Enterokolitis Nekrotikan adalah suatu kelainan yang terjadi pada usus. Penyakit ini ditemukan pada bayi yang lahir prematur atau kurang dari 32 minggu.
Di indonesia 6% dari total kelahiran yang merupakan bayi dengan prematur atau bayi berat lahir rendah (BBLR). Bayi prematur beresiko tinggi terjadi kelainan ini.
Enterokolitis nekrotikan terjadi akibat dua faktor yang berkaitan, yaitu faktor kelainan pada ibu dan anak. Penyakit lain juga memicu terjadinya enterokolitis nekrotikan.
Penyakit enterokolitis nekrotikan disebabkan adanya bakteri yang menyerang usus bayi sehingga dinding usus menjadi rusak. Bakteri yang masuk melalui makanan yang dikonsumsi bayi menyebabkan bakteri menempel pada dinding usus dan berkembang sehingga mengeluarkan gas hidrogen.
Faktor yang menyebabkan munculnya kelainan ini disebabkan oleh dua faktor utama yakni faktor ibu dan anak.
Faktor ibu
Faktor yang timbul dari ibu ada kaitanynya dengan kelainan usus yang menimbulkan enterokolitis nekrotikan. Faktor yang dapat ditimbulkan dari ibu antara lain
- Infeksi
- Hipertensi
Infeksi pada organ reproduksi dan cairan ketuban beresiko timbulnya enterokolitis nekrotikan pada bayi. Selain itu kelainan ini juga dapat timbul akibat infeksi di tempat lain seperti tali pusat dan selaput janin yang masih termasuk pada organ kehamilan. Penularan infeksi ini sangat rentan terjadi pada kelahiran bayi di usia kurang dari 30 minggu.
Adanya hipertensi pada kehamilan menjadi pemicu enterokolitis nekrotikan. Hipertensi biasanya mulai muncul setelah 20 minggu kehamilan atau disebut preeklampsia. Banyak resiko yang dapat timbul baik pada janin atau ibu dengan riwayat preeklampsia di masa kehamilannya. Contohnya seperti pendarahan otak dan gangguan fungsi ginjal pada ibu atau bayi prematur dan bayi kesulitan bernapas. Kondisi prematur inilah yang menimbulkan resiko enterokolitis Nekrotikan pada bayi.
Faktor Bayi
Munculnya enterokolitis nekrotikan pada bayi tidak hanya disebabkan oleh faktor ibu pada masa kehamilan. Faktor bayi itu sendiri juga menjadi masalah utama munculnya kondisi ini. Faktor yang ditimbulkan diantaranya
- Prematur
- Berat badan rendah
- Infeksi
- Nutrisi
Bayi yang lahir permatur menyebabkan fungsi dan struktur organ tidak berkembang secara sempurna yang menimbulkan terganggunya motilitas dan sistem kekebalan usus terhadap infeksi.
Bayi dengan berat badan yang rendah saat lahir menjadikan organ-organ di dalam tubuh belum cukup matang dan rentan menyebabkan iskemik usus dan peningkatan protein yang berlebihan apabila muncul infeksi.
Kolonisasi bakteri pada masa kehamilan sangat memicu penularannya ke dalam janin apalagi bayi lahir prematur. Sterilisasi semakin berkurang di luar rahim dan tubuh bayi masih belum terdapat kekebalan yang maksimal terutama di saluran pencernaan
Pemberian susu formula pada kelahiran awal bayi sangat tidak diperbolehkan. Bayi hanya dapat menerima ASI selama kurang dari bulan. Susu formula dan susu ASI memiliki nutrisi dan keasaman yang berbeda yang untuk saat kelahiran awal sangat rentang menimbulkan gangguan pencernaan si bayi.
Gejala Enterokolitis Nekrotikan
Pada bayi prematur atau berat badan lahir rendah, gejala yang ditemukan antara lain
- Sulit minum
- Muntah berwarna kehijauan
- Terlihat darah pada tinja
- Sulit minum (pemicu dehidrasi)
- Badan lemas
- Demam
- Suhu badan menurun
Diagnosis Pada Enterokolitis Nekrotikan
Pemeriksaan fisik pada bayi dan menganalisa riwayat kehamilan oleh ibu menjadi informasi penting untuk menentukan diagnosis. Untuk menilai penyakit ini lebih dalam maka diperlukan pemeriksaan tambahan seperti pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan sampel tinja.
Pada pemeriksaan darah akan ditemukan peningkatan asam laktat dan penurunan platelet dan sel darah putih. Pada tinja ditemukan adanya sel darah merah.
Penanganan Pada Enterokolitis Nekrotikan
Tatalaksana awal yang dilakukan oleh tenaga medis adalah
- NGT
- Infus cairan
- Okisgen
- Antibiotik
Memasang NGT (nasogastric tube) berupa selang yang dimasukkan ke saluran pencernaan untuk memasukkan makanan, obat-obatan atau cairan ke dalam tubuh.
Selain pemasangan NGT, pemasangan infus berisikan garam normal berguna untuk mengatasi kekurangan cairan akibat muntah berlebihan pada bayi.
Oksigen diberikan apabila anak terlihat menunjukkan hilangnya kesadaran.
Setelah bayi stabil, pemberian antibiotik dapat diimulai untuk mengurangi perkembangan bakteri di saluran cerna.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?