Stress dan Kehamilan, Ini Yang Perlu Anda Ketahui!

Dipublish tanggal: Feb 23, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Jul 10, 2019 Waktu baca: 3 menit
Stress dan Kehamilan, Ini Yang Perlu Anda Ketahui!

Kehamilan adalah suatu momen saat terjadinya banyak perubahan mulai dari tubuh, emosi, dan kehidupan keluarga Anda akan mengalami perubahan. 

Anda dapat menyambut perubahan ini secara siap, tetapi perubahan ini juga dapat menambahkan tekanan baru pada hidup Anda dan memberikan efek yang negatif bagi diri Anda, pasangan, keluarga dan bahkan pada bayi Anda.

Merasa stres umum terjadi selama kehamilan. Tetapi terlalu banyak stres dapat menimbulkan masalah serius. Stres dapat membuat Anda sulit tidur, sakit kepala, kehilangan nafsu makan, atau makan berlebihan.

Tingkat stres yang tinggi yang berlanjut untuk waktu yang lama dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung

Ketika Anda hamil, jenis stres ini dapat meningkatkan kemungkinan memiliki bayi prematur (lahir sebelum 37 minggu kehamilan) atau bayi berat badan lahir rendah (kurang dari 2500gram). 

Bayi yang lahir terlalu cepat atau terlalu kecil berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan. Untuk lebih jelasnya mengenai stres dan kehamilan, mari disimak artikel yang satu ini.

Apa yang menyebabkan stres selama Kehamilan?

Penyebab stres tentunya berbeda untuk setiap wanita, tetapi di sini ada beberapa penyebab umum yang menyebabkan stress selama masa kehamilan, diantaranya:

  • Anda mungkin menghadapi ketidaknyamanan kehamilan, seperti mual, sembelit, lelah atau sakit punggung.
  • Perubahan hormon Anda, yang dapat menyebabkan mood Anda berubah. Perubahan suasana hati dapat membuat lebih sulit untuk menangani stres.
  • Anda mungkin khawatir tentang apa yang akan terjadi selama persalinan dan kelahiran atau bagaimana merawat bayi Anda kelak.
  • Jika Anda seorang wanita karir, Anda akan menghadapi tantangan yang lebih berat, khususnya jika Anda akan tetap melanjutkan pekerjaan tanpa mempekerjakan babysitter.
  • Hidup ini sibuk dan terkadang membutuhkan perubahan yang tidak terduga. Dan hal ini tidak akan berhenti hanya karena Anda hamil.

Bagaimana stres menyebabkan masalah kehamilan?

Hormon-hormon terkait stres tertentu dapat berperan dalam menyebabkan komplikasi kehamilan tertentu, karena seperti yang diketahui, saat seseorang sedang stress, maka tubuh akan memproduksi agen-agen inflammasi yang dapat menyebabkan peradangan jaringan. 

Stres yang serius atau berlangsung dalam jangka waktu lama dapat memengaruhi sistem kekebalan Anda, yang melindungi Anda dari infeksi. Hal ini dapat meningkatkan kemungkinan Anda terkena infeksi rahim. Jenis infeksi ini dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Stres juga dapat memengaruhi cara Anda merespons situasi tertentu. Beberapa wanita menghadapi stres dengan merokok, minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan jalanan, yang dapat menyebabkan masalah kehamilan.

Dapatkah tingkat stres yang tinggi pada kehamilan mempengaruhi kondisi keseharan bayi Anda di kemudian hari?

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres yang tinggi pada kehamilan dapat menyebabkan masalah tertentu selama masa kanak-kanak, seperti kesulitan memperhatikan atau tumbuh menjadi seseorang yang penakut. 

Ada kemungkinan bahwa stres juga dapat memengaruhi perkembangan otak atau sistem kekebalan bayi Anda.

Stres pada ibu dan perkembangan Otak Janin

Stres kronis juga dapat berkontribusi pada perkembangan otak yang mungkin mengarah pada masalah perilaku saat bayi tumbuh. Penelitian di bidang ini masih terlalu dini, dan dokter masih perlu mencari tahu hubungan pasti antara stres dan hasil kehamilan. 

Meski begitu, hal ini merupakan faktor penting bagi wanita hamil untuk dipertimbangkan, terutama jika mereka berurusan dengan stres kronis - misalnya, dari masalah keuangan atau masalah keluarga.

Bagaimana Anda bisa mengurangi stres selama kehamilan?

Berikut beberapa cara untuk mengurangi stres:

  • Cari tahu apa yang membuat Anda stres dan berbicara dengan pasangan Anda, teman atau penyedia pelayanan kesehatan Anda tentang hal itu.
  • Ketahuilah bahwa ketidaknyamanan kehamilan hanya sementara. Tanyakan kepada penyedia pelayanan kesehatan Anda cara menangani ketidaknyamanan ini.
  • Tetap sehat dan bugar. Makan makanan sehat, tidur nyenyak dan berolahraga. Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan juga membantu mencegah ketidaknyamanan kehamilan yang umum muncul.
  • Kurangi kegiatan yang tidak perlu Anda lakukan.
  • Memiliki lingkungan dan komunikasi yang baik, termasuk dengan pasangan Anda, keluarga dan teman-teman.
  • Mintalah bantuan dari orang yang Anda percayai. Terima bantuan saat mereka menawarkan. Misalnya, Anda mungkin perlu bantuan untuk membersihkan rumah, atau Anda mungkin ingin seseorang pergi bersama Anda ke kunjungan pranatal Anda.
  • Cobalah kegiatan relaksasi, seperti yoga prenatal atau meditasi.
  • Ambil kelas pendidikan melahirkan sehingga Anda tahu apa yang diharapkan selama kehamilan dan kapan bayi Anda lahir.
  • Jika Anda bekerja, rencanakan kehamilan terlebih dahulu untuk membantu Anda dan perusahaan Anda bersiap-siap.
  • Jika Anda berpikir Anda mungkin tertekan, segera bicara dengan orang terdekat atau penyedia pelayanan kesehatan. Ada banyak cara untuk mengatasi depresi. Mendapatkan perawatan dan konseling lebih awal dapat membantu.

10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Wainstock T, et al. (2013). The association between prenatal maternal objective stress, perceived stress, preterm birth and low birthweight. DOI: (https://doi.org/10.3109/14767058.2013.766696)
Ventura T, et al. (2012). Cortisol and anxiety response to a relaxing intervention on pregnant women awaiting amniocentesis. DOI: (https://doi.org/10.1016/j.psyneuen.2011.05.016)
Qu F, et al. (2017). The association between psychological stress and miscarriage: A systemic review and meta-analysis. (https://www.nature.com/articles/s41598-017-01792-3)

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app