5 Gejala Utama Infeksi Lambung yang Harus Segera Diatasi

Dipublish tanggal: Jul 3, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Okt 8, 2019 Waktu baca: 2 menit
5 Gejala Utama Infeksi Lambung yang Harus Segera Diatasi

Lambung merupakan bagian dari organ pencernaan yang perlu dijaga kesehatannya agar tidak terjadi masalah. Terutama saat memilih jenis makanan haruslah yang tepat dan sehat bergizi agar terhindar dari infeksi. Selain maag, konsumsi makanan yang tidak tepat juga bisa memicu infeksi lambung. Apa saja tanda dan gejala infeksi lambung? Berikut ulasan lengkapnya.

Gejala infeksi lambung yang mirip dengan maag

Berikut ini beberapa gejala infeksi lambung yang paling sering muncul dan kerap disalahartikan dengan gejala maag, yaitu:

1. Nyeri di perut

Gejala infeksi lambung dapat ditandai dengan nyeri di bagian perut. Kondisi ini memang mirip seperti gejala maag, tapi bedanya nyeri perut karena infeksi lambung bisa terasa saat sebelum dan setelah makan maupun minum.

Rasa sakit ini umumnya terjadi dalam waktu yang lama dan semakin hari terasa semakin sakit. Bahkan nyeri yang dialami di bagian perut membuat Anda tidak selera untuk makan sesuai dengan kebutuhan tubuh.

Nyeri perut karena infeksi lambung juga biasanya disertai dengan rasa panas terbakar yang terjadi di bagian perut. Bisa juga terjadi di ulu hati, yaitu di daerah bawah tulang rusuk dan di atas pusar.

Bila sakit perut karena maag bisa hilang setelah dibawa tidur, lain halnya dengan infeksi lambung. Perut biasanya akan terasa sakit meskipun Anda sudah mencoba tidur, bahkan membuat masalah infeksi semakin parah. 

Jika Anda sudah mengalami nyeri secara terus-menerus, maka segera konsultasikan ke dokter. Semakin cepat ditangani, maka hal ini akan membantu mencegah nyeri perut agar tidak semakin parah.

Baca Juga: Obat Sakit Perut Melilit yang Ampuh Menurut Dokter

2. Mual, muntah, dan rasa tidak nyaman di perut

Gejala infeksi lambung juga bisa berupa mual dan muntah yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya setelah makan. Selain itu, infeksi lambung juga bisa memicu perut kembung dan begah, terasa keras seperti mengalami kram.

Karena perut terasa kembung, Anda mungkin jadi lebih sering bersendawa. Meskipun ampuh mengurangi timbunan angin di perut, aktivitas sendawa ini juga bisa membuat Anda seakan ingin muntah. Perut akan tetap mengeras sampai ada angin yang keluar dari sendawa atau pun dari kentut.

Sebagai solusinya, segeralah minum air hangat untuk membantu meringankan mual. Hindari makan sayuran yang mengandung gas karena ini bisa memperparah kondisi lambung. Jika terasa sangat sesak, oleskan minyak angin di sekitar perut agar terasa lebih nyaman.

3. Berat badan menurun

Penurunan selera makan akibat infeksi lambung membuat berat badan penderita terus menurun. Apalagi saat rasa nyerinya kambuh, maka Anda bisa semakin tidak berselera makan sehingga kekurangan asupan nutrisi. 

Gejala infeksi lambung yang satu ini tidak langsung tampak di awal, biasanya baru dirasakan setelah beberapa waktu. Pantau terus berat badan Anda dan waspadai bila memang disebabkan oleh infeksi lambung, segera konsultasikan ke dokter.

4. Perubahan warna feses

Gejala infeksi lambung juga bisa dilihat dari warna feses yang berbeda dari biasanya. Bila lambung terinfeksi, feses akan berubah warna menjadi kemerahan ataupun kehitaman.

Jika ini sudah terjadi harus sangat diwaspadai dan dicarikan solusinya. Apa lagi saat buang air besar merasakan nyeri ataupun sakit di bagian perut.

Baca Selengkapnya: Kenali Macam-Macam Warna Pada Feses dan Artinya

5. Kesulitan bernapas

Gejala lain yang dapat terjadi saat infeksi lambung adalah Anda akan mengalami kesulitan bernapas. Hal ini akan membuat Anda merasa pusing dan terlihat pucat. Kondisi ini bisa diperparah saat Anda tidur dengan posisi tengkurap.

Gejala infeksi lambung akan berbeda-beda terjadi pada setiap orang, tergantung dari keparahan infeksi. Namun, apa pun gejalanya, sebaiknya selalu waspadai dan konsultasikan ke dokter. Hal ini akan membantu mendeteksi dini infeksi lambung, sehingga dokter dapat menangani dengan cepat agar kondisinya tidak semakin parah.


29 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Travelers' health: Food and water safety. Centers for Disease Control and Prevention. https://wwwnc.cdc.gov/travel/page/food-water-safety.
Rotavirus. Centers for Disease Control and Prevention. https://www.cdc.gov/rotavirus/about/index.html.
Matson DO. Acute viral gastroenteritis in children in resource-rich countries: Management and prevention. https://www.uptodate.com/contents/search.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app