Silent Stroke dan Gangguan Apnea Tidur

Dipublish tanggal: Jun 12, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Silent Stroke dan Gangguan Apnea Tidur

Beberapa orang ada yang mengalami stroke tanpa menyadarinya. Kondisi tersebut disebut dengan silent stroke, dan orang yang mengalami silent stroke tidak memiliki gejala yang mudah dikenali, atau mungkin seseorang tersebut tidak mengingatnya. 

Tetapi silent stroke bisa menyebabkan kerusakan permanen di otak Anda.

Jika seseorang mengalami lebih dari satu silent stroke, maka orang tersebut mungkin memiliki masalah pikiran dan memori. Silent stroke juga dapat menyebabkan stroke yang lebih parah.

Salah satu faktor yang dapat meningkatkan resiko terjadinya stroke yaitu sleep apnea. Penelitian terbaru menunjukkan betapa sleep apnea sangat sering terjadi pada penderita stroke. Secara khusus, penelitian tersebut menunjukkan seberapa sering sleep apnea muncul pada seseorang yang menderita silent stroke.

Sleep apnea atau gangguan tidur apnea merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan gangguan pernapasan secara teratur selama tidur. Gangguan tidur tersebut telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terjadinya stroke. 

Sleep apnea dan stroke yang tidak diobati mungkin dapat saling berkaitan, dan dengan melakukan pengobatan untuk sleep apnea maka dapat membantu mencegah terjadinya stroke.

Sleep apnea telah diketahui berhubungan dengan peningkatan risiko untuk berbagai penyakit serius dan kronis. Sleep apnea obstruktif juga telah dikaitkan dengan beberapa kondisi seperti:

  • Diabetes
  • Disfungsi seksual
  • Masalah jantung  

Gangguan tidur yang meningkatkan faktor risiko Stroke

Salah satu pemicu terjadinya sleep apnea yaitu mendengkur atau ngorok. Mendengkur terjadi ketika udara yang dihirup dan dihembuskan melalui jalan napas yang sempit sehingga menciptakan kebisingan sebagai akibat dari gesekan. 

Bagi sebagian orang, mendengkur dengan suara yang lembut jarang sekali terjadi, tetapi bagi kebanyakan orang, mendengkur biasanya disertai dengan suara yang sangat keras dan terus -menerus. Tiga masalah yang dapat muncul pada orang yang mendengkur dengan keras dan terus-menerus, yaitu:

  • Mendengkur dapat menyebabkan kekurangan pasokan oksigen yang cukup ke otak, yang menyebabkan peningkatan tekanan darah yang sulit dikendalikan.
  • Siapapun yang tidur di dekat orang yang mendengkur dapat mengalami masalah kurang tidur.
  • Kebanyakan orang yang mendengkur keras sepanjang malam mungkin juga mengalami sleep apnea atau apnea tidur obstruktif.

Gangguan Sleep Apnea dan Stroke yang tidak diobati

Mendengkur tidak selalu mengindikasikan bahwa seseorang menderita sleep apnea, semakin parah dengkurnya, semakin besar kemungkinan pendengkur juga akan menderita sleep apnea.

Menurut sumber dari National Stroke Foundation, “Sleep apnea dapat menjadi efek setelah stroke, tetapi juga dapat menjadi penyebab stroke pertama atau berulang. Kondisi tersebut menyebabkan kadar oksigen rendah dan tekanan darah tinggi, yang keduanya dapat meningkatkan risiko stroke di masa depan. "

Dr. Melissa Lipford, seorang ahli saraf di Center for Sleep Medicine di Mayo Clinic di Minnesota, melakukan penelitian yang melibatkan pasien dengan dan tanpa sleep apnea yang juga mengalami stroke.

"Selama episode apnea, tubuh memaksakan upaya yang luar biasa untuk mencoba membuka jalan napas dan menarik nafas." Sayangnya, upaya tersebut sering gagal memasok oksigen ke otak yang dibutuhkan untuk menjaga seluruh tubuh dan semua sistemnya bekerja dengan lancar saat Anda tidur.

Ketika oksigen darah yang rendah terus berlanjut, sistem saraf simpatis akan melepaskan lonjakan hormon stress yang meningkatkan tingkat tekanan darah dan menyebabkan fluktuasi denyut jantung.

Seiring waktu, kondisi yang sedang berlangsung dan tidak diobati tersebut selama tidur akan menyebabkan masalah sistemik dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) yang tidak terkendali dan kondisi aritmia jantung yang dikenal sebagai atrial fibrilasi (AFib). 

Hipertensi dan AFib adalah dua faktor risiko stroke yang paling sering.

Jika anda memiliki gangguan pernapasan saat tidur

Anda mungkin mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas, atau Anda mungkin telah diberitahu dari orang yang Anda cintai bahwa Anda mendengkur keras atau terengah-engah pada malam hari saat Anda tidur.

Jangan anggap enteng gejala tersebut, minta dokter untuk merujuk Anda untuk melakukan sleep study. Tidak jarang orang meninggal dalam tidurnya, atau mengalami kerusakan otak yang luas, akibat mengalami stroke pada malam hari. 

Mengobati mendengkur dan sleep apnea dapat menyebabkan risiko terjadinya stroke yang sangat berkurang serta dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan Anda secara keseluruhan.


32 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Riggin EA. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. April 30, 2019.
Physical Activity Guidelines for Americans. 2nd ed. U.S. Department of Health and Human Services. https://health.gov/paguidelines/second-edition.
Kompelli AR, et al. The outcomes of hypoglossal nerve stimulation in the management of OSA: A systematic review and meta-analysis. World Journal of Otorhinolaryngology — Head and Neck Surgery. 2018;5:41.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app