Benjolan di Gusi: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Tanda Bahaya

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit
Benjolan di Gusi: Penyebab, Ciri-Ciri, dan Tanda Bahaya

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Masalah gusi yang cukup sering terjadi adalah munculnya pembengkakan dan rasa sakit. Hal ini bisa disebabkan oleh beragam macam penyebab, termasuk kista gigi yang umumnya bisa dihilangkan dengan prosedur bedah sederhana.
  • Penyebab benjolan di gusi lainnya bisa berupa abses gigi, fibroma, kanker mulut, granuloma piogenik, ataupun torus mandibular. Meskipun benjolan pada gusi bukan sesuatu yang serius tetapi tetap harus diwaspadai.
  • Kebanyakan kista gigi terbentuk di sekitar akar gigi yang mati atau terkubur. Ciri ciri kista pada gigi juga dapat menyebabkan rasa nyeri dan pembengkakan, menyebabkan tekanan pada gigi dan kelemahan pada rahang.
  • Ketika muncul benjolan di gusi disertai dengan beberapa gejala seperti demam, sakit berdenyut, bau mulut yang sangat mengganggu, dan rasa sakit yang tidak kunjung sembuh, ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter gigi.
  • Jika benjolan gusi terus terjadi, segera periksakan diri Anda ke dokter gigi gingival untuk perawatan gusi.

Masalah yang kerap terjadi pada gusi kebanyakan orang di antaranya pembengkakan dan rasa sakit. Namun, bagaimana ketika ada benjolan di gusi? Apa yang menyebabkan timbulnya benjolan pada gusi? Ketahui penyebab, tanda bahaya, dan penanganannya di bawah ini.

Melihat adanya benjolan di gusi memang menimbulkan rasa khawatir. Apalagi sudah membayangkan jangan-jangan hal itu disebabkan oleh penyakit serius seperti tumorkanker, atau kista gigi yang sulit disembuhkan nan mematikan.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Perawatan Saluran Akar via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket perawatan saluran akar hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Memang kanker atau kista gigi bisa menjadi salah satu penyebabnya, namun setelah mendengar sebuah fakta bahwa sebagian besar benjolan pada gusi bukanlah keadaan serius, setidaknya dapat membuat kita sedikit lega. Di sini kami akan membahas lebih dari 6 penyebab paling umum dan membantu Anda mengenali tanda-tanda bahaya yang mengiringi benjolan di gusi.

Inilah penyebab benjolan di gusi yang perlu Anda tahu

1. Kista gigi

Kista adalah gelembung kecil berisi udara, cairan, atau bahan lunak lainnya. Kista pada gigi dapat terbentuk pada gusi di sekitar gigi. Kebanyakan kista gigi terbentuk di sekitar akar gigi yang mati atau terkubur.

Benjolan di gusi akibat kista gigi tumbuh perlahan dari waktu ke waktu dan jarang menyebabkan gejala kecuali menjadi terinfeksi. Setidaknya ada dua tanda infeksi atau ciri ciri kista pada gigi, yaitu rasa sakit dan pembengkakan di sekitar benjolan. Jika ukurannya cukup besar, kista gigi dapat memberi tekanan pada gigi dan menyebabkan kelemahan pada rahang dari waktu ke waktu. 

Apakah kista gigi berbahaya? Kebanyakan kista gigi mudah dihilangkan dengan prosedur bedah sederhana. Selama prosedur, dokter juga dapat mengambil jaringan akar yang mati untuk mencegah kista gigi muncul kembali.

2. Abses

Abses pada gusi disebut abses periodontal. Infeksi bakterilah yang menjadi penyebabnya, akibatnya nanah terkumpul dalam sebuah kantung di balik gusi. Benjolan di gusi akibat abses memiliki ciri-ciri lunak saat disentuh, teraba hangat serta terasa sakit.

Gejala-gejala yang dapat mengiringi abses gusi diantaranya:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Perawatan Saluran Akar via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket perawatan saluran akar hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

  • rasa sakit berdenyut yang datang tiba-tiba dan semakin memburuk
  • nyeri di satu sisi yang menyebar ke telinga, rahang, dan leher
  • rasa sakit yang semakin memburuk ketika Anda berbaring
  • kemerahan dan bengkak di gusi atau wajah.

Jika Anda mengalami abses periodontal, Anda harus menemui dokter gigi sesegera mungkin. Dokter akan menghilangkan sumber infeksi dan mengeluarkan nanah. Apakah perlu dilakukan perawatan saluran akar atau pencabutan gigi akan tergantung pada seberapa parah infeksinya.

