Serangan Jantung vs Serangan Panik

Gejala yang hampir sama seperti detak jantung yang tak teratur, sulit bernapas, berkeringat, dan terasa sakit di dada menjadikan beberapa orang kesulitan membedakan antara serangan jantung dan serangan panik (panic attack). Perbedaan antara gejala serangan jantung dan serangan panik, yaitu :
Dipublish tanggal: Jul 26, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Serangan Jantung vs Serangan Panik

New England Journal of Medicine menyatakan bahwa wanita dengan usia di bawah 55 tahun memiliki resiko 7x lebih besar mengalami salah diagnosis serangan jantung, dan akhirnya setelah diperiksa, ternyata pasien sudah boleh pulang. 

Studi lain mengungkapkan bahwa sekitar 40% pasien yang mengalami serangan panik akan merasa takut terhadap rasa sakit pada daerah sekitar dada yang mereka rasakan. Lalu, apa perbedaan antara serangan jantung dan serangan panik?

Apa itu serangan jantung?

Serangan jantung (myocardial infarction) adalah kondisi dimana tidak ada darah beroksigen yang dialirkan ke jantung. Otot-otot jantung membutuhkan oksigen untuk memberinya nutrisi. 

Nutrisi ini didapatkan dari aliran darah yang mengandung oksigen. Darah beroksigen ini dialirkan menuju jantung dengan bantuan pembuluh darah arteri. 

Namun seiring bertambahnya usia seseorang, dinding pembuluh darah akan semakin menyempit dan rentan mengalami kerusakan.

Penyempitan ini dapat terjadi karena terbentuknya plak akibat lemak yang menumpuk. Ketika plak ini pecah, plak justru akan menempel dengan pembuluh darah dan menyebabkan gumpalan darah. 

Gumpalan darah ini dapat menghambat aliran darah beroksigen yang dialirkan lewat pembuluh darah arteri. Dalam sekejap, otot jantung mulai mati, dan terjadi serangan jantung.

Apa penyebab serangan jantung?

Pada umumnya, serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah kondisi saat terjadi penyempitan dalam pembuluh darah Anda. 

Penyempitan pembuluh darah ini dapat diakibatkan oleh adanya plak, yang dikenal dengan aterosklerosis. Namun, ternyata banyak orang tidak menyadari bahwa pembuluh darahnya menyempit. 

Bahkan, ada juga pasien yang baru menyadari terkena penyakit jantung koroner setelah terkena serangan jantung. 

Saat pembuluh darah menyempit, aliran darah yang membawa oksigen menuju jantung akan menurun sehingga Anda akan mengalami angina. 

Angina adalah gejala serangan jantung di mana akan terasa sangat sakit di bagian dada terutama saat Anda tengah melakukan aktivitas fisik yang menimbulkan perubahan emosi yang ekstrim, seperti ketika berolahraga. 

Selain rasa sakit di bagian dada, Anda mungkin juga mengalami sulit bernafas, mual, muntah, heartburn, lemas,  berkeringat, serta detak jantung tidak teratur.

Penyebab lain serangan jantung adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, konsumsi obat-obatan, serta makan berlebihan yang menyebabkan obesitas

Selain itu, beberapa kondisi seperti stress berat, tekanan darah serta kolesterol tinggi, dan riwayat penyakit jantung di keluarga dapat memicu serangan jantung. 

Perbedaan serangan jantung dan serangan panik

Serangan panik adalah kondisi ketika Anda merasa sangat cemas atau takut. Kecemasan dan ketakutan ini bisa terjadi tanpa sebab tertentu. 

Kecemasan dan ketakutan ini akan memicu jantung untuk berdetak lebih cepat sehingga menyebabkan Anda kesulitan bernapas.

Gejala yang hampir sama seperti detak jantung yang tak teratur, sulit bernapas, berkeringat, dan terasa sakit di dada menjadikan beberapa orang kesulitan membedakan antara serangan jantung dan serangan panik (panic attack). 

Perbedaan antara gejala serangan jantung dan serangan panik, yaitu :

1. Rasa sakit di bagian dada

Rasa sakit saat terjadi serangan panik yaitu seperti ditusuk pada bagian dada, sedangkan sakit di bagian dada akibat serangan jantung terasa mengalami peningkatan. 

Rasa sakit di bagian dada akibat serangan panik biasanya akan semakin sakit bila Anda menekan bagian yang sakit.

2. Area dada yang terasa sakit

Saat Anda terkena serangan jantung, area dada yang sakit akan perlahan meluas hingga ke bagian tubuh lain seperti pundak, leher, dan punggung. 

Sedangkan area dada yang sakit saat mengalami serangan panik hanya  mencakup area yang kecil serta diikuti perasaan cemas. 

Tidak ada yang salah dengan melakukan deteksi dini sesegera mungkin karena akan sangat fatal bila Anda salah melakukan diagnosa dan sangat fatal juga bila ternyata Anda mengalami serangan jantung. 


17 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Using dietary supplements wisely. National Center for Complementary and Integrative Health. https://nccih.nih.gov/health/supplements/wiseuse.htm.
Roy-Byne PP, et al. Approach to treating panic disorder with or without agoraphobia in adults. https://www.uptodate.com/contents/search.
Alprazolam, clonazepam, venlafaxine hydrochloride, fluoxetine hydrochloride, sertraline hydrochloride, paroxetine hydrochloride, paroxetine mesylate. Micromedex 2.0 Healthcare Series. http://www.micromedexsolutions.com.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app