Trigliserida - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Jan 14, 2019 Update terakhir: Nov 5, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ada banyak jenis pemeriksaan darah yang umum dilakukan. Anda mungkin pernah melakukan pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol. Selain ketiga jenis pemeriksaan tadi, penting juga bagi Anda untuk mengecek kadar trigliserida Anda. Memangnya, apa itu trigliserida dan apa manfaat pemeriksaan trigliserida? Mari simak ulasannya berikut ini.

Apa itu trigliserida?

Trigliserida merupakan suatu jenis lemak yang terdapat di dalam aliran darah. Trigliserida adalah zat yang disimpan dalam jaringan sebagai hasil perubahan lemak di dalam tubuh. Jenis lemak ini umumnya dihasilkan dari makanan yang dikonsumsi, yaitu daging, keju, organ hati, mentega, dan minyak. 

Trigliserida dipakai dan disimpan sebagai cadangan energi bagi tubuh. Jika seseorang mengonsumsi makanan tinggi kalori, maka kadar trigliserida dalam darah juga akan meningkat.

Semakin tinggi kadar trigliserida, maka Anda harus waspada. Trigliserida yang melebihi batas normal dapat memicu berbagai penyakit, di antaranya penyakit jantung, metabolik, dan stroke. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pemeriksaan trigliserida untuk menjaga kadarnya tetap normal.

Mengenai trigliserida

Penyebab

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab trigliserida, yaitu:

  • Genetika. Bila terdapat anggota keluarga yang kadar trigliseridanya tinggi, maka Anda berisiko mengalami hal yang sama di kemudian hari. 
  • Faktor Penyakit. Penyakit diabetes melitus tipe 1 dan tipe 2 yang tidak terkontrol merupakan salah satu penyebab trigliserida tinggi. Dalam beberapa kasus yang parah, penyakit ini dapat memicu gejala ketosis. Penyakit hipotiroidisme juga akan menyebabkan hiperlipidemia, yaitu kondisi saat kadar trigliserida terlalu tinggi dalam darah. Sindroma nefrotik, penyakit ginjal, dan gangguan pada hati juga dapat meningkatkan kadar trigliserida dalam darah.
  • Obat. Menggunakan obat diuretik thiazide, beta adrenergik, hormon estrogen, Pil KB, tamoxifen, glukokortikoid, isotretinoin, anti retrovirus, dan antipsikotik atipikal dapat menyebabkan kadar trigliserida meningkat dalam darah.
  • Faktor risiko. Ada beberapa faktor yang dapat memicu kenaikan kadar trigliserida dalam darah, yaitu iet tinggi karbohidrat (>60%), obesitas, asam urat, kehamilan, dan gangguan ginjal.

Gejala

Berikut ini kadar trigliserida dalam darah berdasarkan kategorinya, yaitu:

  • Normal: <150 mg/dl
  • Cukup tinggi: 150 – 199 mg/dl
  • Tinggi: 200 – 499 mg/dl
  • Sangat tinggi: ≥ 500 mg/dl

Sebetulnya, tidak ada tanda dan gejala spesifik saat kadar trigliserida meningkat. Dalam beberapa literatur bahkan menyebutkan bahwa gejala trigliserida tinggi biasanya baru akan muncul bila kadar trigliserida >1000mg/dl. 

Namun, ada beberapa gejala yang mungkin terjadi bila kadar trigliserida dalam darah cenderung tinggi. Waspadai saat Anda mengalami xantelasma pada mata, penurunan ABI (ankle brachial index), pembesaran limpa dan hati, atau xantomas. Pada kasus yang parah, trigliserida tinggi juga dapat memicu gangguan ingatan, demensia, sampai depresi.

Jadi, bila Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke dokter terdekat.

Pencegahan trigliserida

Pencegahan yang dapat dilakukan supaya kadar trigliserida dalam darah tidak tinggi adalah:

  • Menerapkan pola hidup sehat. Hindari makanan rendah kalori, karbohidrat, garam, lemak jenuh serta makanan berpengawet. Ganti dengan memperbanyak asupan makanan berserat, seperti buah dan sayur, untuk mencegah penyakit jantung dan lemak.
  • Berat badan ideal. Bila Anda mengalami obesitas, segera kendalikan berat badan Anda sampai mencapai berat badan yang ideal. Hal ini dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dalam darah.
  • Mengonsumsi lemak baik. Mengonsumsi lemak tidak jenuh seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, minyak canola, dan makanan sumber omega 3 seperti salmon dan sarden.
  • Minum air putih, minimal 8 gelas atau setara dengan 2 liter air setiap hari.
  • Rutin berolahraga, minimal 3-4 kali seminggu dengan intensitas olahraga ringan sampai sedang. Lakukan selama 30-45 menit sekali olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  • Mengurangi konsumsi alkohol.
  • Rutin memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksakan kesehatan Anda secara menyeluruh.

Pengobatan trigliserida

Trigliserida sendiri merupakan penyakit yang harus diperiksakan secara langsung ke dokter guna memastikan apa penyebabnya. Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui kadar trigliserida adalah:

  • Pemeriksaan fisik
  • Lab darah. Pemeriksaan kadar kolesterol total dan trigliserida akan dilakukan untuk memantau kadar lemak. Sebelum pemeriksaan, Anda akan dianjurkan untuk berpuasa 8-12 jam terlebih dahulu supaya hasilnya lebih akurat.
  • Pemeriksaan penunjang yang sesuai. Dilakukan jika terdapat gejala atau komplikasi yang disebabkan oleh kadar trigliserida tinggi dalam darah.

Pengobatan trigliserida tinggi bertujuan untuk mengurangi gejala yang dialami dan mencegah komplikasi, seperti aterosklerosis, diabetes melitus yang tak terkontrol, hingga stroke. Beberapa pilihan terapi yang dapat digunakan untuk mengatasi trigliserida tinggi adalah:

  • Perubahan gaya hidup. Perubahan gaya hidup seperti yang sudah dijabarkan pada bagian pencegahan, yaitu olahraga teratur, makan makanan yang sehat, menurunkan berat badan, mengurangi alkohol, dan lain lain. Cara ini dapat membantu mengendalikan kadar trigliserida yang mencapai 150-199 mg/dl.
  • Obat-obatan. Bila kadar trigliserida mencapai > 200 mg/dl, maka dokter akan memberikan obat-obatan. Jenis obat tersebut meliputi golongan fibrat, niasin atau asam nikotinat, statin, dan minyak ikan omega 3. Obat juga akan mulai diberikan bila perubahan gaya hidup saja tetap tidak mampu menurunkan kadar trigliserida dalam darah.

Pengobatan trigliserida tinggi memerlukan pemantauan secara berkala. Ini artinya, dibutuhkan kerja sama yang baik antara dokter, tenaga medis, dan penderitanya sendiri. Semakin baik kadar trigliserida dikendalikan, maka kualitas hidup pasien juga akan semakin meningkat.


14 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Beckerman, J. WebMD (2016). High Triglycerides: What You need to Know. (https://www.webmd.com/cholesterol-management/high-triglycerides-what-you-need-to-know)
Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Triglycerides: Why do They Matter? (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-cholesterol/in-depth/triglycerides/art-20048186)
Cleveland Clinic (2019). Health. Triglycerides and Heart Health. (https://my.clevelandclinic.org/health/articles/17583-triglycerides--heart-health)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app