Baca juga: Gusi Bernanah dan Bengkak? Ini Solusinya

3. Fibroma

Selain kista gigi dan abses, fibroma oral adalah penyebab paling umum dari benjolan seperti tumor pada gusi. Fibroma adalah benjolan non kanker yang terbentuk pada jaringan gusi yang mengalami iritasi atau cedera. Penyebabnya bisa terjadi akibat iritasi berulang dari gigi palsu atau alat oral lainnya.

Benjolan di gusi akibat fibroma diantaranya; tidak menimbulkan rasa sakit, hanya terasa seperti gumpalan keras, halus, berbentuk kubah. Terkadang, terlihat lebih gelap atau lebih terang dari gusi lain yang sehat.

Dalam kebanyakan kasus, fibroma tidak memerlukan perawatan. Namun, jika itu sangat besar, dokter dapat mengangkatnya dengan pembedahan.

4. Granuloma piogenik

Granuloma piogenik oral adalah benjolan merah di dalam mulut, termasuk gusi. Benjolannya berisi darah yang mudah sekali berdarah. Sayangnya belum dapat dipastikan apa penyebabnya, tetapi diduga akibat luka ringan dan iritasi. Beberapa wanita juga mengembangkannya selama kehamilan, menunjukkan bahwa perubahan hormon juga bisa menjadi faktor pencetusnya.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Perawatan Saluran Akar via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket perawatan saluran akar hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Granuloma piogenik biasanya:

  • teraba lunak
  • tanpa rasa sakit
  • merah tua atau ungu

Perawatan umumnya meliputi operasi pengangkatan benjolan.

5. Torus mandibula

Torus mandibular (jamak: tori) adalah pertumbuhan tulang di rahang atas atau bawah. Benjolan tulang ini relatif umum, namun belum diketahui pasti apa penyebabnya. Tori mandibula dapat muncul sendiri atau dalam kelompok. Pertumbuhannya dapat di salah satu atau kedua sisi rahang.

Benjolan gusi ini cenderung muncul di bagian dalam rahang bawah atau di sekitar sisi lidah. Tori mandibula tumbuh perlahan dan memiliki bentuk bervariasi. Biasanya terasa keras dan permukaannya halus saat disentuh dan jarang membutuhkan perawatan.

6. Kanker mulut

Kanker mulut mengacu pada kanker di bagian mana pun dari rongga mulut, termasuk gusi. Tumor ganas pada gusi ini mungkin terlihat seperti pertumbuhan kecil, berupa benjolan, atau penebalan kulit.

Gejala lain dari kanker mulut meliputi:

  • sakit yang tidak kunjung sembuh
  • bercak putih atau merah pada gusi
  • mudah berdarah
  • sakit lidah
  • nyeri rahang
  • gigi goyang
  • sakit saat mengunyah atau menelan
  • kesulitan mengunyah atau menelan
  • sakit tenggorokan

Apabila Anda mencurigainya, maka yang terbaik adalah menindaklanjuti dengan dokter untuk menenangkan pikiran dan memulai pengobatan sedini mungkin jika diperlukan.

Dokter dapat melakukan biopsi gusi. Dalam prosedur ini, dokter mengambil sampel jaringan kecil dari benjolan dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk melihat adanya sel kanker. Perawatan untuk kanker meliputi kemoterapi, terapi radiasi, operasi, atau kombinasi dari ketiganya.

Baca juga: Kanker Mulut: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Kapan harus ke dokter?

Kebanyakan kasus, benjolan pada gusi bukan sesuatu yang serius. Namun, Anda harus segera menghubungi dokter jika melihat salah satu dari gejala berikut ini:

  • demam
  • sakit berdenyut-denyut
  • rasa busuk di mulut atau napas berbau busuk
  • sakit yang tidak sembuh
  • sakit yang semakin parah
  • benjolan yang tidak hilang setelah beberapa minggu
  • bercak merah atau putih di dalam mulut atau di bibir
  • benjolan mudah berdarah

18 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shweta. (2013). Dental abscess: A microbiological review. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3858730/)
National Institute of Dental and Craniofacial Research. (2018). Gum disease. (https://www.nidcr.nih.gov/health-info/gum-disease/more-info)
Centers for Disease Control and Prevention. (2018). Smoking, gum disease, and tooth loss. (https://www.cdc.gov/tobacco/campaign/tips/diseases/periodontal-gum-disease.html)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app