Fluorouracil: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 16, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Mei 22, 2019 Waktu baca: 4 menit

Fluorouracil merupakan obat kanker yang dapat menghambat pertumbuhan serta penyebaran sel kanker. Obat ini termasuk dalam obat anti-metabolit yang bekerja dengan menghalangi pertumbuhan sel tidak normal, baik sel pra-kanker maupun kanker. 

Fluorouracil mempunyai mekanisme kerja antagonis dengan timin terhadap aktivitas enzim timidilat sintetase (TS), di mana timin diperlukan untuk sintesis DNA dalam sel. Obat ini dimetabolisme di hati menjadi bentuk tidak aktif kemudian diekskesikan terutama melalui ginjal.

Mengenai Fluorouracil

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Larutan intravena, larutan eksterna, krim

Kandungan:

Obat antikanker 

Apa Kegunaan Obat Fluorouracil?

Fluorouracil diindikasikan dalam pengobatan kanker kolon/usus besar, rektum, payudara, lambung, pankreas, atau kulit. Sementara itu, obat ini dikontraindikasikan untuk pasien dengan depresi sumsum tulang setelah radioterapi atau pemberian antineoplastik lain, kehamilan dini, serta hipersensitif terhadap Fluorouracil.

Dosis dan Cara Pemberian Obat Fluorouracil

Fluorouracil tersedia dalam dosis 500 mg/10 ml dan 250 mg/5 ml dalam bentuk cairan injeksi dalam ampul dan vial. Selain itu, obat ini juga tersedia dalam bentuk oral dan krim. Obat ini harus disimpan pada suhu 25°C dan dijauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembab. Dosis yang biasa digunakan bervariasi.

Pada injeksi melalui intravena, dosis yang dianjurkan untuk dewasa sebesar 12 mg/kg/hari dengan dosis maksimal sebesar 0,8-1 g/hari untuk 3-4 hari. 

Pada injeksi melalui intraarterial, dosis yang dianjurkan untuk dewasa sebesar 5-7,5 mg/kg/hari sebagai infus berkelanjutan. Pada pemakaian oral, dosis yang dianjurkan untuk dewasa sebesar 15 mg/kg dengan dosis maksimal sebesar 1 g/hari dan boleh diberikan sekali seminggu untuk pemeliharaan (dosis maksimal: 1 g/minggu). 

Pada pemakaian topikal (untuk keratosis, karsinoma sel basal superfisial), dosis yang dianjurkan untuk dewasa sebesar 0,5-5% sebagai krim atau 1-5% dalam bentuk solutio dengan propilen glikol dengan pemakaian 1-2 kali/hari untuk 2-4 minggu. 

Dosis yang lebih tinggi boleh digunakan paling tidak 3-6 minggu untuk pasien dengan karsinoma sel basal superfisial.

Efek Samping Fluorouracil

Efek samping yang paling umum yang mungkin terjadi akibat pemakaian Fluorouracil adalah stomatitis, diare, mual muntah, leukopenia, neutropenia, alopesia, dan dermatitis. Masing-masing efek terkait dengan metode pemberian yang diterapkan pada pasien. 

Pada kasus yang terparah, obat ini hingga menimbulkan efek samping berupa kardiotoksisitas, meskipun hal ini jarang ditemui.

Bila dibandingkan dengan agen kemoterapi yang lain, Fluorouracil dianggap memiliki selektivitas yang tinggi pada aktivitas enzim timidilat sintetase (TS) serta efek samping yang ditimbulkan relatif lebih ringan. Namun, efektivitas obat ini sebagai agen kemoterapi baru mencapai 15% sehingga masih dibutuhkan pengembangan agen kokemoterapi untuk meningkatkan efektivitas terapinya.

Ada beberapa kondisi kesehatan yang harus diperhatikan karena mengganggu kinerja Fluorouracil, di antaranya pasien dengan defisiensi enzim dihidropirimidin dehidrogenase (DPD) dan pasien dengan masalah kulit. Pasien dengan defisiensi enzim dihidropirimidin dehidrogenase (DPD) yang menggunakan Fluorouracil dikhawatirkan akan mengakibatkan efek samping yang serius. 

Sementara, pasien dengan masalah kulit yang menggunakan Fluorouracil dianggap dapat membuat kondisi semakin buruk. Didapatkan pula, peringatan dan perhatian pemakaian Fluorouracil pada pasien dengan radioterapi dosis tinggi, pernah mendapat agen pengalkil, kanker metastatik ke sumsum tulang, maupun wanita hamil/menyusui.

Interaksi Obat Fluorouracil bagi pengguna

Terdapat beberapa interaksi yang didapatkan bila obat ini digunakan bersamaan dengan obat lain, seperti Fluorouracil diketahui dapat mengakibatkan meningkatnya efek Warfarin. Diketahui pula, penggunaan Leucovorin Calcium dapat meningkatkan toksisitas Fluorouracil. Fluorouracil juga dapat menurunkan respon tubuh terhadap vaksin (kemungkinan infeksi menyeluruh dengan vaksin hidup).

Hal tersebut dapat dimodifikasi dengan pemberian Allopurinol. Penggunaan obat ini dengan vaksin hidup rotavirus dan Tegafur sangat tidak dianjurkan. 

Sementara penggunaan obat ini dengan beberapa vaksin lain (seperti vaksin hidup adenovirus tipe 4 dan tipe 7, vaksin hidup influenza, vaksin hidup campak, vaksin hidup gondok, vaksin hidup rubella, vaksin cacar, Tamoxifen, Tinidazole, vaksin typhoid, vaksin virus varicella, dan vaksin demam kuning), biasanya juga tidak dianjurkan, namun mungkin diperlukan pada beberapa kasus sehingga harus dilakukan pengubahan dosis atau pengaturan seberapa sering pasien menggunakan salah satu atau kedua obat.

Diketahui juga penggunaan obat ini dengan obat-obatan seperti Fosphenytoin, Phenytoin, Leucovorin, Levoleucovorin, Levamisole, dan Thiamine dapat menyebabkan peningkatan risiko efek samping tertentu. 

Sama seperti ketentuan sebelumnya, jika penggunaan kedua obat secara bersamaan dianggap sebagai pengobatan terbaik, harus dilakukan pengubahan dosis atau pengaturan seberapa sering pasien menggunakan salah satu atau kedua obat.

Perhatian

  • Beritahukan dokter bila Anda memiliki riwayat alergi terhadap fluorourasil atau obat lain.
  • Beritahukan dokter tentang obat resep dan obat non resep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal yang sedang Anda gunakan atau yang akan Anda gunakan terutama produk topical lainnya.
  • Beritahukan dokter jika Anda memiliki atau pernah memiliki kekurangan enzim dihidropirimidin dehidrogenase (DPD) (kurangnya enzim alami dalam tubuh Anda).
  • Beritahukan dokter Anda jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, atau menyusui. Obat fluorouracil dapat membahayakan janin.



13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
5-Fluorouracil Ebewe. Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas). (http://pionas.pom.go.id/obat/5-fluorouracil-ebewe)
Fluorouracil topical Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/fluorouracil-topical.html)
Fluorouracil cream. DermNet NZ. (https://dermnetnz.org/topics/5-fluorouracil-cream/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app