6 Fungsi Lambung Yang Utama Bagi Tubuh

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 5 menit
6 Fungsi Lambung Yang Utama Bagi Tubuh

Fungsi lambung pada sistem pencernaan manusia sangat vital perannya. Terutama dalam menyimpan dan mencerna makanan sebelum pada akhirnya dapat diserap oleh sel-sel tubuh sebagai sumber energi.

Lambung merupakan salah satu organ dalam tubuh yang menjadi bagian dari sistem pencernaan manusia. Bentuknya menyerupai huruf J dan berdinding tebal, terletak di sebelah kiri atas rongga perut, tepat di bawah diafragma.

Dalam sistem pencernaan, lambung melakukan proses pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan secara mekanik di lambung dilakukan dengan bantuan otot-otot lambung melalui gerak peristaltik. Sedangkan secara kimiawi, proses pencernaan makanan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim yang disekresikan oleh kelenjar di dinding lambung.

Enzim-enzim tersebut diantaranya seperti pepsin yang bertanggung jawab untuk memecah protein menjadi pepton. Enzim lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, serta asam klorida (HCl) yang berperan dalam mengaktifkan enzim pepsin dan membunuh mikroorganisme patogen yang masuk bersama makanan.

Mari ketahui lebih lanjut mengenai fungsi lambung, risiko kesehatan yang dapat menyerangnya dan apa saja yang harus kita lakukan untuk menjaga kesehatan organ pencernaan ini.

Apa Saja Fungsi Lambung?

Fungsi lambung yang utama dalam sistem pencernaan manusia yaitu sebagai tempat menyimpan dan mencerna makanan baik secara mekanik maupun kimiawi.

Selain itu, lambung juga berperan dalam membunuh mikroorganisme patogen yang masuk secara tidak sengaja bersama makanan yang kita konsumsi, berperan penting dalam penyerapan vitamin B12 dan sekresi hormon serta meredam asam lambung yang dapat membahayakan kesehatan tubuh kita.

Berikut berbagai fungsi lambung selengkapnya:

1. Tempat Menyimpan Makanan

Fungsi lambung yang utama yaitu sebagai organ tempat menyimpan makanan dalam jumlah besar. Dalam keadaan kosong, volume internal lambung sekitar 50ml dan ketika kita makan kapasitasnya dapat mencapai 1 sampai 1,5 liter. Bahkan, dalam kondisi yang sangat penuh, lambung dapat menyimpan makanan hingga 4 liter.

Berapa lama makanan berada di lambung ditentukan oleh banyak faktor. Misalnya saja komposisi makanan. Makanan yang banyak mengandung karbohidrat akan lebih singkat berada di lambung. Sedangkan makanan yang tinggi protein dan lemak akan tinggal lebih lama.

Selain itu, reaksi fisiologis tubuh terhadap stres, jenis kelamin dan beberapa faktor lainnya juga ikut menentukan lamanya makanan berada di lambung.

Untuk mengosongkan sebagian isinya, lambung membutuhkan waktu 2 hingga 3 jam. Sedangkan untuk pengosongan seluruhnya dibutuhkan waktu hingga 6 jam. Pengosongan lambung ini terjadi akibat kontraksi peristaltic antrum, yakni suatu kontraksi yang berasal dari fundus bagian atas yang mendorong kimus untuk maju ke arah sfingter pylorus untuk kemudian diteruskan ke usus halus.

2. Tempat Mencerna Makanan

Setelah makanan dicerna di mulut, makanan akan masuk ke esofagus untuk kemudian menuju ke lambung. Di dalam lambung inilah makanan akan melalui proses pencernaan tahap kedua. Proses pencernaan makanan ini terjadi melalui proses mekanik dan kimiawi.

  • Proses Mekanik

Lambung melakukan pencernaan secara mekanik dengan bantuan otot-otot di dinding lambung yang bergerak secara peristaltik untuk mengaduk dan mencampur makanan dengan getah lambung.

Setelah lebih kurang 3 jam, makanan tersebut akan berbentuk seperti bubur yang disebut dengan chyme (kimus). Kemudian kimus akan masuk ke usus halus melalui sfingter pylorus yang berkontraksi dan mendekat. Karena ukuran sfingter pylorus relatif sempit, maka kimus akan didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.

  • Proses Kimiawi

Berbeda dengan proses mekanik, pada pencernaan kimiawi, proses pencernaan makanan dilakukan dengan bantuan enzim-enzim yang disekresikan oleh kelenjar di dinding lambung. Enzim-enzim pencernaan ini berfungsi untuk memecah karbohidrat, protein dan lemak yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih kecil.

Molekul-molekul inilah yang selanjutnya akan diserap usus untuk kemudian masuk ke dalam darah dan mencapai setiap sel tubuh untuk di ekstraksi sebagai energi.

Ada beberapa enzim yang terdapat di lambung, diantaranya seperti pepsin yang memecah protein menjadi pepton, lipase yang memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, asam klorida (HCI) yang mengubah pepsinogen menjadi pepsin dan membunuh mikroorganisme patogen serta renin yang berfungsi untuk mengendapkan protein susu menjadi kasein.

