Hemarthrosis (Perdarahan Pada Ruang Sendi) - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Agu 11, 2019 Update terakhir: Nov 11, 2020 Waktu baca: 3 menit

Saat mengalami cedera dan mendapati sendi Anda nyeri, bengkak dan kemerahan, hati-hati gejala hemarthrosis atau perdarahan pada ruang sendi. 

Hemarthrosis biasanya terjadi setelah terjadi cedera, tetapi bisa juga merupakan komplikasi dari kelainan perdarahan genetik yang dikenal sebagai hemofilia. 

Sendi merupakan bagian tubuh  yang menghubungkan antara dua tulang. Sendi umumnya berfungsi untuk memungkinkan seseorang untuk bergerak.

Hemarthrosis dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan pada sendi. Jika hemarthrosis tidak cepat diobati, maka dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi. 

Daripada penasaran, berikut pada artikel di bawah ini akan membahas lebih lanjut mengenai perdarahan pada ruang sendi.

Gejala Hemarthrosis

Gejala hemarthrosis yang paling umum adalah:

  • Kesemutan, atau rasa nyeri pada sendi
  • Nyeri tekan sendi yang cedera
  • Pembengkakan
  • Kemerahan
  • Rasa hangat pada persendian
  • Kekakuan sendi
  • Memar berlebihan di dekat sendi yang terkena
  • Penurunan  rentang gerak (Sendi tidak dapat sepenuhnya ditekuk)

Penyebab Hemarthrosis

Penyebab hemarthrosis meliputi:

Orang dengan gangguan pendarahan, seperti hemofilia, tidak dapat membuat protein penting yang membantu pembekuan darah mereka. 

Pada kasus hemofilia yang parah, perdarahan ke dalam sendi mungkin terjadi sebanyak sekali atau dua kali per minggu. Hal tersebutlah yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya hemarthrosis pada sendi.

Diagnosis Hemarthrosis

Saat akan mendiagnosis, Dokter terlebih dahulu akan menanyakan riwayat medis dan keluarga. 

Dokter akan bertanya tentang kondisi lain yang Anda alami, seperti riwayat mengalami cedera, dan obat-obatan apapun yang Anda gunakan. Pastikan untuk memberi tahu dokter jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan perdarahan.

Dokter kemudian akan bertanya tentang gejala Anda dan melakukan pemeriksaan fisik, berkonsentrasi pada area tubuh di mana Anda mengalami gejala. 

Dokter dapat menggerakkan atau menekuk sendi Anda untuk menguji rentang gerakannya. Bicaralah jika sesuatu yang dilakukan dokter saat melakukan pemeriksaan fisik terasa sakit atau tidak nyaman.

Prosedur yang dikenal sebagai analisis cairan sinovial dapat membantu mendiagnosis penyebab peradangan sendi. Dokter akan memasukkan jarum ke dalam sendi untuk menarik cairan ke dalam jarum suntik. 

Cairan berwarna kemerahan bisa berarti adanya darah dalam ruang sendi. Sampel tersebut kemudian dikirim ke laboratorium untuk diperiksa. Dokter juga dapat merekomendasikan tes pencitraan seperti sinar-X atau MRI.

Jika dokter mencurigai adanya gangguan pendarahan, Anda mungkin harus melakukan tes darah

Dokter juga akan mengeluarkan sedikit sampel darah dari pembuluh darah vena Anda dan mengukur jumlah faktor pembekuan yang ada dalam tubuh Anda.

Komplikasi Hemarthrosis

Pendarahan sendi atau hemarthrosis dapat merusak sendi. Hanya satu perdarahan hebat atau serangkaian perdarahan kecil dapat menyebabkan kerusakan permanen pada sendi. 

Seiring waktu, jaringan lunak, tendon, dan ligamen di sekitar sendi dapat menyusut, yang menyebabkan hilangnya rentang gerak pada sendi. Sendi yang paling sering mengalami hemarthrosis yaitu sendi di lutut, pergelangan kaki, dan siku.

Kerusakan sendi dapat meningkatkan risiko perdarahan tambahan ke dalam sendi yang sama. Perdarahan sendi yang berulang dapat menyebabkan:

  • kehilangan kekuatan pada otot-otot di sekitar sendi
  • rasa nyeri saat menggunakan sendi
  • rasa nyeri saat sendi diam
  • tidak dapat melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan, atau naik turun tangga
  • arthritis degenerative

Pengobatan Hemarthrosis

Jika Anda memiliki lutut, pergelangan kaki, atau sendi yang bengkak parah, segera konsultasikan ke rumah sakit. 

Hemarthrosis pada orang dengan kelainan perdarahan biasanya diobati dengan infus faktor pembekuan yang hilang. 

Hal tersebut dapat menghentikan pendarahan, atau Anda akan diberikan obat yang dapat membantu merangsang tubuh untuk menghasilkan faktor pembekuan.

Cara lain untuk mengobati pendarahan meliputi:

  • Beristirahat dan kompres dingin pada sendi
  • Meninggikan anggota tubuh yang terkena
  • Minum obat penghilang rasa nyeri
  • Mengeluarkan darah dari sendi
  • Menjalani operasi untuk membersihkan atau mengganti sendi (Sinovektomi adalah pengangkatan lapisan yang melumasi sendi (sinovium))

Setelah perawatan medis selesai, kebanyakan orang membutuhkan terapi fisik atau stimulasi listrik pada otot-otot di sekitar sendi. 

Tindakan tersebut dapat mencegah pengecilan otot saat sendi pulih sepenuhnya. Olahraga teratur juga dapat membuat sendi kuat dan mencegah kerusakan sendi.


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Kawamura, H., Ogata, K., Miura, H., Arizono, T., & Sugioka, Y. (1994). Spontaneous hemarthrosis of the knee in the elderly: Etiology and treatment. Arthroscopy: The Journal Of Arthroscopic & Related Surgery, 10(2), 171-175. https://doi.org/10.1016/s0749-8063(05)80089-1. Arthroscopy. (Accessed via: https://www.arthroscopyjournal.org/article/S0749-8063(05)80089-1/pdf)
Management of Joint Bleeding in Hemophilia: Management of Acute Hemarthrosis. Medscape Education. (Accessed via: https://www.medscape.org/viewarticle/770936_6)
Nomura, E., Hiraoka, H., & Sakai, H. (2016). Spontaneous Recurrent Hemarthrosis of the Knee: A Report of Two Cases with a Source of Bleeding Detected during Arthroscopic Surgery of the Knee Joint. Case Reports In Orthopedics, 2016, 1-5. https://doi.org/10.1155/2016/1026861. Hindawi. (Accessed via: https://www.hindawi.com/journals/crior/2016/1026861/)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app