Unstable Angina - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Mei 2, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Waktu baca: 3 menit

Angina tidak stabil adalah suatu kondisi di mana jantung Anda tidak mendapatkan cukup aliran darah dan oksigen. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung. Angina adalah jenis ketidaknyamanan dada yang disebabkan oleh aliran darah yang buruk melalui pembuluh darah (pembuluh koroner) otot jantung (miokardium).

Angina yang tidak stabil merupakn  spektrum presentasi klinis yang disebut sebagai sindrom koroner akut (ACS), yang terdiri dari peningkatan segmen ST infark miokard (STEMI) dan non-STEMI (NSTEMI). Angina tidak stabil dianggap sebagai ACS di mana terdapat iskemia miokard tanpa terdeteksi nekrosis miokard.

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

Istilah angina tidak stabil dimaksudkan untuk menandakan keadaan peralihan antara infark miokard (MI) dan keadaan angina stabil yang lebih kronis Pasien dengan kondisi ini juga telah dikategorikan berdasarkan presentasi, hasil tes diagnostik, atau kursus dari waktu ke waktu.

Faktor-faktor yang terlibat dalam patofisiologi angina tidak stabil meliputi:

  1. Gangguan pasokan darah selama pengaliran
  2. pecahnya plak
  3. Trombosis
  4. Vasokonstriksi
  5. GAngguan Aliran siklus

Pasokan oksigen yang berkurang akibat terganggu aliran darah dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

  1. Anemia
  2. Hipoksemia
  3. Polisitemia
  4. Hipotensi

Apa yang Menyebabkan Angina Tidak Stabil?

Penyakit arteri koroner akibat aterosklerosis adalah penyebab paling umum dari angina tidak stabil. Aterosklerosis adalah penumpukan lemak, yang disebut plak yang terletak di sepanjang dinding arteri. 

Ini akan menyebabkan arteri menjadi menyempit dan kurang fleksibel. Penyempitan dapat mengurangi aliran darah ke jantung sehingga dapat menyebabkan nyeri dada.

Beberapa kondisi atau karakteristik mungkin membuat Anda lebih cenderung menderita ACS atau angina tidak stabil meliputi:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

  1. Menderita diabetes
  2. Merokok
  3. Kelebihan berat badan atau obesitas
  4. Memiliki kolesterol tinggi
  5. Riwayat keluarga dengan nyeri dada, penyakit jantung, atau stroke
  6. Memiliki tekanan darah tinggi

Faktor resiko lainnya yang mungkin jarang antara lain:

  1. Disfungsi arteri cabang kecil tanpa penyempitan arteri yang lebih besar, atau disebut sindrom X.
  2. Kejang arteri koroner

Apa Saja Gejala Angina Tidak Stabil?

Angina tidak stabil ditandai dengan rasa nyeri dada yang berlangsung lama dan tidak membaik dengan istirahat.

Gejala lainnya dapat berupa:

Nyeri iskemik dapat bermanifestasi sebagai berat, sesak, sakit, atau terbakar pada dada, epigastrium, atau lengan sisi kiri

  1. dispnea,
  2. kelelahan
  3. Merasa lemah
  4. pusing
  5. Batuk atau mengi
  6. rasa cemas hingga panik
  7. Sesak napas
  8. Berkeringat
  9. Nyeri di sisi tubuh lain seperti perut, punggung, dan kaki.

Bagaimana Cara Mencegah Angina Tidak Stabil?

Cara mencegah angina tidak stabil adalah dengan mencegah faktor resiko yang menyertai kehidupan kita yang dapat memcu terjadinya angina.

Pencegahan yang mudah dilakukan antara lain:

Iklan dari HonestDocs
Booking Klinik Skrining Jantung (Koroner) via HonestDocs

Dapatkan diskon hingga 70% paket skrining jantung (koroner) hanya dari HonestDocs. Klik dan booking sekarang!

  1. Jangan merokok
  2. Olahraga teratur
  3. Banyak konsumsi makanan bergizi dan rendah kolesterol
  4. Kontrol rutin penyakit hipertensi bila memiliki riwayat
  5. Pantau kadar gula darah

Anginatidak stabil mungkin memerlukan pemeriksaan jantung yang lebih spesifik. Jika tidak, diet rendah kolesterol dan lemak jenuh dianjurkan. Pembatasan natrium harus dilakukan untuk pasien dengan gagal jantung atau hipertensi.

Bagaimana Cara Mengobati Angina Tidak Stabil?

Penanganan pada angina tidak stabil diarahkan untuk suplai oksigen miokard serta menilai risiko pasien mengalami infark miokard atau memiliki komplikasi terkait dengan pengobatan.

Pasien dengan angina tidak stabil rawat inap di rumah sakit melalui perawatan intensif. . Seseorang harus mendapatkan akses intravena (IV), dan memberikan oksigen apabila muncul penurunan saturasi oksigen di dalam darah. Karena perjalanan angina tidak stabil sangat bervariasi dan berpotensi mengancam jiwa, agresivitas pendekatan terapeutik harus dilakukan segera.

Beberapa jenis obat yang dipilih pada terapi angina tidak stabil antara lain:

Antikoagulan

Antikoagulan adalah jenis obat yang memanipulasi proses pembekuan darah Obat ini dapat menghambat pembentukan trombus sehingga dapat mencegah pembekuan darah.

  • Obat antiplatelet Obat antiplatelet adalah jenis obat yang mengurangi agregasi platelet. Mereka menghambat pembentukan trombus dalam sirkulasi.
  • Obat-obatan fibrinolytic Obat fibrinolitik mengaktifkan plasminogen untuk membentuk plasmin (enzim dalam darah).

Obat-obatan yang mampu mengurangi efek samping jangka pendek atau jangka panjang adalah sebagai berikut:

  1. Aspirin
  2. Clopidogrel
  3. Agen penghambat beta-adrenergik
  4. Agen penurun lipid (statin)
  5. Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor
  6. Antagonis Glikoprotein (GP) IIb / IIIa

12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app