Epoetin Beta: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 8, 2019 Waktu baca: 3 menit

Epoetin Beta merupakan salah satu jenis obat yang digunakan untuk mengobati anemia akibat gagal jantung kronik dan kanker kemoterapi. Obat ini merupakan bagian dari sintesis eritropoetin yang  dapat berfungsi untuk memproduksi sel darah merah dari sumber protein

Pemberian dosis tinggi juga dpaat membantu mempercepat peningkatan angka hematologi.

Methoxy plyethylene glycol-epoetin beta menstimulasi produksi hemoglobin dengan menstimulasi reseptor eritropoetin. Epoetin Beta berasal dari sintesis rekombinan protein dari eritropoetin.  

Eritropoetin sendiri adalah sitokin glikoprotein yang disekresi oleh ginjal. Eritropoetin menstimulasi prosuksi sel darah merah di sumsum tulang. 

Eritropoetin merupakan hormon penting dari pembentukan sel darah merah. Eritropoetin dapat dikeluarkan oleh ginjal apabila terjadi hipoksia atau penurunan oksigen dalam tubuh akibat menurunnya sel darah merah. 

Eritropoetin menjaga prekursor sel darah merah di sumsum tulang dan mencegah sel agar tidak mati.

Mengenai Epoetin Beta

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Suntikan

Kandungan:

Sintesis eritropoetin

Manfaat Epoetin Beta

Epoetin Beta merupakan jenis obat yang berasal dari hormon eritropoetin yang berperan dalam pencegahan anemia pada penyakit gagal ginjak kronik, anemia yang berkaitan dengan kemoterapi penyakit non-myeloid ganas, anemia prematuritas, yang meningkatkan hasil darah autologous..

Gagal Ginjal Kronik

Gagal ginjal kronik merupakan suatu tahap kerusakan organ ginjal yang sangat fatal akibat menurunnya fungsi ginjal sebagai filtrasi selama 3 bulan atau lebih.

Ginjal secara normal menyaring darah dan cairan berlebih sehingga dibuang melalui urin. Ginjal juga menghasilkan enzim renin yang berfungsi menjaga tekanan darah dan garam di dalam tubuh.

Ginjal juga merupakan tempat terbentuknya hormon Eritropoetin yang merangsang sumsum tulang memproduksi sel darah merah.

Ginjal yang rusak dapat meningkatkan serum kreatinin melalui tes darah dan urin. 

Gejala yang dialami pada gagal ginjal kronik diantaranya:

  • Nafsu makan menurun
  • Pembengkakan cairan di betis
  • Penurunan kadar hemoglobin
  • Hipertensi atau peningkaan tekanan darah
  • Kadar kreatinin meningkat atau azotemia
  • Penumpukan urea dalam darah atau uremia
  • Metabolik asidosis
  • Kadar kalium dalam darah meningkat
  • Anemia

Penyebab Utama penyakit gagal ginjal kronik diantaranya:

Pasien penyakit ginjal kronik dapat menimbulkan penurunan nilai hemoglobin atau Hb kurang dari 11 g/dl dengan lafu glumerulus filtrasi dibawah 60 ml/menit.

Epoetin beta lebih dipilih karena obat ini memilii konsentrasi serta waktu paruh yang lebih tinggi Terdapat juga epoetin alfa yang tidak digunakan karena memiliki efek nyeri pada daerah suntikan.

Efek samping Epoetin Beta

Efek samping yang ditimbulkan selama pemberian suntikan Epoetin beta antara lain:

Efek samping tersering

  • Demam ringan
  • Hipertensi atau peningkatan tekanan darah
  • Takikardia
  • Penggumpalan darah

Efek samping minimal

Dosis dan cara pemberian Epoetin Beta

Obat epoetin beta merupakan obat injeksi yang diberikan setiap dua kali setiap bulannya. Obat ini dapat diberikan di rumah sakit sesuai jadwal pemberian dari dokter, atau dapat diberikan di rumah dengan tata cara pemberian yang telah diajarkan dari rumah sakit.

Obat epoetin beta terdapat pada syringe dan diadministrasikan melalui jarum. Dosis obat epoetin beta yang direkomendasikan adalah:

Anemia karena gagal ginjal kronis:

  • Dewasa: Diberi via SC rute: 60 unit / kg / minggu untuk 4 minggu. Dosis dapat dibagi untuk diberikan pada setiap hari atau 3 kali / minggu. 
  • Ketika pemberian via infus, dosis awal: 40 unit / kg 3 kali / minggu selama 4 minggu. Dapat ditingkatkan sampai 80 unit / kg 3 kali / minggu. 
  • Untuk Subkutan dan infus, dosis selanjutnya dapat ditingkatkan pada 60 unit / kg / minggu sampai target tercapai.
  • Dosis Max: 720 unit / kg / minggu.

Anemia Karena prematuritas

  • Dewasa: 250 unit / kg 3 kali seminggu. 
  • Pengobatan harus dimulai sedini mungkin dan dilanjutkan selama 6 minggu.

Jangan mengocok obat epoetin beta karena dapat merusak kandungan obat. Obat epoetin beta yang sudah berubah warna tidak boleh digunakan lagi.

Jarum pemberian obat epoetin beta tidak boleh digunakan dua kali. Setelah pemberian injeksi, obat dan jarum harus segera dibuang.

Obat disimpan dalam lemari pendingin dan jauh dari cahaya sinar matahari dan jangkauan anak-anak. Selama pemberian obat ini harus

Beritahu dokter apabila efek samping mulai timbul, nyeri di daerah suntikan, serta dosis obat kurang. Jaga kebersihan selama pemberian untuk menghindari kontaminasi dengan infeksi kuman yang dapat menempel. 

Selama pemberian epoetin Beta, pemeriksaan lanjutan seperti pemeriksaan darah seperti hemoglobin dan serum kreatinin dan ureum harus siperiksa secara berkala.

Dosis pemberian obat harus sesuai dengan resep dokter. Jangan menggandakan dosis obat atau mencampurkan dengan obat lain. Sebaiknya lakaukan pemberian obat di rumah sakit agar terhindar dari kesalahan pemberian.

Interaksi Obat

Obat epoetin beta dapat berinteraksi dengan obat-obatan lainnya termasuk:

  • ACE inhibitors
  • Angiotensin-II receptor antagonists

Perhatian

Beritahukan dokter Anda apabila Anda memiliki riwayat kesehatan seperti yang tertera berikut ini:


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Epoetin Beta-Methoxy Polyethylene Glycol Dosage Guide with Precautions. Drugs.com. (https://www.drugs.com/dosage/epoetin-beta-methoxy-polyethylene-glycol.html)
Epoetin beta and methoxy polyethylene glycol Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/epoetin-beta-and-methoxy-polyethylene-glycol.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app