Avastin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Mei 8, 2019 Waktu baca: 3 menit

Avastin merupakan nama merek dari obat generik bevacizumab. Sama seperti Afinitor, Avastin menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kanker dalam tubuh. 

Perbedaannya adalah Avastin juga digunakan untuk pengobatan kanker pada membran yang membatasi organ internal pada bagian perut. Penggunaan avastin biasanya dikombinasikan dengan obat kanker lain.

Sekilas tentang Avastin

Penggunaan avastin berdampak pada mudahnya pendarahan baik pada bagian luar maupun dalam tubuh. Bila pendarahan tidak kunjung berhenti segera ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. 

Jika kamu sedang dalam pengobatan dengan avastin dan membutuhkan untuk menjalankan operasi, konsultasikan pada dokter. Setidaknya perlu 28 hari sejak penggunaan dosis terakhir sebelum melakukan operasi. 

Hal yang dialami oleh pengguna obat ini biasanya adalah merasa pusing. Jika tidak lama dari injeksi obat ini kamu merasa pusing, berkeringat, mual, gatal-gatal, detak jantung makin cepat atau nyeri pada dada katakan keluhan kamu pada ahli kesehatan. 

Pengobatan dengan bevacizumab terkadang memunculkan permasalahan pada otak. Hal ini jarang terjadi namun perlu mendapatkan perhatian. Gejalanya adalah pusing, pandangan tiba-tiba gelap hingga mengakibatkan penderita pingsan. Hubungi dokter jika kamu mengalami hal ini.

Cara penggunaan Avastin

Untuk meminimalkan resiko penggunaan obat, diskusikan dengan dokter riwayat kesehatan kamu. Beberapa kondisi berikut memerlukan perhatian lebih yaitu:

  1. Sakit jantung dan tekanan darah tinggi;
  2. Pernah mengalami serangan jantung, stroke atau pengentalan darah;
  3. Sindrom mudah mengalami pendarahan terutama pada bagian esofagus, usus atau perut.

Pada wanita avastin menyebabkan terganggunya siklus menstruasi. Hal ini diakibatkan ovarium tidak berfungsi dengan baik. Gejalanya adalah tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan atau lebih sehingga mengganggu kesuburan. 

Meskipun begitu disarankan untuk menggunakan alat kontrasepsi selama menjalani pengobatan dengan avastin. Kehamilan yang terjadi saat pengobatan berdampak buruk pada janin. 

Rencanakan kehamilan setidaknya 6 bulan sejak dosis terakhir. Ibu menyusui sebaiknya juga tidak sedang dalam pengobatan dengan avastin.

Efek samping dari Avastin

Efek samping yang perlu kamu waspadai setelah penggunaan avastin yaitu:

  1. pembengkakan pada wajah, bibir, lidah atau tenggorokan, kesulitan bernafas
  2. Mudah mengalami pendarahan pada hidung, mulut, vagina, saluran pencernaan hingga otak. Pendarahan pada saluran pencernaan ditandai dengan batuk berdarah, muntah yang biasanya berwarna seperti kopi dan buang air besar disertai dengan darah. Sementara pendarahan pada otak ditandai dengan sakit kepala berat, masalah pada penglihatan dan keseimbangan atau merasa sangat lemah
  3. Penggunaan pertama terkadang menyebabkan masalah berkaitan dengan otak yang disebut neurologic disorder. Hal ini ditandai dengan pusing berat, pandangan tiba-tiba gelap bahkan sampai menyebabkan penderita pingsan
  4. Beberapa orang yang berada pada pengobatan avastin mengalami fistula, tidak normalnya fungsi pada beberapa organ seperti tenggorokan, ginjal, saluran kencing, dan sebagainya

Jika efek samping di atas muncul, kamu perlu untuk mengonsultasikan pada dokter agar mendapatkan penanganan tepat dan anjuran terbaik dalam meminimalkan efek samping.

Obat ini dapat berinteraksi dengan obat atau suplemen lain. Penting untuk mengatakan pada dokter apa saja pengobatan atau suplemen yang sedang kamu minum. 

Hal ini agar dokter dapat membuat anjuran terbaik untuk kamu selama masa pengobatan. Beberapa gejala yang timbul saat menggunakan obat tidak memerlukan penanganan khusus. 

Penting untuk kamu ingat agar selalu berhati-hati ketika menggosok gigi, mencukur, atau kegiatan yang beresiko menyebabkan pendarahan. Pendarahan yang terjadi mungkin membutuhkan waktu cukup lama untuk pulih jika kamu sedang menggunakan obat ini. 

Perhatian 

Selain karena alergi dengan obat ini, sebaiknya kamu menghindari penggunaan avastin jika mengalami kondisi sebagai berikut:

  1. Pemulihan luka yang cukup lama
  2. Sedang dalam masa pemulihan setelah melakukan operasi (kurang lebih 28 hari)
  3. Sedang batuk disertai dengan darah
  4. Berencana melakukan operasi dalam 28 hari ke depan

Obat ini diberikan dengan cara injeksi melalui pembuluh Vena. Prosedur injeksi hanya dapat dilakukan oleh ahli kesehatan. Dosis pemberian obat ini adalah sekali injeksi setiap dua hingga tiga minggu sekali. 

Selama penggunaan avastin kamu perlu menjalani tes medis secara rutin. Jika suatu waktu kamu lupa dengan jadwal injeksi, konsultasikan dengan dokter tentang jadwal injeksi selanjutnya.



5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Avastin (Bevacizumab): Uses, Dosage, Side Effects, Interactions, Warning. RxList. (https://www.rxlist.com/avastin-drug.htm)
Avastin (Bevacizumab): Side Effects, How it Works, and More. Breastcancer.org. (https://www.breastcancer.org/treatment/targeted_therapies/avastin)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app