Saat Telinga Kemasukan Air, Begini Cara Mengatasinya

Agar telinga yang kemasukan air tidak menimbulkan masalah yang lebih besar lagi, Anda sebaiknya segera mengupayakan agar air dapat keluar dari telinga. Beberapa cara atau tindakan yang bisa Anda lakukan guna mengeluarkan air dari telinga, antara lain:
Dipublish tanggal: Sep 11, 2019 Update terakhir: Nov 10, 2020 Tinjau pada Apr 1, 2020 Waktu baca: 3 menit
Saat Telinga Kemasukan Air, Begini Cara Mengatasinya

Melakukan olahraga secara rutin merupakan cara yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh. Salah satu bentuk olahraga yang digemari untuk menjaga kebugaran adalah berenang. Meskipun demikian, Anda tetap perlu mewaspadai kegiatan ini, pasalnya berenang dapat menyebabkan keluhan telinga kemasukan air

Masuknya air dalam telinga dalam waktu yang cukup lama dan terjadi secara berulang-ulang menyebabkan risiko akan terjadinya peradangan dan infeksi pada saluran telinga semakin meningkat. Orang yang berisiko terkena gangguan ini adalah mereka yang sering melakukan kegiatan berenang. 

Peradangan yang terjadi akibat masuknya air ke telinga dapat berupa kemerahan dan pembengkakan pada saluran telinga eksternal (luar). Saluran telinga luar merupakan saluran yang terletak di antara telinga bagian luar dan gendang telinga

Gangguan yang menyebabkan peradangan ini dalam dunia medis disebut juga dengan otitis eksterna. 

Kenali gejala infeksi akibat telinga kemasukan air 

Pada awalnya, gejala masuknya air ke telinga masih bersifat ringan. Namun, apabila tidak segera mendapatkan pengobatan atau infeksi telah menyebar, maka gejala yang muncul akan semakin parah. Gejala infeksi akibat telinga kemasukan air yang masih tergolong ringan, antara lain: 

  • Telinga terlihat kemerahan. 
  • Muncul rasa gatal di saluran telinga. 
  • Daun telinga akan terasa nyeri saat ditarik. 
  • Telinga mengeluarkan cairan bening yang tidak berbau. 

Apabila infeksi di saluran telinga masuk pada tingkat keparahan menengah, maka gejala-gejala yang muncul dapat berupa: 

  • Kemerahan pada telinga semakin menyebar luas. 
  • Rasa gatal yang ada semakin berat. 
  • Rasa nyeri semakin meningkat. 
  • Saat mengunyah telinga akan terasa nyeri.
  • Semakin banyaknya cairan yang keluar dari dalam telinga.
  • Telinga terasa tertutup oleh cairan. 
  • Kualitas pendengaran mengalami penurunan. 
  • Nanah keluar dari telinga. 

Sementara itu, jika infeksi yang terjadi mencapai tingkat yang semakin parah, maka gejala yang muncul, meliputi: 

  • Rasa nyeri yang semakin meningkat akan menyebar ke area wajah, leher, atau sisi kepala. 
  • Terjadi kemerahan dan pembengkakan pada bagian luar telinga. 
  • Seluruh saluran telinga mengalami penyumbatan. 
  • Mengalami demam.
  • Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening yang terdapat di leher. 

Jika muncul berbagai macam keluhan pada telinga, segera hubungi dokter spesialis THT agar dapat menjalani pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Hal pertama yang dilakukan dokter adalah membersihkan saluran telinga Anda. 

Kemudian, pemberian pengobatan guna mengatasi infeksi dan rasa sakit yang muncul akan dilakukan. Selama masa pengobatan, Anda dianjurkan untuk tidak berenang, setidaknya selama 2 minggu guna menjaga telinga agar tidak kemasukan air. 

Otitis eksterna yang tidak segera mendapatkan penanganan yang tepat dapat menimbulkan masalah baru, yaitu otitis eksterna kronis. Jika sudah masuk dalah kondisi kronis, otitis eksterna akan berlangsung dalam waktu yang lama atau berulang-ulang. 

Selain itu, akan timbul juga otitis eksterna yang bersifat ganas yang terjadi karena infeksi menyebar dan merusak tulang rawan dan tulang tengkorak, menimbulkan penyempitan pada saluran telinga, serta pembengkakan dan infeksi pada wajah. 

Cara mengeluarkan air dari telinga 

Agar telinga yang kemasukan air tidak menimbulkan masalah yang lebih besar lagi, Anda sebaiknya segera mengupayakan agar air dapat keluar dari telinga. Beberapa cara atau tindakan yang bisa Anda lakukan guna mengeluarkan air dari telinga, antara lain: 

1. Lap telinga dengan kain 

Cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk mengeluarkan air dari telinga ialah dengan mengelap telinga menggunakan kain. Secara perlahan-lahan, lap telinga bagian luar dengan kain atau handuk yang halus agar dapat menyerap air dari telinga. 

Lakukan cara ini dengan memiringkan telinga yang kemasukan air ke arah kain. Hindari mendorong kain ke bagian dalam telinga karena akan membuat air semakin masuk ke dalam saluran telinga. 

2. Miringkan kepala ke samping

Memiringkan kepala ke samping juga menjadi salah satu cara untuk mengeluarkan air dari telinga. Apabila diperlukan, Anda bisa melakukan hal tersebut sambil meloncat kecil dengan satu kaki agar air dapat terdorong ke luar. 

Juga, untuk memudahkan keluarnya air dari telinga, Anda dapat menarik daun telinga agar saluran telinga dapat terbuka lebih luas. 

3. Berbaring miring 

Saat telinga kemasukan air, berbaring miring dapat menjadi cara untuk mengeluarkannya, karena air akan mengalir menuju tempat yang lebih rendah akibat gaya gravitasi. Daun telinga akan terasa hangat saat air dari dalam telinga mengalir ke luar. 

4. Menguap 

Cara lain yang dapat membantu mengeluarkan air dari telinga, terutama dari bagian Eustachius adalah dengan menguap. Gerakan ini dapat membantu melegakan ketegangan pada bagian telinga sehingga air dapat keluar karena telah terkuras. 

5. Mengunyah sesuatu 

Air yang masuk dalam telinga biasanya terperangkap di bagian tabung eustachius, salah stu bagian dari telinga bagian dalam. Gerakan yang dilakukan karena mengunyah sesuatu juga dapat membebaskan air dari dalam bagian telinga tersebut. 

Air akan semakin cepat keluar jika gerakan tersebut dilakukan sembari memiringkan kepala. 

Apabila cara-cara mengatasi telinga kemasukan air masih belum menunjukkan perubahan yang membaik, maka segera datangi dokter THT untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Terutama jika telinga terasa nyeri, berdenging, mengeluarkan darah, hingga terjadi gangguan pendengaran.  


11 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Isaac J, et al. (2012). Section V: Backcountry medicine. Wilderness and rescue medicine. Burlington, MA: Jones Bartlett Learning.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app