Timolol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 29, 2019 Update terakhir: Okt 23, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Obat timolol ialah salah satu jenis obat yang bentuknya berupa obat tetes mata yang termasuk dalam golongan obat beta blockers yaitu obat yang sistem kerjanya ialah dengan menghentikan kerja bahan kimia tubuh tertentu seperti epinefrin pada area pembuluh darah dan jantung. Obat timolol juga berfungsi dan dapat digunakan sebagai obat penurun tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Fungsi obat Timolol

Obat timolol dapat digunakan baik dalam fungsinya sebagai obat tetes mata dalam mengobati masalah mata seperti mengendalikan glaukoma sudut terbuka ynag bersifat kronis, menurunkan tekanan pada area bola mata, mengurangi cairan yang ada pada bagian lensa depan mata serta mencegah kebutaan. 

Obat timolol juga bisa digunakan dalam fungsinya untuk menurunkan tekanan darah tinggi baik dalam mencegah stroke, mencegah serangan jantung, mencegah masalah ginjal dan lainnya. Selain itu obat timolol pun mampu mengobati permasalahan seperti sakit kepala sebelah, penyakit angina stabil krosis serta nyeri dada.

Dosis penggunaan obat Timolol

Dikarenakan obat timolol merupakan obat resep atau obat yang diresepkan dokter maka dosisnya pun akan ditentukan oleh dokter yang memeriksa dan mengecek keadaan penyakit si pasien.

Untuk pasien penyakit mata, maka obat timolol biasa akan dikemas dalam 2 kemasan yaitu kemasan kandungan 0.25% dan kemasan kandungan 0.5%. Umumnya dokter akan menganjurkan untuk meneteskan timolol sebanyak 0.25% dulu 1 hari 2 kali tetes. Bila dalam jangka waktu3-4 hari masih belum membaik maka dokter akan menaikkan dosisnya menjadi 0.5% dalam 1 kali tetes.

Untuk dosis pasien tekanan darah tinggi, pasien angina pectoris, pasien nyeri dada dan pasien infark miokard umumnya dokter akan meresepkan dosis 10mg pada penggunaan awal dan dilanjutkan dengan dosis 10 hingga 20 mg pada tahapan selanjutnya dan harus diteteskan dalam minuman dalam waktu 2 kali sehari.

Sedangkan untuk pasien dengan penyakit profilaksis migrain, maka pasien dianjurkan untuk mengonsumsi obat timolol dengan dosis 10mg dalam 2 kali sehari dan selanjutnya ditambahkan dengan dosis 10 hingga 30mg per dua kali seharinya.

Efek samping dalam mengonsumsi obat Timolol

Dalam menggunakan obat timolol, maka umumnya pasien akan mengalami beberapa keluhan efek samping seperti sulit tidur atau insomnia, tubuh merasa lebih lelah, perasaan menjadi lebih mudah cemas, gelisah dan gugup. Obat ini pun memiliki efek samping pada hubungan seksual pasangan suami dan istri di mana setelah mengkonsumsi obat timolol maka pasien akan sulit mencapai orgasme karena berkurangnya nafsu seksualitas pada si pasien. 

Selain efek samping yang tergolong ringan tersebut, masih terdapat efek samping yang suka menjadi keluhan para pengguna obat timolol yaitu tubuh yang merasa sangat lunglai sehingga mudah pingsan, nafas menjadi sesak, mudah merasa cape, kaki menjadi bengkak, perut terasa nyeri karena rasa mual, muntah dan diare sehingga nafsu makan menjadi menurun. Hal ini juga dapat menimbulkan efek urin yang berubah warna menjadi gelap, kaki dan tangan terasa dingin, depresi serta denyut jantung yang melambat. 

Untuk para pasien penyakit mata, biasanya efek samping yang diberikan ialah mata menjadi lebih memerah dan berair sehingga menimbulkan inflamasi dan iritasi pada area mata. Bila terjadi efek samping seperti yang disebutkan diatas, maka segeralah pergi ke dokter terdekat untuk mengkonsultasikan keadaan.

Peringatan dalam menggunakan obat Timolol

Obat timolol sebaiknya digunakan oleh mereka yang usianya di atas usia 12 tahunan, pemakaian di bawah usia 12 tahun maka diperlukan pengawasan yang ketat oleh team dokter dan medis. Untuk para ibu hamil dan menyusui pun belum dilakukan penelitian yang menyatakan ada atau tidaknya resiko bagi janin serta ASI yang diproduksi sehingga sebaiknya para ibu hamil dan menyusui tidak menggunakan obat timolol terlebih dahulu. 

Dalam penggunaanya sebagai penyembuh penyakit mata, diharuskan untuk tidak menggunakan lensa kontak saat meneteskan timolol ke dalam lensa mata. Setelah menggunakan obat timolol, sebaiknya pasien beristirahat terlebih dahulu dan tidak langsung menyetir atau mengendarai kendaraan. 

Apabila terjadi alergi atau sedang berada dalam pengobatan dan pengonsumsian obat-obatan lainnya, sebaiknya berkonsultasi dengan tim dokter sebelum memutuskan menggunakan obat timolol.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app