Cara Mudah Mengecek Posisi Benang IUD

Dipublish tanggal: Mei 20, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Cara Mudah Mengecek Posisi Benang IUD

Intrauterine Device (IUD) merupakan salah satu jenis KB jangka panjang yang cukup efektif digunakan untuk menunda kehamilan. IUD berbentuk kecil seperti huruf T yang dimasukan ke dalam rahim.

Masalah yang sering muncul bagi pengguna alat kontrasepsi ini adalah posisinya yang bisa bergeser. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui bagaimana cara mengecek benang IUD Anda, apakah masih pada tempatnya ataukah telah bergeser. 

Berikut penjelasan mengenai IUD dan cara untuk mengecek posisinya.

Jenis KB IUD

Terdapat 2 jenis KB IUD yang bisa Anda gunakan, yaitu IUD berlapis tembaga dan IUD hormonal.

  •  IUD berlapis tembaga merupakan jenis alat kontrasepsi yang dilapisi tembaga pada batang dan lengan. Fungsi utama alat kontrasepsi ini adalah untuk menghalangi sperma masuk ke rahim, sehingga tidak terjadi pembuahan pada sel telur.
  • Sedangkan IUD hormonal merupakan jenis alat kontrasepsi yang dilapisi hormon progestin yang membuat cairan serviks mengental dan lapisan dinding rahim menjadi tipis. Hal ini akan membuat sperma susah masuk ke rahim, sehingga sel telur tidak dibuahi.

Tanda benang IUD bergeser

  • Pergeseran alat kontrasepsi jenis IUD memang sulit diamati dengan kasat mata. Namun, kita bisa mengetahuinya dengan mengecek posisi benang IUD. Jika letak benang susah dijangkau, berarti terjadi perubahan posisi IUD.
  • Gejala-gejala yang menandakan terjadinya perubahan posisi IUD Anda diantaranya, terjadinya kram parah pada perut bagian bawah, demam dan menggigil, serta munculnya darah atau cairan yang berbau dari vagina. 
  • Selain itu, pola menstruasi menjadi lebih pendek atau berubah, bisa menjadi tanda bahwa IUD Anda pindah tempat.

Cara cek posisi benang IUD

IUD merupakan alat kontrasepsi yang berbentuk kecil seperti huruf T. Pada saat memasukkan IUD ke dalam vagina, bagian benang plastik IUD akan menggantung di sekitar leher rahim. Benang plastik inilah yang dapat Anda gunakan untuk mengecek posisi benang IUD.

Langkah pertama yang Anda lakukan untuk mengecek posisi benang IUD adalah mencuci tangan Anda sampai bersih dengan sabun. Hal ini akan meminimalisir masuknya bakteri ke dalam vagina pada saat Anda memasukkan jari Anda. 

Selanjutnya, posisikan tubuh Anda seperti saat melakukan squat dan masukan jari tengah Anda ke dalam vagina, sampai menyentuh leher rahim. Jika Anda merasakan adanya senar benang tipis, berarti IUD masih berada di posisi yang tepat. 

Sedangkan jika Anda merasakan benang menjadi lebih pendek atau susah ditemukan, berarti kemungkinan IUD sudah berpindah posisi.

Seberapa sering anda perlu mengecek posisi benang IUD?

Idealnya Anda bisa mengecek posisi benang IUD Anda sebulan sekali setelah selesai menstruasi. Lakukanlah pengecekan secara rutin dan teratur. Bagi Anda yang baru memasang IUD, sebaiknya Anda beberapa kali seminggu untuk mengecek posisi benang IUD setelah alat kontrasepsi ini dimasukan. 

Hal itu dikarenakan, IUD yang baru dipasang lebih mudah berpindah posisi.

Seberapa sering anda perlu berkonsultasi ke dokter?

Selain melakukan pengecekan sendiri, sebaiknya Anda juga secara rutin berkonsultasi kepada dokter kandungan Anda. Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan setelah 6 bulan pemasangan IUD. 

Bagi Anda yang mengalami masalah setelah pemasangan IUD, seperti tidak merasakan benang IUD, kram perut bagian bawah, demam setelah pemasangan, tidak menstruasi, pendarahan pada vagina, ataupun rasa tidak nyaman pada vagina, Anda harus segera mengeceknya ke dokter. 

Ada kemungkinan benang IUD Anda telah bergeser atau Anda tidak cocok menggunakan IUD. Jika Anda tidak mengalami masalah tersebut, Anda bisa melakukan pengecekan IUD sendiri secara rutin.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Carusi DA, et al. Intrauterine contraceptive device: Insertion and removal. https://www.uptodate.com/contents/search.
Melmed S, et al. Hormonal contraception. In: Williams Textbook of Endocrinology. 13th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2016. https://www.clinicalkey.com.
Lobo RA, et al. Family planning. In: Comprehensive Gynecology. 7th ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier; 2017. https://www.clinicalkey.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app