Sehatkah Minum Kopi Saat Buka Puasa?

Dipublish tanggal: Apr 25, 2019 Update terakhir: Apr 16, 2021 Waktu baca: 3 menit
Sehatkah Minum Kopi Saat Buka Puasa?

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Anda tidak disarankan untuk berbuka puasa dengan secangkir kopi, meskipun ini minuman favorit Anda.
  • Minum kopi saat buka puasa alias dalam kondisi perut kosong dapat memicu produksi asam lambung secara berlebihan.
  • Kandungan kafein dalam kopi juga bisa meningkatkan detak jantung sehingga Anda jadi lebih sensitif, mudah marah, cemas, susah fokus, hingga susah tidur alias insomnia.
  • Awali buka puasa dengan minum segelas air putih terlebih dahulu dan makan makanan bergizi. Setelah tubuh mulai terisi energi, barulah Anda boleh minum kopi saat buka puasa.
  • Anda sangat tidak disarankan untuk minum kopi saat buka puasa jika memiliki penyakit maag, gangguan pencernaan, dan insomnia.
  • Jaga selalu kesehatan Anda selama berpuasa dengan minum vitamin dan suplemen yang tersedia di HDmall. Beli sekarang di sini.

Bagi Anda yang suka minum kopi, Anda harus bisa menahan diri berjam-jam tanpa minum kopi saat puasa Ramadhan. Anda pun menanti-nantikan waktu berbuka puasa agar bisa segera menyeruput minuman favorit Anda itu. Namun tunggu dulu. Sebenarnya, apakah boleh minum kopi saat puasa? Kira-kira apa akibatnya? Cari tahu jawabannya dalam ulasan berikut ini.

Apakah boleh langsung minum kopi saat buka puasa?

Air putih, teh, kolak, atau es buah adalah jenis minuman buka puasa yang paling umum di masyarakat. Lain halnya bagi para pecinta kopi, tentu saja akan lebih memilih minum kopi saat buka puasa.

Namun yang jadi pertanyaan, apakah boleh langsung minum kopi saat buka puasa? Sayangnya, Anda tidak disarankan untuk berbuka puasa dengan secangkir kopi, meskipun ini minuman favorit Anda. Mengapa demikian?

Ketika berpuasa Ramadhan, tubuh Anda tidak mendapatkan asupan makanan maupun minuman selama berjam-jam. Dengan kata lain, perut Anda dalam kondisi kosong sampai waktu berbuka tiba.

Pada dasarnya, minum kopi memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Kopi mengandung antioksidan kuat yang dapat membantu mencegah diabetes tipe 2, penyakti liver, hingga menjaga kesehatan jantung. Kopi juga sering dijadikan minuman andalan untuk menghilangkan stres, meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi, hingga menjaga kesehatan otak.

Baca selanjutnya: 5 Cara Meningkatkan Konsentrasi dan Fokus Saat Puasa

Di balik manfaat kopi yang menggiurkan, kopi juga memiliki efek samping yang perlu Anda perhatikan. Apalagi jika Anda langsung minum kopi saat buka puasa alias dalam kondisi perut kosong, maka hal ini dapat memicu produksi asam lambung secara berlebihan dalam tubuh, sehingga akibat minum kopi saat buka puasa bisa langsung terasa ke kesehatan lambung.

Bila terus dilakukan selama bulan Ramadhan, asam lambung dapat terus naik dan merusak lapisan perut. Akibatnya, Anda kemungkinan mengalami berbagai masalah pencernaan seperti perut mulas, sakit maag, hingga sindrom iritasi usus (IBS).

Kandungan kafein dalam kopi juga bisa meningkatkan detak jantung. Itulah kenapa setelah minum kopi, Anda jadi lebih sensitif, mudah marah, cemas, susah fokus, hingga susah tidur alias insomnia. Alih-alih menyehatkan, minum kopi saat buka puasa malah bisa mengganggu kesehatan Anda di bulan Ramadhan.

Perhatikan ini dulu sebelum minum kopi saat buka puasa

Sebetulnya, Anda boleh saja minum kopi saat buka puasa. Akan tetapi, bukan berarti kopi tersebut diminum pertama kali untuk membatalkan puasa alias dalam kondisi perut kosong.

Ada baiknya, awali buka puasa dengan minum segelas air putih terlebih dahulu. Air putih tidak hanya membantu melegakan dahaga, tapi juga memberikan kesempatan bagi lambung untuk beradaptasi dengan makanan dan minuman setelah seharian kosong. 

Setelah itu, penuhi kebutuhan nutrisi tubuh Anda dengan makan makanan yang sehat dan bergizi. Perbanyaklah makan sayur, buah, dan kacang-kacangan karena mengandung serat tinggi. Serat dapat membantu melancarkan sistem pencernaan sehingga Anda terhindar dari risiko sembelit saat puasa.

Jika Anda sudah merasa lebih berenergi, barulah Anda mulai boleh minum kopi. Namun ingat, tetap batasi jumlahnya. Terlalu banyak minum kopi dikhawatirkan bisa membuat Anda jadi susah tidur malam. Yang ada, Anda akan susah bangun sahur dan lebih cepat ngantuk saat puasa.

Baca selengkapnya: 5 Cara Jitu Meningkatkan Kualitas Tidur Saat Puasa

Hindari minum kopi saat buka puasa kalau Anda mengalami hal ini

Pada awalnya, Anda mungkin merasa baik-baik saja setelah minum kopi saat buka puasa. Namun hati-hati, lambat laun perut Anda akan terasa mulas dan nyeri karena pengaruh asam lambung naik.

Terlebih bagi Anda yang punya sakit maag atau masalah pencernaan lainnya, Anda sangat tidak disarankan untuk minum kopi saat buka puasa. Pilihlah jenis minuman lainnya yang lebih aman untuk berbuka puasa, misalnya air putih, teh, atau jus buah agar tidak terkena akibat dari minum kopi saat buka puasa.

Begitu juga jika Anda sering susah tidur alias mengalami insomnia, kopi bukanlah minuman terbaik bagi Anda. Kandungan kafein dalam kopi bisa membuat Anda semakin melek dan susah tidur lelap. Ada baiknya, gantilah dengan segelas susu hangat supaya tubuh lebih rileks dan Anda pun bisa tidur lebih nyenyak selama bulan Ramadhan.

Baca juga: 5 Menu Buka Puasa Sehat untuk Penderita Maag


4 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Huffpost. Should you drink coffee on an empty stomach? (https://www.huffpost.com/entry/should-you-drink-coffee-on-an-empty-stomach_b_59b411fde4b0c50640cd67a9). 9 September 2017.
Cleveland Clinic Abu Dhabi. Easy ways to manage caffeine consumption while fasting. (https://www.clevelandclinicabudhabi.ae/en/health-byte/pages/tips-to-manage-caffeine-intake-during-ramadan.aspx). 6 April 2021.
Amanah Fitness. HELP! I’m addicted to coffee in Ramadan!! (https://www.amanahfitness.com/ramadan-coffee/).

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app