Gastroenteritis Bakteri - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Apr 25, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Gastroenteritis bakteri terjadi ketika bakteri menyebabkan infeksi di usus Anda. Infeksi bakteri menyebabkan peradangan di perut dan usus Anda. Anda juga mungkin mengalami gejala-gejala seperti muntah, kram perut parah, dan diare.

Walaupun infeksi saluran pencernaan lebih banyak disebabkan oleh infeksi virus, tetapi infeksi bakteri juga sering menyebabkan infeksi saluran pencernaan. Beberapa orang menyebut infeksi akibat bakteri dengan "keracunan makanan."

Gastroenteritis bakteri dapat disebabkan oleh tingkat kebersihan yang buruk. Infeksi juga dapat terjadi setelah kontak dekat dengan hewan atau mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri (atau zat beracun yang dihasilkan bakteri).

Apa penyebab Bakteri Gastroenteritis?

Sejumlah bakteri dapat menyebabkan gastroenteritis, termasuk:

  • yersinia, ditemukan dalam daging babi
  • staphylococcus, ditemukan dalam produk susu, daging, dan telur
  • shigella, ditemukan di air (seringkali kolam renang)
  • salmonella, ditemukan dalam daging, produk susu, dan telur
  • campylobacter, ditemukan pada daging dan unggas
  • E. coli, ditemukan dalam daging sapi dan salad

Gastroenteritis bakteri dapat dengan mudah ditularkan dari orang ke orang jika seseorang terinfeksi bakteri. Jika seseorang yang terinfeksi bakteri ini menyentuh makanan, benda, atau orang lain, mereka berisiko menyebarkan infeksi kepada orang lain. 

Anda bahkan dapat menyebabkan infeksi masuk ke tubuh Anda sendiri jika menyentuh mata, mulut, atau bagian tubuh lainnya.

Anda berisiko terkena infeksi ini jika Anda sering bepergian atau tinggal di daerah yang ramai. Mencuci tangan sesering mungkin dan menggunakan pembersih tangan dengan alkohol lebih dari 60% dapat membantu Anda terhindar dari infeksi.

Gejala Gastroenteritis Bakteri

Gejala gastroenteritis bakteri bervariasi tergantung pada bakteri yang menyebabkan infeksi Anda. Gejala-gejalanya termasuk:

Hubungi dokter Anda jika gejala Anda tidak membaik setelah lima hari (dua hari untuk anak-anak). Jika seorang anak yang lebih tua dari tiga bulan terus muntah setelah 12 jam, hubungi dokter. 

Jika bayi di bawah tiga bulan mengalami diare atau muntah, segera pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan segera.

Bagaimana cara mencegah Gastroenteritis Bakteri?

Jika Anda menderita gastroenteritis, lakukan tindakan pencegahan untuk menghindari penyebaran bakteri ke orang lain. Cuci tangan Anda setelah menggunakan toilet dan sebelum memegang makanan. Jangan menyiapkan makanan untuk orang lain sampai gejala Anda membaik. 

Hindari kontak dekat dengan orang lain selama Anda sakit. Setelah gejala Anda berhenti, cobalah menunggu setidaknya 48 jam sebelum kembali bekerja.

Anda juga dapat membantu mencegah infeksi gastroenteritis bakteri dengan menghindari susu yang tidak dipasteurisasi, daging mentah, atau kerang mentah. 

Gunakan talenan dan peralatan terpisah untuk daging mentah dan yang dimasak saat menyiapkan makanan. Cuci salad dan sayuran dengan seksama. Pastikan untuk menyimpan makanan pada suhu yang sangat panas atau sangat dingin jika Anda menyimpannya lebih dari beberapa jam.

Langkah-langkah pencegahan lainnya termasuk:

  • menjaga kebersihan dapur Anda
  • Cuci tangan setelah menggunakan toilet, sebelum menyiapkan makanan, setelah menyentuh binatang, dan sebelum makan
  • minum air kemasan saat bepergian ke luar negeri dan mendapatkan vaksin yang direkomendasikan

Bagaimana penanganan Gastroenteritis Bakteri yang tepat?

Mendiagnosis gastroenteritis bakteri

Dokter Anda akan bertanya tentang penyakit Anda dan memeriksa tanda-tanda dehidrasi dan sakit perut. Untuk mengetahui bakteri mana yang menyebabkan infeksi, Anda mungkin diminta untuk memberikan sampel tinja untuk dianalisis. 

Dokter Anda mungkin juga mengambil sampel darah untuk memeriksa tanda-tanda infeksi.

Mengobati Gastroenteritis bakteri

Perawatan gastroenteritis bakteri bertujuan untuk membuat Anda tetap terhidrasi dan menghindari komplikasi.  Jika Anda kondisi Anda serius, Anda mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit dan diberikan cairan dan elektrolit secara intravena (infus). Antibiotik biasanya diberikan untuk kasus yang sangat parah.

Jika Anda memiliki kasus yang lebih ringan, Anda mungkin dapat mengobati penyakit Anda di rumah. Lakukan beberapa tips di bawah ini untuk mengurangi gejala yang Anda alami :

  • Minumlah cairan sebanyak mungkin sepanjang hari, terutama setelah serangan diare.
  • Makan dengan porsi sedikit namun sering.
  • Konsumsilah makanan atau minuman dengan kalium, seperti jus buah dan pisang.
  • Jangan minum obat apa pun tanpa bertanya kepada dokter Anda.
  • Pergi ke rumah sakit jika Anda tidak bisa minum.

Beberapa bahan yang mungkin Anda miliki di rumah dapat membantu menjaga keseimbangan elektrolit dan mengurangi gejala diare Anda. Jahe dapat meredakan gejala sakit perut. Cuka sari apel juga dapat digunakan untuk memperkuat perut Anda terhadap infeksi bakteri di masa depan.

Hindari mengkonsumsi susu, buah, atau makanan berserat tinggi agar diare tidak bertambah parah. Obat-obatan bebas yang menetralkan asam lambung dapat membantu melawan infeksi ini. 

Obat-obatan yang mengobati gejala seperti diare, mual, dan sakit perut dapat membantu meringankan stres dan rasa sakit akibat infeksi. Jangan minum obat apapun tanpa resep kecuali dokter Anda memberitahu Anda untuk melakukannya.


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Khatri, M. WebMD (2018). Gastroenteritis (Stomach Flu). (https://www.webmd.com/digestive-disorders/gastroenteritis)
Pietrangelo, A. Nall, R. Healthline (2018). Viral Gastroe.nteritis (Stomach Flu). (https://www.healthline.com/health/viral-gastroenteritis)
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2015). Melengkapi/Mengejar Imunisasi (Bagian III). (http://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/melengkapi-mengejar-imunisasi-bagian-iii)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Kalau penderita sakit maag boleh tidak mengkonsumsi kefir?
Pertanyaan ini telah dijawab oleh seorang ahli medis
Buka di app