Alasan Endometriosis Membuat Perempuan Lebih Sering Kencing

Dipublish tanggal: Jun 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 2 menit
Alasan Endometriosis Membuat Perempuan Lebih Sering Kencing

Endometriosis merupakan kondisi penebalan pada dinding rahim yang membuat masa menstruasi Anda menjadi sangat menyakitkan dan tidak teratur. Namun, pada beberapa perempuan Endometriosis dapat menyebabkan perempuan menjadi lebih sering buang air kecil terutama saat menstruasi.

Sering Kencing mungkin gejala Endometriosis

Endometriosis akan terjadi ketika jaringan endometrium yang seharusnya tumbuh pada bagian dalam rahim Anda justru tumbuh pada bagian luar rahim. Saat Anda menstruasi, lapisan endometrium pada dinding rahim Anda semestinya akan luruh kemudian keluar menjadi darah menstruasi.

Namun pada kasus endometriosis, darah yang seharusnya keluar terjebak sehingga tidak bisa keluar karena berada di luar rahim. Akibatnya, organ reproduksi perempuan akan mengalami iritasi dan peradangan. Itulah penyebab sebagian besar perempuan akan mengalami nyeri yang tidak tertahankan ketika menstruasi.

Rasa nyeri akibat dari gejala endometriosis dipengaruhi oleh tempat jaringan endometrium tersebut tumbuh. Jika jaringan endometriosis yang abnormal tumbuh pada organ kemih, maka Anda akan mengalami masalah saat buang air kecil. Umumnya, frekuensi buang air kecil akan menjadi lebih sering bahkan hingga mengalami kencing berdarah.

Kenapa Endometriosis tumbuh pada Organ Kemih

Menurut Linda Griffith, PhD seorang direktut Center for Gynepathology Research di Massachusetts Institute of Technology mengatakan bahwa jaringan endometrium memang paling sering tumbuh pada daerah kandung kemih

Lapisan endometrium tersebut akan menekan kandung kemih kemudian memunculkan sensasi ingin buang air kecil.

Pada istilah medis, peristiwa di atas disebut endometriosis kandung kemih. Sebuah penelitian pada tahun 2012 dari jurnal Urologia Internationalis menjelaskan bahwa 30 persen perempuan mengalami endometriosis kandung kemih tanpa mengalami gejala apapun.

Sekalipun jika perempuan mengalami nyeri dan sensasi buang air kecil terus-menerus, kebanyakan akan menganggap hal tersebut sebagai gejala infeksi saluran kandung kemih bukan gejala endometriosis.

Tanda dan gejala Endometriosis Kandung Kemih

Perempuan yang mengalami endometriosis kandung kemih biasanya akan mengalami tanda dan gejala berupa sering buang air kecil, mengalami nyeri pada kandung penuh saat terasa penuh, sensasi terbakar dan sakit ketika buang air kecil, kencing berdarah, sakit pada bagian panggul dan pinggang belakang atau nyeri di punggung bagian bawah.

Tanda dan gejala di atas sebenarnya umum dialami oleh orang yang mengalami infeksi saluran kemih. Perbedaan perempuan yang mengalami endometriosis biasanya juga akan mengalami gejala seperti kram perut dan nyeri saat menstruasi, sakit saat berhubungan intim, mengalami pendarahan hebat saat menstruasi, kelelahan parah, mual, dan diare atau sembelit.

Cara memastikan gejala Endometriosis

Cara untuk memastikan penyebab Anda sering buang air kecil adalah dengan berkonsultasi dengan dokter. Nantinya dokter akan menanyakan gejala endometriosis kandung kemih yang telah Anda alami.

Selanjutnya dokter akan memeriksa vagina dan juga kandung kemih Anda. hal tersebut dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya pertumbuhan jaringan abnormal melalui USG. Kemungkinan Anda juga akan diminta untuk melakukan tes urin untuk melihat kemungkinan adanya darah dalam urin.

Adanya darah dalam urin merupakan salah satu tanda Anda mengalami endometriosis kandung kemih. Dokter juga akan melakukan sistokopi untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan juga uretra atau saluran penghubung kandung kemih. 

Dokter akan memastikan gejala ada atau tidaknya jaringan endometrium pada kandung kemih berdasarkan pada hasil pemeriksaan.

Itulah alasan endometriosis membuat perempuan lebih sering buang air kecil. Pastikan gejala endometriosis kandung kemih dengan melakukan pemeriksaan di dokter terdekat sesuai dengan langkah pemeriksaan di atas agar bisa dipastikan ada tidaknya jaringan endometrium pada kandung kemih.


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Charatsi, D., Koukoura, O., Ntavela, I., Chintziou, F., Gkorila, G., & Tsagkoulis, M. et al. (2018). Gastrointestinal and Urinary Tract Endometriosis: A Review on the Commonest Locations of Extrapelvic Endometriosis. Advances In Medicine, 2018, 1-11. https://doi.org/10.1155/2018/3461209. Hindawi. (Accessed via: https://www.hindawi.com/journals/amed/2018/3461209/)
Bladder Endometriosis: Symptoms, Causes, and More. Healthline. (Accessed via: https://www.healthline.com/health/womens-health/bladder-endometriosis)
Endometriosis Symptoms And Treatments - Bladder & Bowel Community. Bladder & Bowel Community. (Accessed via: https://www.bladderandbowel.org/associated-illness/endometriosis/)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app