4 Mitos Yang Salah Seputar Ketombe

Dipublish tanggal: Agu 10, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
4 Mitos Yang Salah Seputar Ketombe

Meskipun merupakan hal yang wajar untuk ditemukan, ketombe tetap saja sangat menyebalkan. Tidak hanya mengganggu penampilan rambut, juga membuat Anda tidak nyaman saat beraktivitas karena terkadang didera rasa gatal di kepala. 

Oleh karenanya, banyak orang yang muali mencari penyebab dari ketombe itu sendiri. Ada yang mengatakan bahwa ketombe disebabkan oleh rambut rontok, ketombe merupakan penyakit menular dan masih banyak pendapat lainnya. 

Banyak orang juga yang berpendapat bahwa ketombe merupakan bukti dari kebiasaan jarang mandi atau kebiasaan jorok lainnya. Padahal, meskipun Anda memiliki kulit kepala yang bersih, ketombe masih bisa ditemukan. 

Pada dasarnya, ketombe atau serpihan yang berminyak ini tidak hanya ditemukan pada kulit kepala saja. Daerah lain dikepala seprti alis, sekitar telinga, sepanjang sisi hidung hingga ketiak merupakan tempat dimana Anda bisa menemukan ketombe karena daerah-daerah tersebut memproduksi banyak minyak. 

Benarkah kulit kepala yang kering menyebabkan ketombe?

Sebenarnya, dua hal ini sama sekali tidak berkaitan satu sama lain. Ketombe dan kulit kepala kering merupakan dua hal yang berbeda. Penyebab keringnya kulit kepala adalah karena kelembapan alami dari kelenjar minyak di kulit kepala menghilang dalam jumlah yang cukup besar besar. 

Selain itu, hal ini juga membuat permukaan kulit kepala menjadi kesat, kencang, dan bersisik. 

Sebaliknya, ketombe atau Pityriasis simplex capiliti, merupakan proses yang bersifat alami dari siklus peremajaan kulit kepala yang ditingkatkan kecepatannya sebagai akibat dari beberapa faktor, seperti: 

Dermatitis seboroik 

Dermatitis seboroik merupakan sebuah keadaan yang menjadi penyebab dari kulit berminyak. Orang yang mengidap dermatitis seboroik bisa mengalami pengelupasan, seperti pada alis, sisi hidung, dab area lipatan kulitnya. 

Malassezia 

Malassezia merupakan jamur yang hidup dikulit kepala namun tidak membahayakan. Ketika pertumbuhan jamur tidak dapat dikendalikan, maka akan memicu terjadinya produksi sel kulit yang baru. 

Dua faktor ini dianggap saling berkaitan karena jumlah jamur yang meningkat namun tidak dapat di toleransi oleh kulit kepala menyebabkan kulit kepala menjadi berminyak. Hal ini merupakan tindakan pertahanan dari sistem kekebalan tubuh untuk mencegah iritasi. 

Pada kulit berminyak, jamur akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan membuat sel-sel kulit mati mengelupas dengan lebih cepat. Ketombe juga memiliki jenis dan tekstur yang berbeda dari kulit mati akibat kulit kering. Serpihan ketombe memiliki ukuran yang lebih besar dan tidak mudah mengelupas serta jatuh dari kulit kepala. 

Benarkah terlalu sering keramas dapat membuat rambut ketombean? 

Mitos mengenai keseringan keramas dapat menyebabkan ketombe merupakan hal yang keliru. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa terlalu sering menyuci rambut dapat mengakibatkan iritasi, kulit kepala kering, dan minyak alami rambut akan menghilang. Padahal, jika Anda tidak rajin keramas, maka ketombe yang ada akan semakin parah. 

Dilansir dari Everyday Health, dermatologis Beverly Hills, Stuart H. Kaplan mengatakan bahwa minyak dan sel-sel kulit mati yang dibiarkan menumpuk dikulit kepala akan menyediakan bahan makanan yang sangat banya bagi jamur (malassezia). 

Anda bisa mengurangi ketombe dengan menggunakan sampo biasa, namun tidak bisa membasmi jamur penyebab ketombe itu sendiri. Disarankan untuk memaku sampo khusus anti-ketombe yang mengandung ketoconazole, slenium sulifide, atau zinc untuk menghilangkan ketombe. 

Selain itu, gunakan juga conditioner anti-ketombe setelah keramas, apalagi jika Anda memiliki rambu dengan kondisi kasar dan kering. 

Benarkah rambut rontok disebabkan oleh ketombe?  

Rambut rontok tidak disebabkan oleh ketombe, melainkan karena kebiasaan Anda menggaruk kulit kepala yang gatal akibat ketombe yang menyebabkan rambut patah. Selain itu, rambut rontok juga dipicu oleh stres, pola makan yang tidak sehat, dan kesehatan kulit kepala Anda sendiri. 

Benarkah ketombe merupakan penyakit menular? 

Satu lagi mitos yang keliru tentang ketombe. Ketombe sama sekali bukanlah sebuah penyakit menular. Setiap orang berpotensi untuk mengalami ketombe karena sama-sama memliki jamur malassezia. 

Sebenarnya, jamur ini tidak menyebabkan masalah pada kulit kepala Anda. Akan tetapi, apabila sensitif terhadap ragi dan jamur, maka Anda berisiko untuk mengalami ketombe. 

Untuk mencegah datangnya ketombe, Anda harus rajin melakukan perawatan kulit kepala. Jangan menunggu samapi ketombe datang baru melakukannya. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Selain itu, konsumsilah sayur dan buah-buahan segar yang kaya akan zat besi, vitamin E, dan B. 

Dibawah ini, terdapat beberapa hal yang menjadi penyebab ketombe: 

  1. Penggunaan produk perawatan rambut yang rutin, seperti hairspray, gel dan mousse 
  2. Cuaca yang terlalu panas 
  3. Kondisi kulit psoriasis atau eksim, yang menyebabkan kulit kering, memerah dan bersisik 
  4. Sistem kekebalan tubuh yang menurun
  5. Kondisi neurologis, seperti parkinson, stroke, atau traume kepala berat

24 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Dandruff: Causes and Treatment. HealthHub. (https://www.healthhub.sg/a-z/diseases-and-conditions/29/dandruff)
Dandruff and Seborrheic Dermatitis. Medscape. (https://www.medscape.com/viewarticle/407641_3)
Dandruff. University Health Service | University of Michigan. (https://www.uhs.umich.edu/dandruff)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app