Scabicid: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 22, 2019 Update terakhir: Okt 26, 2020 Tinjau pada Jun 13, 2019 Waktu baca: 4 menit

Ringkasan

Buka

Tutup

  • Scabicid adalah obat dalam bentuk krim untuk mengatasi penyakit scabies atau yang lebih dikenal sebagai kudis;
  • Bahan aktif salep ini berupa lindane (gameksan) yang dikombinasikan dengan asam usnat yang bekerja sebagai anti-fungal dan anti-parasit, terutama untuk tungau Sarcoptes scabies yang memicu penyakit kudis;
  • Scabicid umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Akan tetapi, tetap waspadai risiko efeknya, seperti kebas dan rasa terbakar di kulit, dermatitis, kerontokan rambut kulit, pruritus, dan biduran;
  • Klik untuk membeli Scabicid dan obat kulit lainnya dari rumah Anda melalui HDMall. Gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia dan bisa COD;
  • Gunakan fitur chat untuk berbicara dengan apoteker kami seputar obat dan pemeriksaan kesehatan yang Anda butuhkan.

Mengenai obat

Scabicid adalah obat dalam bentuk krim untuk mengatasi penyakit scabies (baca: skabies) atau yang lebih dikenal sebagai kudis. Bahan aktif salep ini berupa lindane (gameksan) yang dikombinasikan dengan asam usnat yang bekerja sebagai anti-fungal dan anti-parasit,terutama untuk tungau Sarcoptes scabies yang memicu penyakit kudis. 

Scabies merupakan penyakit dengan kemampuan penularan yang tinggi karena hanya dengan bersentuhan kulit atau kontak dengan barang-barang penderita saja scabies sudah dapat menular. 

Jenis obat Anti jamur dan anti parasit
Kandungan Lindane, usnic acid
Kegunaan Mengobati scabies
Kategori Obat Resep
Konsumen Dewasa dan Anak
Kehamilan Kategori C
Sediaan Scabicid cream 1o mg

Kandungan

  • Lindane (gameksan) merupakan insektisida organoklorida yang memiliki sifat neurotoksik yang mirip dengan DDT. Kemampuannya membasmi parasit seperti tungau atau S. scabies dengan langsung bereaksi saat mengenai rangka luar parasit ini serta berefek sama terhadap telur-telur parasit. Senyawa lindane akan bereaksi terhadap reseptor asam gamma aminobutirik (GABA 1) dan memengaruhi fungsi saraf parasit dan menyebabkan hipereksitasi sistem saraf pusatnya. Akibatnya adalah parasit mengalami kelumpuhan, kejang, dan akhirnya mati.
  • Usnic Acid merupakan senyawa furandione yang terdapat secara alami pada lumut kerak. Senyawa ini memiliki sifat antibakteri terutama bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus, Enterococci, dan Mycobacteria. Selain itu, asam usnat memiliki sifat anti-inflamasi yang tentunya sangat berguna untuk kulit yang sedang meradang akibat infeksi sekunder yang menyertai penyakit scabies.

Manfaat

Indikasi

Scabicid digunakan untuk mengatasi berberapa kondisi akibat infeksi bakteri atau parasit pada kulit berikut:

Kontraindikasi

Scabicid tidak boleh digunakan oleh orang-orang dengan kondisi:

  • Memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini;
  • Memiliki masalah kulit lainnya seperti dermatitis atopik atau psoriasis karena akan meningkatkan penyerapan obat ini dan berisiko meningkatkan efek sampingnya;
  • Tidak boleh digunakan pada balita karena kulitnya yang masih tipis sehingga dapat meningkatkan penyerapan obat ini secara sistemik dan berpotensi memengaruhi kesehatan bayi;
  • Tidak boleh diberikan pada penderita kejang yang tidak terkontrol.

Efek samping

Scabicid umumnya dapat ditoleransi dengan baik. Akan tetapi, tetap waspadai risiko efek samping berikut:

Segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan dengan dokter Anda jika gejala efek samping muncul.

Efek overdosis

Belum ada data yang menunjukkan efek overdosis Scabicid. Namun, penggunaan dalam dosis tinggi dan rentang waktu yang lama tanpa pengawasan dokter mungkin menyebabkan overdosis. Konsultasikan dengan dokter Anda jika merasa mengalami kelainan kondisi kulit akibat menggunakan obat ini secara berlebihan.

