Rubela Pada Anak - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 12, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Apr 30, 2019 Waktu baca: 3 menit

Kebanyakan orang tua tidak mengetahui kalau anaknya terinfeksi virus rubela. Mereka baru menyadarinya ketika si anak sudah mengalami gejala-gejala yang khas pada rubela. Sebenarnya, apa sih rubela itu? Bagaimana cara virus itu bisa tertular ke anak-anak? Apa saya gejala-gejalanya ? Berikut penjelasannya.

Apa itu campak Jerman atau Rubela ?

Campak Jerman, yang juga dikenal sebagai rubela, adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam merah pada tubuh. Selain ruam, penderita campak Jerman biasanya mengalami demam dan kelenjar getah bening yang membengkak. 

Infeksi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi biasanya melalui bersin atau batuk. Anda mungkin juga bisa terkena campak Jerman dengan berbagi makanan atau minuman dengan seseorang yang terinfeksi campak Jerman.

Campak Jerman jarang terjadi di Amerika Serikat. Dengan diperkenalkannya vaksin rubella pada akhir 1960-an, kejadian penyakit campak Jerman menurun secara signifikan. Namun, kondisinya masih umum di belahan dunia lain. 

Penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak, lebih umum pada usia antara 5 dan 9 tahun, tapi campak Jerman juga bisa terjadi pada orang dewasa.

Campak Jerman biasanya merupakan infeksi ringan yang bisa hilang dalam satu minggu, bahkan tanpa pengobatan. Namun, penyakit ini bisa menjadi kondisi yang serius pada wanita hamil, karena bisa menyebabkan sindrom rubella bawaan pada janin. 

Sindrom rubella kongenital dapat mengganggu perkembangan bayi dan menyebabkan cacat lahir yang serius, seperti kelainan jantung, tuli, dan kerusakan otak. Penting untuk segera mendapatkan perawatan medis jika Anda hamil dan Anda menduga menderita campak Jerman.

Gejala-gejala pada penyakit Rubela

Gejala campak Jerman seringkali sangat ringan sehingga sulit dikenali. Gejala  biasanya akan muncul dalam dua sampai tiga minggu setelah terpapar oleh virus. Virus tersebut biasanya bertahan sekitar tiga sampai tujuh hari dan gejala- gejala yang mungkin muncul sebagai berikut :

  • Ruam merah muda atau merah yang dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke bawah ke bagian tubuh lainnya
  • Demam ringan, biasanya di bawah 38.8 derajat celcius
  • Bengkak pada kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Radang atau mata merah
  • Hilangnya nafsu makan

Meskipun gejala ini mungkin tidak serius, Anda harus menghubungi dokter Anda jika Anda menduga anak Anda menderita campak Jerman. Hal ini juga menjadi sangat penting jika Anda sedang hamil .

Rubella pada wanita hamil dapat menyebabkan sindrom rubella bawaan, dengan konsekuensi yang berpotensi merusak janin yang sedang berkembang. Anak-anak yang terinfeksi rubella sebelum kelahiran berisiko mengalami masalah pertumbuhan; cacat intelektual, cacat jantung dan mata, tuli, dan masalah sumsum tulang.

Dalam kasus yang jarang terjadi, campak Jerman dapat menyebabkan infeksi telinga dan pembengkakan otak. Hubungi dokter segera jika Anda melihat gejala berikut selama atau setelah infeksi campak Jerman:

  • sakit kepala yang berkepanjangan
  • sakit telinga
  • leher kaku

Waktu Inkubasi pada Rubela

Masa inkubasi rubela adalah 14-23 hari, dengan masa inkubasi rata-rata 16-18 hari. Hal ini berarti dibutuhkan 2-3 minggu bagi anak untuk terinfeksi rubella setelah tertular pada seseorang dengan penyakit ini.

Lamanya infeksi pada Rubela

Ruam pada rubela biasanya berlangsung 3 hari. Kelenjar getah bening mungkin tetap membengkak selama seminggu atau lebih, dan nyeri sendi bisa berlangsung lebih dari 2 minggu. Anak-anak yang mengalami rubella biasanya pulih dalam waktu 1 minggu, namun pada orang dewasa mungkin memakan waktu lebih lama lagi.

Siapa yang beresiko terkena campak Jerman atau Rubela?

Campak Jerman sangat jarang terjadi di Amerika Serikat, berkat vaksin yang biasanya memberikan imunitas seumur hidup pada virus rubella. Sebagian besar kasus campak Jerman terjadi pada orang-orang yang tinggal di negara-negara yang tidak menawarkan imunisasi rutin terhadap rubella.

Vaksin rubella biasanya diberikan kepada anak-anak ketika berusia antara 12 dan 15 bulan, dan sekali lagi ketika mereka berusia antara 4 dan 6 tahun. Ini berarti bahwa bayi dan balita muda yang belum menerima semua vaksin memiliki resiko yang lebih tinggi terkena campak di Jerman

Bagaimana mengobati campak Jerman atau Rubela pada anak ?

Sebagian besar kasus campak Jerman biasanya dirawat di rumah. Dokter  mungkin menyuruh anak Anda untuk beristirahat di tempat tidur dan mengkonsumsi acetaminophen (Tylenol), yang dapat membantu meredakan ketidaknyamanan akibat demam dan nyeri. 

Mereka mungkin juga merekomendasikan agar anak Anda tinggal di rumah saja dan tidak pergi ke sekolah untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.

Pencegahan campak Jerman atau Rubela

Rubella bisa dicegah dengan vaksin rubella. Pemberian imunsasi terhadap rubella sangat penting untuk mengendalikan penyebaran penyakit ini, sehingga mencegah cacat lahir akibat sindrom rubella bawaan.

Vaksin ini biasanya diberikan kepada anak-anak berusia 12-15 bulan sebagai bagian dari imunisasi measles-mumps-rubella (MMR) yang dijadwalkan. Dosis kedua MMR biasanya diberikan pada usia 4-6 tahun.

Vaksin rubela tidak boleh diberikan kepada wanita hamil . Jika Anda memiliki rencana untuk hamil, pastikan bahwa Anda kebal terhadap virus rubella melalui tes darah atau bukti imunisasi. Jika Anda tidak kebal terhadap virus rubela, Anda harus menerima vaksin ini setidaknya 1 bulan sebelum Anda hamil.

Wanita hamil yang tidak kebal harus menghindari orang yang menderita penyakit campak Jerman dan harus divaksinasi setelah melahirkan sehingga mereka akan kebal pada kehamilan selanjutnya.


19 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Karen Gill, M.D., Rubella (https://www.medicalnewstoday.com/articles/164504.php), 19 February 2018.
Debra Sullivan, PhD, MSN, RN, CNE, COI, Rubella (https://www.healthline.com/health/rubella), 6 January 2016.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app