasi, anti alergi, anti eksudatif, anti proliferasi, dan anti pruritus pada dermatosis yang peka terhadap kortikosteroid. Misalnya penyakit eksim, dermatitis kontak, gatal akibat gigitan serangga, dan eksim skabies dikombinasikan dengan obat anti skabies.

Kontraindikasi

  • Jangan digunakan untuk pasien yang memiliki riwayat hipersensitif pada desoximetasone atau obat golongan kortikosteroid lainnya.
  • Bukan untuk mengobati luka pada kulit karena infeksi bakteri, jamur atau virus.
  • Tidak boleh digunakan untuk mengobati reaksi kulit akibat vaksinasi, TBC, sifilis, cacar, rosacea (jerawat rosacea), perioral dermatitis, dan akne vulgaris.

Efek Samping Inerson

Beberapa efek samping Inerson yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:

  • Pada penggunaan jangka panjang, Inerson bisa menyebabkan atrofi, striae, telangiectasias, sensasi kulit seperti terbakar, rasa gatal, iritasi, kulit kering, folikulitis, jerawat, hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergi, infeksi sekunder, dan miliaria.
  • Pada beberapa orang yang peka, obat ini kadang menimbulkan reaksi hipersensitif.

Dosis Inerson

Dosis Inerson akan ditentukan dokter sesuai kondisi masing-masing pasien. Dosis yang lazim yang bisa digunakan adalah:

  • Oleskan tipis-tipis 2 x sehari
  • Pengobatan tidak boleh melebihi 4 minggu
  • Jangan digunakan pada area tubuh yang luas (lebih dari 10 % luas area tubuh)
  • Sebaiknya tidak diperban atau ditutup, kecuali diarahkan oleh petugas medis

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan selama menggunakan obat Inerson adalah sebagai berikut :

  • Jangan enggunakan obat ini pada area mata atau dekat area mata.
  • Area kulit yang dioleskan krim Inerson sebaiknya tidak dibalut perban, karena bisa meningkatkan penyerapannya ke dalam darah dan menimbulkan efek samping sistemik.
  • Belum diketahui apakah kortikosteroid topikal bisa diekskresikan melalui air susu ibu (ASI). Namun karena ada potensi bahaya yang mungkin timbul pada bayi, sebaiknya penggunaan obat ini oleh ibu menyusui dilakukan secara hati-hati.
  • Penyerapan ke dalam darah terjadi lebih besar pada pasien anak usia < 6 tahun, penggunaan pada area kulit yang luas, penggunaan jangka panjang, dan penggunaan pakaian ketat pada area kulit yang diobati. Pada situasi ini, kortikosteroid topikal akan menimbulkan efek samping sistemik yang lebih besar.

Penggunaan oleh wanita hamil

FDA di Amerika Serikat (setara BPOM di Indonesia) menggolongkan desoximetasone ke dalam kategori C dengan penjelasan sebagai berikut :

Penelitian pada reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia. Namun jika potensi keuntungan dapat dijamin, penggunaan obat pada ibu hamil dapat dilakukan meskipun potensi risiko sangat besar.

Fakta bahwa obat ini telah terbukti menyebabkan efek buruk terhadap janin hewan, harus menjadi perhatian serius. Namun jika ada alasan medis yang mengharuskan penggunaan obat ini, dan tidak ada pilihan obat lain, penggunaan obat yang mengandung desoximetasone pada wanita hamil bisa dilakukan.

Penggunaan obat ini pada area tubuh yang luas, penggunaan jangka panjang, penekanan pada tempat penggunaan baik oleh pemakaian perban atau pakaian ketat sebaiknya dihindari karena bisa meningkatkan penyerapan obat ini ke dalam darah. Penyerapan yang tinggi akan meningkatkan potensi terjadinya efek samping yang merugikan pada janin.

Artikel terkait:


16 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Topicort – desoximetasone cream; Topicort – desoximetasone gel. (2016). (https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/drugInfo.cfm?setid=1a1be0fb-c238-4990-bd48-03096bbf6052)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app