Besi: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 10, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Apr 19, 2019 Waktu baca: 3 menit

Zat Besi adalah salah satu jenis mineral. Kebanyakan zat besi ditemukan pada hemoglobin sel darah merah dan myoglobin pada sel otot. Zat Besi dibutuhkan untuk menyalirkan oksigen dan karbondioksida dan beberapa peran penting bagi tubuh lainnya. Orang-orang meminum suplemen zat besi untuk mencegah dan mengobati kadar zat besi pada tubuh yang rendah (defisiensi besi) dan anemia karena defisiensi zat besi. 

Mengenai Zat Besi

Golongan:

Obat bebas

Kemasan:

Tablet, kapsul, sirop

Kandungan:

Kelompok mineral 

Manfaat Zat Besi

Sel darah merah yang tidak dapat membawa cukup oksigen ke seluruh tubuh adalah sel darah merah yang memiliki kadar zat besi yang cukup, menyebabkan orang-orang dengan kondisi ini mudah merasa lelah. Besi juga sering digunakan untuk memperbaiki performa atlet dan masalah belajar, dan mengobati attention deficit-hyperactivity disorder (ADHD), sindrom kelelahan kaki (restless leg syndrome (RLS)), dan lesi mulut. 

Beberapa orang juga menggunakan zat besi untuk mengobati penyakit Crohn, gagal jantung, breath holding attack (BHS) pada anak-anak, depresi, rasa lemas, memperbaiki daya ingat dan ketidakmampuan untuk dapat hamil. Wanita terkadang meminum suplemen zat besi untuk menggantikan kehilangan zat besi akibat datang bulan yang berat. Makanan yang kaya akan zat besi antara lain daging sapi, ayam, ikan, polong-polongan, hati sapi dan kambing, adalah makanan yang umum digunakan.

Cara kerja Zat Besi 

Zat Besi membantu sel darah merah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke semua sel tubuh. Setelah mengangkut oksigen, sel darah merah mengangkut karbon dioksida dari tubuh ke paru-paru untuk dibuang. Zat Besi juga berperan penting dalam banyak reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh.

Bagaimana penggunaan Zat Besi

Gunakan tablet dan kapsul zat besi sesuai dengan petunjuk dokter. Baca dan pahami semua informasi yang diberikan. Ikuti segala petunjuk dengan baik.

  • Tablet dan kapsul zat besi akan bekerja lebih baik jika diminum pada saat perut kosong. Anda dapat meminum tablet dan kapsul zat besi setelah makan apabila tablet dan kapsul besi membuat Anda maag. Beberapa makanan seperti telur, roti gandum utuh, produk olahan susu, kopi, dan teh dapat menyebabkan kapsul dan tablet zat besi tidak bekerja dengan baik. Jika kapsul dan tablet besi menyebabkan maag, tanyakan pada dokter mengenai cara terbaik untuk menggunakan kapsul dan tablet zat besi setelah makan.
  • Tablet dan kapsul zat besi dapat mencegah kebanyakan obat lain untuk masuk ke dalam tubuh. Jika Anda meminum obat lain, tanyakan ke pada dokter atau farmasis Anda untuk mengetahui apakah Anda dapat meminum obat tersebut bersamaan dengan meminum tablet dan kapsul zat besi.

Dosis Zat Besi

Dosis zat Besi yang direkomendasikan adalah sebagai berikut: 

  • Dosis umum untuk mengobati defisiensi zat besi adalah 130-195 mg per hari. 
  • Dosis untuk mencegah defisiensi zat besi umumnya adalah 65 mg per hari.

Dosis suplemen zat besi disesuaikan dengan tingkat keparahan defisiensi zat besi dan kondisi kesehatan. 

Efek samping penggunaan Zat Besi 

Zat Besi bersifat aman untuk digunakan kebanyakan orang baik diminum atau diinjeksikan melalui pembuluh darah dengan jumlah yang tepat. Namun, zat besi dapat menyebabkan efek samping seperti maag dan nyeri perut, sembelit atau diare, mual-mual dan muntah. Meminum suplemen zat besi dengan makanan dapat mengurangi beberapa efek samping di atas. Namun, beberapa makanan juga dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap zat besi. 

Zat Besi harus diminum pada saat perut kosong apabila mungkin. Jika memang menyebabkan efek samping yang terlalu banyak, boleh diminum setelah makan. Hindari menggunakan zat besi bersama makanan yang mengandung olahan susu, kopi, teh atau sereal. Ada banyak bentuk produk zat besi seperti ferrous sulfatee, ferrous gluconate, ferrous fumarate, dan sebagainya. 

Beberapa produk yang mengandung polysaccharide-iron complex (Niferex-150, dan sebagainya), dapat memperkecil terjadinya efek samping daripada bentuk produk zat besi lainnya, tetapi masih belum dapat dibuktikan. Beberapa produk zat besi yang berlapis enterik atau pelepasan terkontrol dapat mengurangi mual pada beberapa orang, tetapi tubuh mungkin tidak dapat menyerap dengan baik. 

Suplemen zat besi cair dapat menyebabkan gigi menghitam. Besi dengan dosis yang tinggi bersifat tidak aman, terutama pada anak-anak. Zat Besi merupakan penyebab umum kematian karena keracunan pada anak-anak. Dosis 60 mg/kg merupakan dosis fatal. Keracunan zat besi dapat menyebabkan masalah serius seperti distres perut dan usus, gagal hati, tekanan darah yang sangat rendah, dan kematian. 

Jika Anda mencurigai anak-anak atau orang dewasa menggunakan zat besi lebih dari saran jumlah penggunaan, segera hubungi gawat darurat. Terdapat kekhawatiran pada penggunaan zat besi dengan jumlah banyak dapat meningkatkan risiko mengalami penyakit hati.

Beberapa studi menunjukkan bahwa orang-orang yang meminum banyak zat besi, terutama yang berasal dari daging merah, memiliki risiko mengalami penyakit hati, tetapi masih dianggap kontroversial.

Interaksi Zat Besi

Zat besi dapat berinteraksi dengan obat-obatan lain termasuk:


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Miller, J. L. (2013, April 23). Iron deficiency anemia: A common and curable disease. Cold Spring Harbor Perspectives in Medicine (http://perspectivesinmedicine.cshlp.org/content/3/7/a011866.full)
Iron needs in dialysis. (2015) (https://www.kidney.org/atoz/content/ironDialysis)
Iron dietary supplement fact sheet. (2016, February 11) (http://ods.od.nih.gov/factsheets/Iron-HealthProfessional/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app