Gestrinone: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Mei 17, 2019 Waktu baca: 3 menit

Endometriosis adalah suatu kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim mulai tumbuh di tempat lain (selain di dalam rahim), seperti ovarium dan saluran tuba atau bahkan di luar sistem reproduksi. Endometriosis dapat memengaruhi wanita di segala usia, tetapi paling sering terjadi pada wanita berusia 30-an dan 40-an.

Gejala yang paling sering ditimbulkan akibat Endometriosis adalah nyeri panggul, muncul bercak darah (di luar menstruasi) atau bahkan tidak dapat memiliki keturunan. Penyebab utama terjadinya endometriosis masih belum diketahui secara pasti, tetapi hormon estrogen yang diproduksi oleh hormon gonadotropin diperkirakan berperan dalam menyebabkan terjadinya endometriosis.

Endometriosis adalah kondisi jangka panjang yang dapat memiliki dampak signifikan pada kehidupan Anda, tetapi endometriosis dapat diobati dengan pengobatan menggunakan obat-obatan seperti Gestrinone.

Mengenai Gestrinone

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Kapsul 

Kandungan:

Hormon steroid sinless

Apa itu Gestrinone?

Gestrinone adalah obat yang merupakan hormon steroid sintetis yang menghambat pelepasan gonadotrofin sehingga menghambat terbentuknya hormon esterogen. Efek akibat terhambatnya gonadotrofin ini menyebabkan jaringan endometrium mengecil, sehingga bisa mengatasi gejala pada endometriosis.

Meskipun gestrinone efektif dalam mengatasi gejala endometriosis, pengaruhnya terhadap infertilitas tidak jelas. Gestrinone juga telah digunakan untuk mengecilkan fibroid uterus dan mengurangi menoragia (kondisi dimana perdarahan menstruasi yang lebih banyak dari biasanya).

Gestrinone juga memiliki efek antigonadotropik yang dapat menghambat proses pelepasan sel telur dari indung telur, oleh karena itu Gestrinone diketahui dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi hormonal. Hal ini dibuktikan dengan studi yang menemukan bahwa Gestrinone efektif dalam mencegah kehamilan. Obat ini juga telah diselidiki sebagai kontrasepsi darurat (pasca-koital).

Bagaimana dosis dan cara penggunaan Gestrinone?

Gestrinone tersedia dalam 2 bentuk. Kapsul 2,5 mg untuk diminum dan kapsul Suppository (dimasukan ke dalam alat kelamin wanita) Perawatan dilakukan dengan 1 kapsul perhari (3 hari per minggu) berlanjut selama 6 bulan. Kebanyakan wanita tidak akan mengalami haid dalam waktu dua bulan pertama pengobatan.

Jika Anda memiliki kondisi medis tertentu, Anda perlu membicarakannya dengan dokter terlebih dahulu. Mungkin dokter akan menyesuaikan dosis dan cara penggunaan obat sesuai dengan kondisi Anda. Gunakan obat ini sesuai dengan arahan dokter.

Apa efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan Gestrinone?

Efek samping utama dari penggunaan gestrinone seborrhea (71%) yaitu suatu kondisi dimana muncul ruam merah bentol pada daerah wajah atau bagian tubuh lainnya, jerawat (65%), hipoplasia payudara (payudara mengecil) (29%), hirsutisme yaitu kondisi tumbuhnya rambut pada wajah seorang wanita (9%), dan rambut rontok di (9%). Efek samping lainnya yang telah dilaporkan termasuk kulit dan rambut berminyak, penambahan berat badan, suara seperti pria, dan pembesaran klitoris.

Gestrinone juga menghambat sekresi gonadotropin dan menyebabkan amenore (tidak haid) atau oligomenorea (frekuensi haid yang lebih banyak dari biasa) pada sebagian besar wanita. Pada penelitian yang dilakukan 2,5 mg gestrinone oral dua kali per minggu berpotensi menyebabkan amenore 50 hingga 58%, sementara penelitian 5 mg gestrinone oral per hari menyebabkan amenore hingga 100%.

Namun gestrinone suppository menunjukkan lebih sedikit efek samping androgenik dan pertambahan berat badan daripada gestrinon oral dengan efektivitas yang setara dalam mengatasi endometriosis. Gestrinone tampaknya menunjukkan efektivitas yang mirip dengan danazol (obat untuk mengatasi endometriosis yang sering digunakan) dalam pengobatan endometriosis tetapi dengan efek samping yang lebih sedikit.

Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan Gestrinone?

Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya. Artikel ini tidak memuat semua kemungkinan interaksi obat. Catatlah semua produk obat yang Anda gunakan (termasuk obat resep, nonresep, dan herbal) dan perlihatkan kepada dokter serta apoteker Anda.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat apapun tanpa seizin dokter. Beberapa obat-obatan jika diminum bersamaan dengan gestrinone dapat mengganggu satu sama lain. Ini termasuk:

Informasi di atas hanyalah bertujuan untuk edukasi, bukan pengganti petunjuk dokter. Selalu konsultasikan masalah kesehatan Anda dengan tenaga medis profesional untuk mendapatkan pengobatan yang optimal.

Perhatian

Obat ini dikontraindikasikan pada kehamilan, ibu menyusui, dan pada pasien dengan gangguan jantung, ginjal, atau hati yang berat. 

Obat ini juga dikontraindikasikan pada pasien yang mengalami gangguan metabolisme dan / atau pembuluh darah selama terapi estrogen atau progestogen sebelumnya, atau yang alergi terhadap obat. 

Obat ini juga tidak boleh digunakan pada anak-anak.



4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Venturini, Pier & Bertolini, Stefano & Marrè Brunenghi, Maria & Daga, Antonio & Fasce, Vittorio & Marcenaro, Aldo & Cimato, Maura & Cecco, Luigi. (1989). Endocrine, metabolic, and clinical effects of gestrinone in women with endometriosis. Fertility and sterility. 52. 589-95. 10.1016/S0015-0282(16)60969-X.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/20348843_Endocrine_metabolic_and_clinical_effects_of_gestrinone_in_women_with_endometriosis)
Gestrinone Dosage & Drug Information. MIMS.com. (https://www.mims.com/malaysia/drug/info/gestrinone?mtype=generic)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app