Ultraproct: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Ultraproct adalah obat yang digunakan dengan cara dimasukkan ke anus untuk mengobati wasir (ambeien) hingga peradangan atau perlukaan di bagian dalam anus.
  • Obat ini tersedia dalam bentuk tablet suppositoria dan krim dengan alat bantu. Hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
  • Dosis Ultraproct tablet suppositoria adalah 1-2 tablet/hari, sedangkan Ultraproct krim dioleskan ke dubur 1-2 x sehari.
  • Sebaiknya gunakanlah obat ini setelah buang air besar. Bersihkan dahulu anus dan tangan Anda sebelum menggunakan Ultraproct.
  • Untuk sediaan suppostioria, sebaiknya gunakan saat malam hari sebelum tidur, atau dalam kondisi tubuh berbaring dan tidak banyak bergerak. 
  • Klik untuk mendapatkan Ultraproct atau obat ambeien (wasir) lainnya ke rumah Anda di HDmall. *Gratis ongkir ke seluruh Indonesia & bisa COD.

Ultraproct adalah obat anorektal atau yang digunakan dengan cara dimasukkan ke anus untuk mengobati wasir (ambeien) hingga peradangan atau perlukaan di bagian dalam anus. Untuk memudahkan pengaplikasiaannya, Ultraproct tersedia dalam bentuk tablet suppositoria dan krim dengan alat bantu.

Ultraproct masuk dalam golongan obat keras yang penggunaannya harus dengan resep dokter. 

Mengenai Ultraproct

Jenis obat Preparat anorektal
Kandungan Fluocortolone pivalet, lidocain HCl
Kegunaan Untuk mengatasi nyeri akibat wasir atau ambeien
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa dan Anak
Kehamilan Kategori C
Sediaan Ultraproct cream, Ultraproct suppositoria

Mekanisme kerja Ultraproct

Cara kerja Ultraproct N dapat dicermati dari kandungan bahan aktifnya yang berupa:

  • Fluocortolone Pivalet, merupakan senyawa obat dari golongan glukokortikoid yang memiliki kemampuan anti-inflamasi kuat. Obat ini kerap digunakan untuk berbagai jenis kelainan kulit yang menyebabkan nyeri dan inflamasi.
  • Lidocain HCl, merupakan senyawa obat anastesi lokal yang bekerja dengan cara menstabilkan membran saraf dan menghambat fluks ionik yang diperlukan dalam konduksi impuls, sehingga rangasangannya dapat diputus. Pada penyakit ambeien, obat ini dapat mengurangi rasa sakit yang muncul sehingga diharapkan penyembuhan luka akan lebih cepat.

Manfaat Ultraproct

Ultraproct N digunakan sebagai obat topikal untuk:

  • Mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh wasir, atau yang disebut juga ambeien atau hemorhoid
  • Meredakan nyeri akibat peradangan atau perlukaan di bagian anus

Kontraindikasi

Tidak boleh digunakan oleh mereka yang diketahui memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap bahan aktif obat ini.

Dosis Ultraproct

Ultraproct tersedia dalam bentuk sediaan krim dan tablet suppositoria dengan kekuatan dosis masing-masing seperti berikut:

  • Ultraproct N tablet suppositoria: tiap tablet suppostiorianya mengandung Fluocortolone pivalet 1 mg dan Lidocain HCl 40 mg.
  • Ultraproct N cream: tiap gram krimnya mengandung Fluocortolone pivalet 1 mg dan Lidocain HCl 20 mg.

Adapun dosis Ultraproct yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Ultraproct N untuk mengobati wasir/ambeien pada orang dewasa

  • Suppositoria: 1-2 tablet per hari. Untuk kasus yang lebih berat dapat ditambahkan hingga 3 tablet sehari. Kemudian dosis dapat dikurangi hingga 1 tablet supp per hari atau dalam 2 hari sekali pada hari berikutnya jika kondisinya sudah membaik.
  • Krim: dioleskan ke dubur 1-2 kali sehari atau lebih untuk kasus yang lebih berat. Lama penggunaan tidak lebih dari 4 minggu.

