Benarkah KB Spiral Bisa Lepas Sendiri?

Dipublish tanggal: Mei 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Benarkah KB Spiral Bisa Lepas Sendiri?

KB jenis spiral atau memiliki nama lain intrauterine device (IUD) merupakan alat kontrasepsi yang banyak diandalkan oleh wanita terutama yang sudah ingin berhenti memiliki anak. Keunggulan lainnya adalah alat ini juga dapat dilepas kapan saja sesuai kebutuhan. 

Biasanya untuk melepas membutuhkan tenaga kesehatan untuk melakukannya. Namun, benarkah KB spiral dapat lepas dengan sendirinya? Berikut penjelasannya.

Kemungkinan lepasnya KB Spiral dengan sendirinya

Sebenarnya KB spiral memang dapat lepas dengan sendirinya. Hanya saja kejadian ini sangat langka sehingga Anda yang memasang jenis KB ini tidak perlu khawatir. Terkadang, para wanita bahkan tidak sadar jika KB spiralnya lepas. Namun apa yang menyebabkan KB spiral dapat lepas sendiri?

Beberapa alasan seperti kesuburan dapat menyebabkan IUD lepas sendiri. Selain itu, prosedur pemasangan yang keliru juga dapat menyebabkan posisi IUD tidak tepat sehingga rentan lepas. IUD juga dapat mudah lepas jika saat pemasangan si wanita dalam kondisi terlalu tegang. 

Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan IUD lepas:

  • Si wanita tidak pernah hamil sebelumnya
  • Wanita yang umurnya kurang dari 20 tahun
  • Periode menstruasi wanita cukup berat dan terasa terlalu sakit
  • Memiliki fibrosis pada bagian Rahim
  • Bentuk Rahim atau uterus tidak normal
  • Pemasangan KB spiral dilakukan segera saat setelah melahirkan atau aborsi medis di trimester kedua

Tanda-tanda mengetahui apakah IUD masih terpasang

Anda dapat melakukan pengecekan mandiri untuk memastikan apakah tali IUD masih terpasang atau sudah lepas. Pemeriksaan sebaiknya Anda lakukan setiap bulan tepat setelah periode menstruasi. 

Berikut adalah tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa IUD lepas:

  • Panjang tali lebih pendek dari pada umumnya
  • Posisi tali tidak pada tempatnya
  • Tali tidak rata
  • Anda mungkin bahkan sampai tidak bisa merasakan lagi keberadaan IUD
  • Tali sudah tidak terlihat maupun hilang

Jika salah satu tanda terjadi seperti posisi tali yang sudah tidak pada tempatnya, maka jangan Anda coba dorong atau posisikan kembali IUD sendiri. Datang dan konsultasilah ke dokter untuk mengetahui kondisi IUD. 

Beberapa gejala pada tubuh bahkan bisa muncul ketika tali IUD lepa

Selain menunjukkan bahwa kemungkinan IUD lepas. Gejala di atas bisa saja menunjukkan bahwa IUD pindah posisi atau bergeser dari posisi awalnya. Jika dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan komplikasi parah pada kondisi tubuh seperti infeksi, Rahim berlubang, pendarahan berat bahkan anemia, radang panggul

Meski jarang terjadi, namun sebaiknya Anda sering berkonsultasi ke dokter jika salah satu tanda terjadi.

Hal yang harus dilakukan ketika IUD terdeteksi lepas sendiri

Apabila dari sekian gejala dan tanda yang disebutkan sebelumnya seperti tali yang bergeser bahkan memendek dari yang seharusnya, maka hal pertama yang harus Anda lakukan adalah berkonsultasi ke dokter. 

Dokter tentu akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap bahkan meminta Anda melakukan USG untuk mengetahui lokasi IUD.

Jika Anda termasuk orang yang kemudian mengalami hamil meski sedang memasang IUD, maka segera datangi dokter untuk melepas IUD. 

Karena wanita yang memasang IUD dalam kondisi hamil memiliki risiko tinggi untuk keguguran bahkan meningkatkan risiko kehamilan ektopik (kehamilan yang terjadi di luar Rahim seperti di tuba falopi).


2 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
What happens after you quit smoking? A timeline. Medical News Today. (https://www.medicalnewstoday.com/articles/317956)
Effects of a 24-hour fast on cigarette smoking in humans. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/2346795)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app