3. Membunuh Mikroorganisme Patogen

Lambung menghasilkan asam klorida (HCI) yang memiliki banyak fungsi penting, salah satunya untuk membunuh mikroorganisme patogen yang masuk secara tidak sengaja bersama makanan. Asam klorida ini dihasilkan oleh sel-sel parietal yang proses pembentukannya diawali oleh reaksi pembentukan asam karbonat dari karbondioksida dan air dengan enzim karbonat anhidrase.

4. Membantu Pnyerapan Vitamin B12

Sel parietal pada fundus lambung menghasilkan dua sekresi penting, salah satunya faktor intrinsik. Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang berperan penting dalam penyerapan vitamin B12 (kobalamin) dalam usus. Vitamin B12 merupakan nutrisi penting dalam pembentukan sel darah merah.

5. Sekresi Hormon

Selain memproduksi enzim, lambung juga memproduksi beberapa hormon yang berperan penting dalam sistem pencernaan, seperti hormon gastrin dan ghrelin.

Gastrin diproduksi oleh sel G yang terdapat di dinding lambung. Hormon ini berfungsi untuk merangsang sekresi asam lambung secara terus-menerus. Sedangkan ghrelin diproduksi dalam kelenjar oksintik mukosa yang tersebar di dalam lambung. Ketika tubuh lapar atau kekurangan energi, hormon ghrelin lah yang bertanggung jawab untuk memberi sinyal pada hipotalamus.

6. Meredam Bahaya Asam Lambung

Di dalam lapisan mukosa lambung, terdapat sel yang disebut dengan sel goblet. Sel ini akan mensekresikan lendir bikarbonat yang bersifat basa ke lapisan terluar dari lambung agar tidak rusak akibat aktivitas asam lambung dan enzim pepsin. Simak juga: Ciri-ciri Asam Lambung Naik (Gejala GERD)

Gangguan Kesehatan pada Lambung

Ada beberapa jenis gangguan kesehatan yang menyerang lambung. Diantaranya seperti dispepsia, GERD (gastroesophageal reflux disease), tukak lambung, kanker lambung dan gastroenteritis.

Berikut penjelasan selengkapnya:

  • Dispepsia

Istilah medis yang menggambarkan kondisi ketidaknyamanan atau nyeri pada perut bagian atas. Gejalanya berupa rasa nyeri di ulu hati yang disertai mual, muntah, lambung terasa penuh, kembung dan sendawa terus menerus.

  • GERD (Gastroesophageal Reflux Disease)

Kondisi dimana asam lambung naik hingga menuju ke kerongkongan (esofagus). Gejala paling khas dari GERD yakni heartburn (rasa panas di dada seperti terbakar).

  • Tukak Lambung

Luka yang muncul di dinding lambung akibat dari terkikisnya selaput pelindung lambung atau peningkatan asam lambung. Gejala utama tukak lambung berupa rasa nyeri yang hebat pada perut terutama di ulu hati.

  • Kanker Lambung

Jenis kanker yang menyerang lambung, akibat dari pertumbuhan sel abnormal pada dinding lambung. Gejala kanker lambung berupa penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, mual dan muntah, terdapat darah dalam feses dan menguningnya kulit dan mata (ikterus).

  • Gastroenteritis

Peradangan pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh beberapa jenis virus dan bakteri. Dikenal juga dengan flu lambung. Gejalanya berupa diare, mual, muntah, demam tinggi, kelelahan dan feses yang disertai darah.

Tips Menjaga Fungsi Lambung

Sebenarnya dalam menjaga kesehatan lambung dan sistem pencernaan secara keseluruhan caranya cukup sederhana. Yakni dengan menerapkan gaya hidup sehat, beberapa diantaranya seperti berikut ini:

  1. Perbanyak konsumsi buah dan sayuran kaya serat, kurangi makanan dengan kadar lemak tinggi.
  2. Kunyahlah makanan sampai teksturnya halus, baik itu makanan kering atau berair.
  3. Setelah makan, usahakan untuk tetap duduk tegak selama beberapa menit.
  4. Batasi konsumsi minuman berkarbonasi juga makanan pedas.
  5. Jauhi rokok dan minuman keras.
  6. Jaga berat badan ideal dengan berolahraga 3-5 kali seminggu.
  7. Minum air putih secukupnya, setidaknya 8 gelas sehari atau sesuai aktivitas.
  8. Jangan menunda-nunda untuk segera ke toilet ketika sudah merasakan dorongan untuk BAB.
  9. Konsumsilah makanan yang menjadi sumber probiotik.
  10. Tinggalkan kebiasaan mengunyah camilan sebelum tidur, makan malam juga sebaiknya dilakukan 2-3 jam sebelum tidur.

Penting untuk menanamkan kesadaran akan betapa vitalnya fungsi lambung dalam sistem pencernaan manusia. Pasalnya, banyak orang yang kehilangan nyawa akibat memiliki masalah serius pada lambungnya. Demi menghindari kemungkinan buruk tersebut, jalan terbaik yang dapat kita lakukan apalagi jika bukan dengan menerapkan dan membiasakan diri untuk bergaya hidup sehat.


8 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Cross Section of the Stomach Diagram & Function - Body Maps. Healthline. (https://www.healthline.com/human-body-maps/stomach-cross-section#1)
O'Connor, Anthony & O’Morain, C.. (2014). Digestive Function of the Stomach. Digestive diseases (Basel, Switzerland). 32. 186-91. 10.1159/000357848.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/261734621_Digestive_Function_of_the_Stomach)
How does the stomach work?. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK279304/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app