Cara Alami Menghilangkan Gatal pada Vagina

Dipublish tanggal: Mei 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Cara Alami Menghilangkan Gatal pada Vagina

Vagina yang terasa gatal mungkin hal yang biasa terjadi pada Anda. Namun, hal ini tentunya akan mengganggu jika rasa gatal terjadi di tempat umum. Rasa gatal pada vagina dapat disebabkan karena infeksi jamur, eksim, ataupun iritasi pada vagina. 

Hal ini akan dapat membuat vagina berbau tidak sedap. Tentunya Anda akan merasa tidak nyaman dengan keadaan ini.

Vagina terasa gatal adalah hal normal yang terjadi pada semua wanita. Namun, Anda tetap harus mengobatinya, apalagi jika rasa gatal diikuti dengan rasa sakit pada vagina atau keluarnya darah dan keputihan berbau tidak sedap. Ini merupakan tanda-tanda tertularnya penyakit menular seksual

Anda tidak perlu khawatir lagi untuk mengobati vagina gatal. Ada beberapa bahan alami yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi rasa gatal pada vagina.

Bawang putih

Salah satu bahan alami yang dapat menghilangkan gatal di vagina adalah bawang putih. Bumbu masak yang berbau tidak sedap ini mengandung antibiotik dan antikuman yang dapat mengatasi vagina gatal. 

Kandungan antibiotik pada bawang putih dapat mengatasi infeksi candida, sedangkan sifat antibakteri dapat menyembuhkan infeksi di kulit vulva.

Anda dapat mengonsumsi irisan bawang putih secara langsung atau menambahkannya pada makanan untuk mengobati vagina gatal. Selain itu, saat ini sudah tersedia kapsul bawang putih. Meminum kapsul bawang putih dengan dosis 500 mg sebanyak 2 kali sehari dapat mengobati gejala infeksi bakteri vaginosis.

Yogurt

Yogurt mengandung probiotik yang dapat merangsang pertumbuhan bakteri baik yang dapat melawan bakteri jahat. Yogurt terbukti dapat meredakan gatal, bengkak, dan menstabilkan Ph vagina.

Untuk mengobati vagina gatal, Anda dapat meminum yogurt murni tanpa gula setiap hari. Anda juga dapat mengoleskan yogurt langsung pada miss V. Hal yang perlu Anda perhatikan adalah, pilihlah yogurt murni tanpa tambahan gula. 

Penambahan gula pada yogurt justru dapat mengakibatkan infeksi dan iritasi pada vagina saat Anda mengoleskannya.

Cuka apel

Bahan lain yang dapat Anda gunakan untuk mengobati vagina gatal adalah cuka apel. Cuka apel terbukti mampu menyembuhkan vagina gatal akibat infeksi jamur candidiasis ataupun bakteri vaginosis. 

Kandungan asam asetat pada cuka apel dapat menghancurkan jamur, bakteri, dan menstabilkan Ph vagina Anda.

Anda dapat merendam tampon ke dalam campuran cuka apel dan air (50:50) untuk menyembuhkan vagina gatal. Rendamlah selama 30-60 menit, kemudian bersihkan dengan air hangat. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan 2 gelas cuka apel ke dalam bak mandi dan berendamlah sekitar 20 menit.

Minyak kelapa murni

Minyak kelapa murni dapat meredakan vagina gatal akibat eksim, bakterial vaginosis, serta infeksi candida. Minyak kelapa murni mengandung asam lemak yang dapat mengurangi gatal pada kulit dan kandungan asam laurat yang dapat menghambat pertumbuhan infeksi bakteri yang menyebabkan eksim.

Minyak kelapa juga bersifat antimikroba yang dapat mengatasi infeksi.

Anda dapat menyembuhkan vagina gatal dengan merendam tampon pada minyak kelapa murni yang telah ditambahkan air selama 8 jam. Setelah itu bilas vagina dengan air hangat dan keringkan dengan benar sebelum menggunakan celana dalam.

Tea tree oil

Anda dapat menggunakan tea tree oil untuk mengobati vagina gatal. Kandungan terpinen-4-ol menyebabkan tea tree oil bersifat antibakterial, anti jamur, anti radang, sehingga sangat efektif mengatasi bakteri penyebab vagina gatal.

Anda dapat menambahkan beberapa tetes minyak ini ke dalam air hangat untuk membilas miss V Anda. Selain itu, Anda dapat merendam tampon dalam air yang telah dicampur minyak ini selama 30-60 menit.


29 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Zubko EI, et al. (2013). Co-operative inhibitory effects of hydrogen peroxide and iodine against bacterial and yeast species. DOI: (https://dx.doi.org/10.1186/1756-0500-6-272)
Vulvovaginal candidiasis. (2015). (https://www.cdc.gov/std/tg2015/candidiasis.htm)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app