Stroke Ringan: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 6 menit
Stroke Ringan: Gejala, Penyebab, Pengobatan

Stroke ringan adalah terganggunya fungsi otak sementara yang terjadi ketika bagian dari otak mengalami kekurangan aliran darah (iskemik), dalam bahasa medis disebut dengan transient ischemic attack (TIA). Kondisi ini akan menyebabkan munculnya gejala stroke namun berlangsung singkat yakni akan mereda dalam waktu 24 jam.

Tidak seperti stroke sesungguhnya, stroke ringan (TIA) tidak membunuh jaringan otak atau menyebabkan cacat permanen. Ketika serangan stroke ringan menyerang, gejalanya persis dengan gejala stroke berat, sehingga kita harus mengenalinya dan harus segera mencari pertolongan medis darurat.

ilustrasi tersumbatnya aliran darah pada stroke

Mengetahui tanda-tanda stroke ringan sejak dini akan dapat membantu Anda mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sedini mungkin. Karena berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa 1 diantara 3 orang yang mengalami stroke ringan akan berlanjut menjadi stroke berat, oleh sebab itu pengobatan dini sangatlah penting.

Berapa lama gejala stroke ringan berlangsung?

Gejala stroke ringan dapat berlangsung secara singkat mulai dari hanya satu menit sampai beberapa jam, mungkin saja gejala hilang sebelum dokter memeriksa Anda, sehingga Anda perlu menjelaskan hal gejala apa saja yang telah muncul dan menghilang.

Apa saja Gejala Stroke Ringan (TIA)?

Karena sifat gejalanya hanya sekilas, dan tidak adanya kerusakan jangka panjang, maka seseorang akan dengan mudah meremehkan penyakit ini. Tapi anggapan seperti itu tidaklah benar. Bahkan stroke ringan ini merupakan peringatan awal bahwa sedang ada yang tidak beres di dalam sistem sirkulasi di otak Anda dan bisa saja hal itu menjadi stroke berat di kemudian hari.

Inti dari gejala stroke ringan adalah berlangsung hanya sementara dan membaik dalam waktu kurang dari 24 jam.

Kenali Gejala stroke ringan berikut ini

Gejala yang paling umum dari TIA adalah:

  • gangguan penglihatan
  • kesulitan berbicara
  • kebingungan
  • gangguan keseimbangan
  • mengalami mati rasa pada salah satu sisi tubuh, terkadang disertai kesemutan.
  • kelemahan otot biasanya pada satu sisi tubuh

Stroke ringan juga dapat menyebabkan:

  • menurunnya tingkat kesadaran
  • pusing
  • gangguan pengecapan, berubah rasa pada lidah
  • gangguan indera penciuman
  • kelemahan atau mati rasa pada satu sisi tubuh atau wajah, lokasi mana yang terkena di otak akan menentukan persis di mana kelemahan terjadi.

Disfasia

Orang dengan stroke ringan mungkin sementara mengalami ketidak mampu berbicara. Setelah serangan stroke ringa, beberapa orang juga mengatakan kepada dokter bahwa mereka memiliki kesulitan mengingat kata-kata selama serangan berlangsung. Gangguan lain yang bisa menjadi tanda-tanda stroke ringan termasuk kesulitan berkata-kata atau memahami kata-kata. Kondisi seperti ini disebut dysphasia (baca: disfasia). Bahkan, disfasia kadang-kadang menjadi satu-satunya gejala stroke ringan.

Kebutaan sementara pada salah satu mata

Terkadang, TIA bermanifestasi sebagai gangguan visual tertentu yang dikenal sebagai kebutaan sementara. Penglihatan seseorang di salah satu mata menjadi tiba-tiba redup atau kabur. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa detik atau menit. Seseorang juga bisa mengalami gangguan penglihatan seolah-olah objek yang dilihat berubah menjadi abu-abu atau terlihat kabur. Paparan cahaya terang dapat memperburuk kebutaan sementara ini.

Faktor Risiko dan Penyebab Stroke Ringan

Salah satu faktor penyebab utama stroke adalah darah tinggi, oleh sebab itu jika Anda memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi, maka penting sekali untuk melakukan kontrol tekanan darah secara rutin. Jika memungkinkan Anda dianjurkan untuk memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah untuk memantau tekanan darah. Karena terkadang tekanan darah dapat lebih tinggi dari biasanya ketika bertemu dokter karena kecemasan saat diperiksa.

Oleh sebab itu memantau tekanan darah di rumah dapat memberikan dokter penilaian yang lebih akurat dan memungkinkan mereka untuk menyesuaikan obat tekanan darah dengan lebih efektif.

Periksalah tekanan darah Anda segera jika Anda mengalami:

  • kegamangan
  • pusing
  • kurangnya koordinasi
  • gangguan cara berjalan

Jika Anda tidak memiliki alat untuk memeriksa tekanan darah di rumah, maka harus segera menghubungi dokter, atau pergi ke pusat layanan darurat terdekat. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan dinding bagian dalam arteri. Hal ini bisa membuat plak yang sudah ada sebelumnya menjadi pecah dan menyebabkan bekuan darah yang dapat menyumbat aliran darah di dalam arteri. Meknisme ini dapat menyebabkan TIA atau stroke.

Faktor risiko lain untuk TIA dan stroke meliputi:

Menurut salah satu studi :

  • Pria lebih mungkin mengalami stroke ringan dibandingkan perempuan.
  • orang tua juga lebih berisiko daripada orang yang lebih muda.
  • TIA dilaporkan paling sering pada hari Senin.

