Allopurinol: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Jan 31, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Allopurinol adalah obat yang digunakan untuk mengobati penyakit asam urat dan beberapa jenis penyakit batu ginjal.

Obat ini bekerja untuk menurunkan konsentrasi asam urat dalam darah dan urine sehingga dapat mencegah terjadinya nyeri sendi akibat penumpukan asam urat atau mencegah peningkatan kadar asam urat dalam darah bagi pasien yang sedang menjalani kemoterapi kanker.

Bagaimana dosis penggunaan Allopurinol bagi orang dewasa?

  • Bagi penderita asam urat (gout) sebaiknya meggunakan Allopurinol dosis 100mg oral satu kali sehari untuk penggunaan tahap awal dan meningkatkan dosis 200mg hingga 300mg oral satu kali sehari untuk penggunaan tahap pemeliharaan. Dosis pemeliharaan dapat ditingkatkan hingga 600mg/hari jika tingkat keparahan gout mencapai tahap sedang hingga berat. Pada tahap ini konsumsi Allopurinol digunakan dalam dosis yang terbagi.
  • Bagi pasien yang sedang menjalani kemoterapi kanker, secara parenteral dapat menggunakan dosis 200mg hingga dosis maksimal 600mg/hari. Sementara jika dikonsumsi secara oral, dosis 600 hingga 800mg/hari dapat digunakan selama 1 hingga 3 hari dengan catatan diimbangi dengan konsumsi air mineral minimal 2 liter/hari. Pada tahap pemeliharaan, dapat menggunakan dosis 200 hingga 300mg/hari secara oral hingga tak ada lagi resiko kemungkinan terjadi hiperurisemia.
  • Bagi penderita batu ginjal kalsium oksalat dengan hyperuricosuria, pada tahap awal dapat menggunakan 200 hingga 300mg secara oral satu kali sehari dan pada tahap pemeliharaan bisa menggunakan dosis hingga 300mg/hari.

Bagaimana dosis penggunaan Allopurinol bagi anak-anak?

Bagi pasien anak yang sedang menjalani kemoterapi kanker, secara parenteral, dosisnya terbagi berdasarkan usia anak. Jika pasien anak berusia dibawah 10 tahun, maka dosis yang digunakan adalah 200mg/m2/hari dalam 3 dosis terbagi dan tidak dibolehkan melebihi 600mg dalam 24 jam.

Jika total dosis dalam sehari lebih dari 300mg maka Allopurinol harus diberikan dalam dosis terbagi. 

Bagi pasien anak yang berusia lebih dari 10 tahun, dosis 200 hingga 400mg/m2/hari dapat diberikan dalam dosis yang juga terbagi, dan tidak melebihi 600mg dalam 24 jam. Sementara jika diberi secara oral, pemberian dosis juga dibagi berdasarkan usia anak. 

Bagi pasien anak yang berusia kurang dari 6 tahun, dapat diberikan 150mg/hari dalam 3 dosis yang terbagi, pasien anak yang berusia antara 6 hingga 10 tahun, dapat diberikan 300mg/hari dalam 2 hingga 3 dosis yang terbagi.

Dan bagi anak yang berusia besar 10 tahun dapat diberikan dosis 600 hingga 800mg/hari dalam 2 hingga 3 dosis yang juga terbagi.

Adakah efek samping yang disebabkan oleh penggunaan Allopurinol?

Allopurinol mungkin menimbulkan efek samping gejala yang tidak diinginkan seperti sakit perut, mual, diare, lesu, gatal-gatal, hilang nafsu makan, sulit bernapas, pendarahan ketika buang air kecil, pendarahan yang tidak biasa pada hidung, mulut, vagina, atau pembengkakan pada wajah. 

Gejala efek samping yang ditimbulkan berbeda-beda pada setiap orang. Jika efek samping mulai mengganggu dan menghalangi aktivitas keseharian, hentikan penggunaan Allopurinol dan segera konsultasikan dengan dokter Anda. 

Apa saja hal-hal yang perlu diperhatikan?

  • Pastikan Anda tidak memiliki alergi terhadap Allopurinol
  • Pastikan obat-obatan yang Anda gunakan tidak memiliki kontradiksi terhadap Allopurinol
  • Perhatikan penggunaan Allopurinol bagi Anda yang memiliki masalah kesehatan lain seperti penyakit hati, penyakit ginjal, atau masalah sumsum tulang
  • Pada pasien hamil, konsultasikan penggunaan Allopurinol pada dokter Anda.
  • Allopurinol tidak disarankan bagi Anda yang akan mengendarai kendaraan karena penggunaan obat ini akan menimbulkan rasa kantuk 
  • Allopurinol tidak bekerja maksimal jika Anda mengkonsumsi Alkohol dalam waktu yang berdekatan
  • Bagi Anda yang lupa mengonsumsi Allopurinol tepat waktu, segera dikonsumsi sebelum masuk jadwal berikutnya. Tetapi, jika jadwal berikutnya sudah masuk, maka jangan menggandakan obat
  • Penggunaan Allopurinol berlebihan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan overdosis. Jika terjadi overdosis, segera hubungi dokter atau hubungi pelayanan kesehatan gawat darurat terdekat
  • Simpan Allopurinol pada suhu ruangan. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk
  • Untuk hasil maksimal, kombinasikan dengan gaya hidup sehat


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
WebMD. Drugs Medications. Allopurinol. (https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8610/allopurinol-oral/details)
Stewart, M. Patient (2018). Allopurinol. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29899013)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app