Diare Berlendir pada Balita

Dipublish tanggal: Mar 9, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 8, 2018 Waktu baca: 3 menit
Diare Berlendir pada Balita

Diare ialah suatu penyakit yang identik dengan buang-buang air atau mencret. Penyakit ini memang sering disepelekan oleh sebagian orang, namun penyakit ini ternyata dapat sangat mengganggu aktivitas kehidupan serta mood si penderitanya dalam menjalani kegiatan sehari-hari. 

Diare juga ternyata penyakit yang tidak pandang bulu dan usia loh guys. Balitapun ternyata dapat terjangkit penyakit diare. Nah bila orang dewasa saja sangat menderita bila sedang diare, apalagi balita yang masih kecil? 

Lalu tahukah kamu bahwa diare pada balitapun dapat berlendir? Nah disini akan kita bahas mengenai bahaya diare berlendir pada balita dan bagaimana cara utama mengatasinya. Simak terus ya guys.

Diare pada Balita

Seperti diare pada umumnya, diare pada balita atau anak pun biasanya disebabkan oleh kurangnya kebersihan pada makanan atau benda-benda yang masuk ke dalam mulut si anak atau balita. 

Seperti yang diketahui bersama, biasanya balita yang baru bisa merangkak dan berjalan masih penasaran tentang seluruh barang atau benda yang ada di sekelilingnya, mereka umumnya akan memegang atau memasukkan benda-benda dan barang yang ada disekeliling ke dalam mulut mereka tanpa mereka ketahui apakah barang-barang tersebut ialah barang yang bersih atau barang kotor yang tentu saja sudah dipenuhi atau ditempeli oleh kuman-kuman dan bakteri yang tidak kasat mata. 

Sebagai orang tua dari si anak, hendaknya kamu memerhatikan lebih extra lagi setiap makanan maupun benda-benda yang ada di sekitar anak agar selalu dalam kondisi bersih. Rajin-rajinlah juga untuk selalu mencuci tangan dan kaki si kecil dan seluruh barang yang ada di sekelilingnya.

Diare berlendir

Diare yang berlendir umumnya ditandai dengan feses berlendir yang dikeluarkan si kecil setelah proses BAB. Adakalanya warna feses kuning biasa, kecoklatan, atau mungkin hijau.

Feses yang berwarna hijau dan disertai lendir dapat diakibatkan oleh adanya gangguan penyerapan makanan di usus bayi. Salah satu penyebabnya, yaitu ketika gigi bayi sedang tumbuh. Saat giginya tumbuh, akan banyak air liur yang diproduksi dan otomatis tertelan oleh bayi. 

Hal ini menyebabkan usus dapat mengalami gangguan. Jika usus telah mengalami gangguan maka penyerapan makanan juga ikut terganggu. Dan hal ini akan berdampak pula pada kotoran bayi berwarna hijau dan berlendir. 

Selain itu ada beberapa faktor lainnya yang dapat menyebabkan feses berlendir pada balita seperti:

  • Disentri atau peradangan usus
    Penyakit ini biasanya disebabkan adanya infeksi bakteri pada saluran penceraan si balita. Kasus ini biasanya lebih sering terjadi pada balita yang sudah tidak sepenuhnya ASI atau sudah mengkonsumsi MPASI atau makanan pendukung ASI. BAB berlendir terkadang disertai demam dan mungkin berdarah.
  • Alergi terhadap protein susu sapi
    Ini dikarenakan kondisi saluran pencernaan balita yang belum berfungsi secara sempurna, namun hal ini juga bisa terjadi karena si balita alergi pada protein susu sapi.
  • Terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak

Tanda-tanda bahaya yang mengharuskan untuk dibawa ke dokter:

  • Selalu rewel
  • Demam
  • Ada darah pada fesesnya.

Bagaimana menanganinya?

Upaya untuk pengobatan diare berlendir pada balita sebenarnya tergantung pada faktor penyebabnya, misal penyebabnya adalah karena adanya bakteri yang masuk ke dalam tubuh balita, maka balita perlu diberikan obat antibiotik untuk melawan bakteri tersebut .

Untuk dapat menemukan penyebabnya, maka diperlukan penelusuran lebih lanjut diantaranya ialah dengan pemeriksaan analisis tinja dan darah si balita di laboratorium. 

Oleh karena sebaiknya bila balita kamu mengalami diare berlendir, maka kamu harus lekas membawa balitamu ke dokter spesialis anak terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan, pengobatan dan penanganan medis yang tepat. 

Namun yang terutama ialah berikan anak cairan atau ASI, atau bisa juga oralit sebagai pertolongan utama anak dalam mengganti cairan tubuh yang hilang saat terjadi diare. 

Perlu kamu ingat bahwa diare pada balita dan anak perlu diwaspadai karena tubuh balita dan anak sebagian besar  terdiri atas cairan sebanyak 80% sehingga bila diare menyerang, akan mudah sekali  bagi bayi dan balita untuk mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan pada tubuh. 

Sehingga penting untuk selalu mengawasi jumlah cairan di dalam tubuh balita dan anak mu.

Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam mengatasi diare yang berlendir pada anak, penting untuk diingat agar selalu menjaga kebersihan bayi dan lingkungan sekitar anak sehingga segala penyakit dapat terhindar dari tubuh kecil si anak yang masih balita. 


9 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Hyman, P. E., Milla, P. J., Benninga, M. A., Davidson, G. P., Fleisher, D. F., Taminiau, J. (2006). Childhood functional gastrointestinal disorders: Neonate/toddler. Gastroenterology, 130(5), 1519-1526 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16678565)
Hyams, J., Colletti, R., Faure, C., Gabriel-Martinez, E., Maffei, H. V., Morais, M. B., … Vandenplas, Y. (2002). Functional gastrointestinal disorders: Working Group Report of the First World Congress of Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition. J Pediatr Gastroenterol Nutr, 35 Suppl 2, S110-117 (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12192179)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app