Dosis dan cara penggunaan

Dosis

Scabicid tersedia dalam bentuk sediaan krim dengan kekuatan dosis tiap tube-nya mengandung:

  • Lindane 1%;
  • Usnic Acid 1 %.

Dosis yang tepat sesuai dengan anjuran dokter berdasarkan berat ringannya penyakit, berat badan, usia, dan lain-lain. Atau berdasarkan petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan obat. Dosis yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

Dosis Scabicid untuk mengobati scabies

  • Dosis dewasa: Oleskan merata pada permukaan kulit yang terkena kudis 1-2 kali sehari. Biarkan obat bertahan cukup lama, lalu bilas. Anda dianjurkan untuk mendiamkan obat ini semalaman, lalu membersihkannya pada keesokan harinya.

Petunjuk penggunaan

  • Scabicid hanya digunakan pada permukaan kulit. Hindari area mukosa, seperti mulut, mata, hidung, dan area kemaluan;
  • Dianjurkan untuk mengoleskan obat ini secara merata ke sekitar bagian yang terindikasi scabies atau bahkan ke seluruh area tubuh yang mungkin dan didiamkan semalaman. Cuci keesokan harinya;
  • Selalu ikuti anjuran dokter atau petunjuk penggunaan yang tertera pada kemasan sebelum menggunakannya.

Penggunaan pada wanita hamil dan menyusui

  • Kandungan lindane yang merupakan bahan aktif Scabicid digolongkan dalam kategori C untuk ibu hamil. Artinya, studi penggunaan bahan ini pada binatang percobaan memperlihatkan efek samping pada janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol pada wanita, atau studi terhadap wanita dan binatang percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh karena itu, sebaiknya hindari penggunaan salep ini saat hamil atau konsultasikan dahulu dengan dokter Anda;
  • Senyawa lindane diketahui dapat masuk dan terekstraksi dalam ASI dan berpotensi menimbulkan masalah pada bayi yang menyusu. Oleh karena itu sebaiknya menghindari penggunaan salep ini pada masa menyusui.

Interaksi obat

Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, risiko efek samping dapat meningkat, obat tidak bekerja, atau bahkan menimbulkan efek beracun yang membahayakan tubuh. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang Anda konsumsi dan informasikan kepada dokter.

Beberapa jenis obat dapat berinteraksi dengan Scabicid adalah:

  • Obat-obatan topikal seperti krim, salep, atau minyak yang digunakan di kulit mungkin menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Untuk itu perhatikan obat tapikal yang Anda gunakan bersamaan dengan Scabicid;
  • Obat yang dapat menurunkan ambang batas kejang sebaiknya tidak digunakan bersamaan dengan obat ini karena meningkatkan risiko kejang;
  • Obat jenis antidepresan dan antipsikotik sebaiknya dihindari selama menggunakan obat ini.

Perhatian

Sebelum dan selama menggunakan Scabicid, harap perhatikan hal-hal di bawah ini:

  • Pastikan Anda tidak memiliki riwayat hipersensitif atau alergi terhadap kandungan obat ini;
  • Disarankan untuk membersihkan seluruh benda pribadi penderita seperti baju, handuk, seprai dengan air panas dan kemudian dijemur di terik matahari untuk menghilangkan telur dan parasit yang menempel.
  • Bersihkan juga kasur dan bantal penderita dengan menjemurnya di terik matahari.
  • Orang yang terkena scabies sebaiknya menghindari kontak dengan anggota keluarga lainnya untuk menghindari penularan.



15 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Shrestha, Gajendra & Clair, Larry. (2013). Lichens: A promising source of antibiotic and anticancer drugs. Phytochemistry Reviews. 12. 10.1007/s11101-013-9283-7.. ResearchGate. (https://www.researchgate.net/publication/257638117_Lichens_A_promising_source_of_antibiotic_and_anticancer_drugs)
Dandapat M, Paul S. Secondary metabolites from lichen Usnea longissima and its pharmacological relevance. Phcog Res 2019;11:103-9. Pharmacognosy Research. (http://www.phcogres.com/article.asp?issn=0974-8490;year=2019;volume=11;issue=2;spage=103;epage=109;aulast=Dandapat)
A review on usnic acid, an interesting natural compound. National Center for Biotechnology Information. (https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12061397)

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app