Bagaimana Memastikan Diagnosis Stroke Ringan?

Gejala stroke ringan bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak sedangkan gejala stroke yang sesungguhnya bisa menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan otak, ditambah lagi gejala stroke berat dapat meningkat seiring waktu.

Jika gejala saat ini timbul akibat stroke ringan (TIA), maka itu artinya Anda berisiko untuk mengalami stroke sesungguhnya (berat) karena kedua kondisi ini memiliki penyebab yang sama. Satu-satunya cara untuk membedakan antara TIA dan stroke adalah dengan melihat gambar dari otak melalui pemeriksaan CT scan ataupun MRI.

Langkah Pengobatan Stroke Ringan

Ingatlah bahwa TIA tidak menimbulkan kerusakan jaringan otak atau kecacatan permanen, tetapi stroke ringan dapat menjadi tanda peringatan awal atau prekursor untuk stroke. Cara mengobati stroke ringan berfokus pada memulai atau menyesuaikan obat yang dapat meningkatkan aliran darah ke otak dan mengidentifikasi kelainan dan memperbaiki setiap faktor risiko TIA atau stroke di masa depan.

Pilihan pengobatan stroke ringan antara lain:

Obat Stroke Ringan: Antiplatelet

Obat ini berfungsi untuk mencegah agar trombosit tidak bergabung dan membentuk gumpalan darah sehingga ini akan membantu mencegah pembekuan darah. Aspirin adalah salah satu obat yang biasa digunakan untuk tujuan ini. Plavix dan Effient adalah obat-obat antiplatelet lain yang juga sangat efektif tetapi bekerja dengan mekanisme yang berbeda dari aspirin. Obat lain yang mungkin diresepkan adalah Aggrenox, yang menggabungkan aspirin dengan dipyridamole. Kombinasi ini dapat sangat efektif dalam mengurangi risiko TIA atau stroke.

Obat Stroke Ringan: Antikoagulan

Obat-obat ini mencegah pembekuan darah dengan menargetkan protein yang menyebabkan pembekuan, bukan trombosit. Dalam bahasa di masyarakat kita disebut obat pengencer darah, contoh obatnya termasuk warfarin. Jika Anda menggunakan warfarin, maka diharuskan untuk pemantauan ketat tes darah guna memastikan bahwa Anda berada di dosis yang benar.

Intervensi karotis minimal invasif

Ini adalah prosedur pembedahan terhadao arteri karotis dengan kateter yang dimasukkan melalui arteri femoral di pangkal paha dan menggunakan perangkat seperti balon untuk membuka sumbatan atau penyempitan arteri. Dokter akan menempatkan stent atau tabung kawat kecil di dalam arteri pada titik penyempitan untuk menjaga kelancaran aliran darah ke otak.

Operasi

Stroke ringan juga dimungkinkan untuk dilakukannya pembedahan guna mencegah stroke di kemudian hari. Jika pasien memiliki penyempitan pada arteri karotis (pembuluh darah di leher) yang parah, maka dokter dapat merekomendasikan operasi yang disebut endarterektomi. Dokter akan membersihkan arteri karotis terhadap deposit lemak dan plak. Hal ini juga dapat mengurangi risiko TIA atau stroke di kemudian hari.

Perubahan Gaya Hidup

Perubahan gaya hidup dilakukan untuk melengkapi penanganan medis yang telah dilakukan, hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko stroke ringan atau stroke berat di hari-hari selanjutnya. Karena Obat-obatan dan intervensi medis saja tidaklah cukup. Perubahan gaya hidup yang dimaksud meliputi:

  • Rajin berolahraga.
  • Menurunkan berat badan sampai ideal.
  • Mengurangi asupan garam natrium (makanan asin).
  • Lebih banyak makan buah dan sayuran.
  • Mengurangi asupan makanan yang digoreng atau makanan manis.
  • Upayakan untuk cukup tidur.
  • Mengendalaikan dan Mengurangi stres.
  • Mengobati atau mengontrol kondisi medis lainnya yang dimiliki termasuk diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

Baca artikel-artikel pendukung berikut:

Cara Mencegah TIA

Stroke ringan dan stroke terkadang tidak dapat dihindari, tetapi Anda dapat mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah kedua penyakit ini. Ingatlah bahwa jika Anda sudah mengalami TIA, maka Anda berisiko untuk stroke. Maka dari itu apapun kondisi Anda saat ini lakukanlah upaya pencegahan.

Anda dapat melakukan hal-hal berikut ini untuk mencegah stroke ringan dan stroke:

  • Tidak merokok.
  • Hindari asap rokok.
  • Makan makanan yang sehat dengan lebih banyak buah dan sayuran.
  • Menjaga berat badan yang sehat (ideal).
  • Berolahraga secara teratur.
  • Batasi asupan alkohol, atau tidak sama sekali.
  • Jangan menggunakan obat-obatan terlarang.
  • Mengontrol diabetes dengan mengonsumsi obat dengan rutin dan pola hidup sehat.
  • Mengurangi asupan natrium atau makanan asin.
  • Batasi kolesterol dan asupan lemak, terutama asupan lemak jenuh dan trans.
  • Pastikan tekanan darah di bawah kontrol yang baik, artinya selalu di jaga dalam batas normal. Baca: Tabel Tekanan Darah Normal dan Tidak Normal
  • Mengurangi stres.

Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan berkenaan dengan stroke ringan, semoga kita semakin cerdas bagaimana menyikapi kondisi kesehatan tubuh kita.


15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app