9 Penyakit Tulang Paling Umum yang Harus Anda Hindari

Dipublish tanggal: Agu 24, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
9 Penyakit Tulang Paling Umum yang Harus Anda Hindari

Tubuh manusia memiliki total tulang sebanyak 206 tulang. Tulang merupakan jaringan hidup, seperti semua bagian tubuh dan, dengan demikian tulang terus-menerus mengalami siklus pembaruan. 

Jaringan tulang yang lebih tua akan diganti dengan jaringan tulang yang baru yang terbentuk dalam suatu proses yang disebut remodeling.

Dokter biasanya mengukur kondisi tulang manusia berdasarkan kepadatan atau massa tulang. Misalnya dengan screening kepadatan mineral tulang, dapat membantu dokter mengidentifikasi kandungan kalsium tulang dan dengan demikian dapat mengukur seberapa kuat tulang seseorang.

Kepadatan tulang manusia umumnya memuncak saat dewasa, biasanya antara usia 25 dan 30 tahun. Setelah itu, seiring dengan bertambahnya usia, tulang manusia secara bertahap akan kehilangan kepadatannya. 

Tetapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memerangi kehilangan massa tulang yang alami tersebut, seperti mengkonsumsi vitamin dan mineral, obat-obatan seperti terapi penggantian estrogen, dan latihan kekuatan dan latihan menahan beban.

Jadi, penyakit atau gangguan apa saja yang paling umum yang dapat mempengaruhi tulang? Inilah beberapa penyakit tulang yang perlu Anda hindari:

  •  OsteoporosisOsteoporosis merupakan kondisi di mana tulang mengalami kepadatan tulang yang rendah. Kondisi tersebut berarti tulang mengalami kerapuhan, lemah dan mudah patah. Sejauh ini osteoporosis merupakan penyakit tulang yang paling umum terjadi. 

Osteoporosis lebih banyak diderita oleh wanita daripada pria, dan bahkan anak-anak mungkin berisiko juga terkena osteoporosis remaja. Masalah kepadatan tulang seperti osteoporosis dapat terjadi karena tubuh kehilangan jaringan yang banyak.

  • Penyakit Paget: Penyakit Paget merupakan kelainan tulang di mana proses pembaharuan tulang (remodeling) terjadi terlalu cepat, yang mengarah pada kelainan bentuk tulang (tulang lunak, yang membesar seperti tulang belakang, panggul, tengkorak, dan tulang panjang paha dan kaki bagian bawah) serta kerapuhan pada tulang. Penyakit Paget cenderung terjadi pada orang dewasa kulit putih di atas usia 55 tahun dan mungkin memiliki komponen keturunan.
  • Infeksi Tulang: Infeksi tulang atau biasa disebut osteomielitis merupakan kondisi yang jarang terjadi namun dapat berakibat serius. Infeksi tulang umumnya dapat terjadi setelah tindakan operasi, seperti penggantian pinggul, atau dapat menyebar ke tulang dari bagian lain di dalam tubuh. 

Nyeri, bengkak, dan kemerahan adalah gejala umum dari infeksi tulang, dan pengobatan dengan antibiotik merupakan komponen umum dari pengobatan infeksi tulang. Dalam beberapa kasus, bagian tulang yang terinfeksi mungkin perlu diangkat melalui pembedahan.

  • Osteonecrosis: Tanpa darah, jaringan tulang akan mati, penyakit dengan kondisi tersebut disebut dengan osteonekrosis. Dalam kebanyakan kasus, osteonecrosis terjadi sebagai akibat dari trauma pada tulang yang mengganggu aliran darah ke tulang, seperti patah tulang pinggul. 

Penggunaan steroid dosis tinggi dalam waktu lama juga dapat menyebabkan osteonecrosis. Setelah jaringan tulang mati, tulang akan melemah dan rapuh. Nyeri yang secara bertahap semakin buruk dapat mengindikasikan adanya osteonekrosis.

  • Tumor Tulang: Tumor tulang terjadi ketika pertumbuhan sel yang tidak terkendali terjadi di dalam tulang. Tumor tulang bisa bersifat jinak atau ganas,  tumor tulang jinak (tidak kanker) umumnya tidak menimpa jaringan tulang lain dan tidak menyebar ke daerah lain.
  • Osteoartritis: Penyakit sendi degeneratif kronis, osteoartritis merupakan jenis artritis yang paling umum. 

Osteoartritis terjadi ketika tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang pecah dan tulang bergesekan satu sama lain, sehingga menyebabkan rasa nyeri , peradangan, dan kekakuan.

  • Rheumatoid Arthritis (RA): Rheumatoid arthritis merupakan radang kronis, gangguan immunodeficiency di mana sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan menyerang jaringan tubuh, seperti sendi di tangan dan kaki. 

Berbeda dengan kerusakan akibat keausan yang terjadi dengan osteoartritis, RA dapat mempengaruhi lapisan sendi, sehingga menyebabkan pembengkakan yang akhirnya dapat menyebabkan erosi tulang dan deformitas sendi.

  • Skoliosis: Skoliosis merupakan kondisi di mana tulang-tulang dari kurva tulang belakang tidak normal, skoliosis biasanya menyerang sesaat sebelum masa pubertas. 

Dalam beberapa kasus, bentuk tulang belakang akibat skoliosis akan bertambah buruk seiring dengan berjalannya waktu. Penyebab skoliosis sampai saat ini masih tidak diketahui, sementara para dokter mempertimbangkan skoliosis ada hubunganya dengan komponen herediter.

  • Asam urat/ Gout: Gout merupakan kondisi dimana sendi mengalami gangguan kelebihan kristal asam urat yang menumpuk di sendi, sehingga menyebabkan pembengkakan, rasa sakit, dan kemerahan yang tidak normal. 

Jempol kaki biasanya terasa bengkak, tetapi gejala juga dapat terjadi pada sendi lain, termasuk pergelangan kaki, atau lutut. Gout dapat terjadi karena makanan yang Anda makan, atau jika ginjal Anda tidak dapat memproses asam urat dengan benar.

Cara untuk menjaga tulang agar tetap sehat

3 perubahan sederhana dalam kehidupan sehari-hari yang dapat Anda lakukan untuk membuat tulang Anda sehat:

  • Mengkonsumsi makanan yang bergizi
  • Berolahraga secara teratur
  • Menghindari kebiasaan merokok dan mengkonsumsi minuman beralkohol
  • Memulai pola hidup sehat

5 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Bone Diseases. MedlinePlus. (https://medlineplus.gov/bonediseases.html)
Muscle, Bone & Skeletal Diseases. National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases (NIAMS). (https://www.niams.nih.gov/health-topics/muscle-bone-diseases)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app