Petunjuk penggunaan:

  • Sebaiknya gunakanlah obat ini setelah buang air besar. Bersihkan dahulu anus dan tangan Anda.
  • Untuk sediaan krim, pemberian dapat langsung menggunakan jari yang dioleskan krim dan dimasukkan ke anus atau menggunakan alat bantu yang tersedia dalam kemasannya. Untuk kasus wasir yang sudah parah dan sakit saat disentuh, sebaiknya gunakan jari untuk mengaplikasikannya. Untuk wasir luar, oleskan lebih banyak krim kemudian tekan ke dalam agar wasir masuk ke anus sehingga berkurang sakitnya.
  • Untuk sediaan suppostioria, sebaiknya gunakan saat malam hari sebelum tidur, atau dalam kondisi tubuh berbaring dan tidak banyak bergerak. Masukkan tablet suppositoria ke anus dan tekan hingga kurang lebih sebuku jari. Segera gunakan setelah tablet supposiotria dibuka dari kemasannya karena obat ini sangat mudah lumer.
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum mulai mengonsumsinya.
  • Gunakanlah antara satu dosis dengan dosis lainnya pada jarak jam yang sama, misalkan 2 kali sehari berarti per 12 jam, 3 kali sehari berarti per 8 jam. Oleh sebab itu, untuk memudahkan usahakan untuk mengonsumsinya pada jam yang sama setiap hari.
  • Apabila ada dosis yang terlewat akibat lupa, maka begitu ingat dianjurkan untuk segera menggunakannya apabila dosis berikutnya masih lama sekitar 5 jam atau lebih. Tidak boleh menggandakan dosis Ultraproct pada jadwal penggunaan berikutnya sebagai ganti untuk dosis yang terlewat.

Efek samping Ultraproct

Ultraproct umumnya ditoleransi dengan baik oleh tubuh. Namun beberapa efek samping mungkin muncul dan perlu diperhatikan.

Efek samping Ultraproct N tersebut meliputi:

  • Muncul rasa seperti terbakar pada anus
  • Iritasi atau atropi kulit di sekitar anus

Efek Overdosis Ultraproct

Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis penggunaan Ultraproct N krim dan suppostioria. Namun, penggunaan dosis tinggi dan jangka waktu yang lama mungkin menyebabkan efek overdosis.

Gejalanya dapat berupa iritasi pada anus, dan jika berdampak sistemik dapat menyebabkan lelah dan kantuk, hipotensi dan kejang. Jika kondisi ini terjadi, segeralah bawa penderita menuju unit kesehatan terdekat untuk penanganan tepat sesegera mungkin.

Interaksi Ultraproct

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan beri tahukan kepada dokter sebelum menggunakan Ultraproct.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan Ultraproct harap perhatikan hal-hal di bawah ini:

  • Sampaikan pada dokter atau apoteker Anda jika memiliki riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap kandungan obat ini.
  • Untuk obat bentuk krim, hindari kontak dengan mata. Segera cuci bersih dengan air mengalir jika terkena.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal dan hati parah atau penyakit infeksi virus atau bekteri pada sekitar anus.
  • Hati-hati penggunaan pada penderita sifilis yang virusnya sudah menginfeksi anus. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menggunakan Ultraproct.
  • Penggunaan pada anak-anak sebaiknya dihindari karena anak-anak lebih sensitif terhadap efek samping obat ini.

Kehamilan dan Menyusui

Bolehkah Ultraproct untuk ibu hamil dan menyusui?

  • Bahan aktif Ultraproct berupa fluocortolone digolongkan dalam obat kategori C untuk ibu hamil. Hal itu berarti studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, penggunaannya selama masa kehamilan sebaiknya dihindari atau digunakan obat pengganti lainnya yang lebih aman.
  • Belum diketahui apakah bahan aktif Ultraproct dapat terekskresi dan mengontaminasi ASI ibu menyusui dan membahayakan bayi yang menyusu. Penggunaan langsung melalui rektal dan dampak sistemiknya yang kecil jika digunakan dalam dosis normal membuat obat ini dianggap aman selama menyusui. Namun, untuk lebih amannya konsultasikan dahulu dengan dokter Anda sebelum menggunakan obat ini.

Artikel terkait:


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Abritsova, M.. (2019). The optimal choice of therapy for acute hemorrhoids. Ambulatory surgery: hospital-replacing technologies. 118-123. 10.21518/1995-1477-2019-1-2-118-123.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/332416862_The_optimal_choice_of_therapy_for_acute_hemorrhoids)
Vail, Jane. (2013). The Rectal Rocket: A Two-Day Treatment for Hemorrhoids.. International journal of pharmaceutical compounding. 11. 194-199.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/256332273_The_Rectal_Rocket_A_Two-Day_Treatment_for_Hemorrhoids)
Gupta, P. (2007). Suppositories in anal disorders: A review. European review for medical and pharmacological sciences. 11. 165-70.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/5876545_Suppositories_in_anal_disorders_A_review)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app