Belinostat: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 25, 2020 Tinjau pada Jun 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mungkin kanker yang satu ini masih terdengar asing ditelinga Anda, namun perlu Anda ketahui Limfoma merupakan jenis kanker darah yang berawal dari limfosit dari dalam sistem limfatik. Terdapat 2 tipe Limfoma yaitu, Limfoma Non-Hodgkin dan Limfoma Hodgkin.

Kelompok Limfoma Non-Hodgkin terbagi atas sel Limfoma Sel T & B. Pengobatan penderita limfoma non-hodgkin dapat melibatkan modalitas sebagai berikut, kemoterapi, radioterapi, terapi biologis, dan pencangkokan sel punca.

Seringkali dibutuhkan kombinasi antar 2 modalitas pengobatan atau lebih. Hal ini tergantung dengan sub-tipe limfoma yang diderita serta hasil prognosis terhadap limfoma tersebut.

Pada artikel ini akan membahas salah satu pengobatan yang dapat digunakan untuk menangani limfoma non-hodgkin yaitu dengan antineoplatik agen Belinostat. Obat tersebut bertindak untuk mencegah, menghambat atau menghentikan perkembangan neoplasma (tumor). 

Berikut pejelasan lebih lanjut mengenai kegunaan, dosis, efek samping dari Belinostat. 

Mengenai Belinostat

Golongan:

Obat resep

Kemasan:

Suntik injeksi 

Kandungan:

Obat antineoplatik

Kegunaan Belinostat

Belinostat merupakan obat yang dapat digunakan untuk mengobati Peripheral T-cell lymphoma kambuh/refraktori. Obat ini bekerja dengan cara menghambat histone deacetylase untuk mencegah proliferasi sel tumor.

Dosis Belinostat

Belinostat merupakan obat yang diberikan berdasarkan resep dan anjuran dari dokter. Berikut dosis Belinostat yang biasa diberikan:

  • Dosis awal: 1.000 mg / m2 IV (intravena) lebih dari 30 menit satu kali sehari pada hari ke 1 sampai ke 5 dari siklus 21 hari.
  • Durasi terapi: Ulangi siklus setiap 21 hari sampai tampak perkembangan penyakit atau toksisitas yang tidak dapat diterima.

Gunakan obat ini untuk pengobatan limfoma sel T perifer yang mengalami relaps atau refrakter. Simpan obat di temperatur ruangan, jauh dari panas dan cahaya langsung. Jangan membekukan obat kecuali diperlukan oleh brosur kemasan. Jauhkan obat dari anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek samping Belinostat

Berikut adalah daftar efek samping yang mungkin dapat terjadi dalam obat-obat yang mengandung Belinostat. Efek-efek samping ini memungkinkan, tetapi tidak selalu terjadi. Terdapat beberapa efek samping yang langka tetapi memiliki efek serius. Berikut efek sampingnya:

Jika selama menggunakan pengobatan obat ini terjadi tanda dan gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas atau terdapat gejala lain yang menetap dan menggangu aktivitas Anda, segera datangi dokter atau layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut.

Interaksi Belinostat

Jika Anda mengonsumsi obat lain atau produk toko pada waktu bersamaan dengan obat ini, efek dari Belinostat dapat berubah. Hal ini dapat meningkatkan resiko Anda untuk efek samping atau menyebabkan obat Anda tidak bekerja dengan baik. Berikut beberapa obat yang dapat berinteraksi dengan obat Belinostat:

  • Silybin
  • Warfarin

Perhatian dan peringatan penggunaan Belinostat

Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dan Anda ingat sebelum atau selama menggunakan obat Belinostat:

  • Konsultasikan ke dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap obat ini atau obat-obatan lainnya.
  • Jangan mengonsumsi obat lebih dari dosis yang diresepkan dokter. Mengonsumsi lebih banyak obat tidak akan memperbaiki gejala Anda, malah dapat menyebabkan keracunan atau efek samping serius.
  • Obat ini tidak aman diberikan pana anak usia dibawah 18 tahun.
  • Pantau pasien dengan penyakit stadium lanjut dan / atau kasus tumor yang berat, lakukan tindakan pencegahan yang tepat dan sesuai.
  • Pengobatan obat ini dapat menurunkan jumlah darah, menurunkan resistansi terhadap infeksi, dan menyebabkan masalah gangguan fungsi hati. Segera hubungi dokter jika Anda mengalami kelelahan yang signifikan, perdarahan yang tidak biasa atau memar, demam, atau menguningnya kulit / putih mata.
  • Gangguan pada janin dapat terjadi pada penggunaan obat ini. Hindari kehamilan selama perawatan obat ini. Jika kehamilan terjadi, segera hubungi dokter Anda. Mual, muntah, dan diare sering terjadi pada obat ini. Hubungi dokter Anda untuk bantuan dalam mengobati efek samping ini.

Jika setelah melakukan pengobatan dengan obat Belinostat tidak ada perubahan pada kondisi kesehatan Anda atau terjadi perburukan kondisi. Segera konsultasikan kembali ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik. Semoga bermanfaat.


5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Beleodaq (belinostat) dosing, indications, interactions, adverse effects, and more. Medscape. (https://reference.medscape.com/drug/beleodaq-belinostat-999940)
Belinostat Uses, Side Effects & Warnings. Drugs.com. (https://www.drugs.com/mtm/belinostat.html)
Belinostat in patients with refractory or relapsed peripheral T-cell lymphoma: a perspective review. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4530372/)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app