Informasi umum
Quercetin adalah pigmen tumbuhan (flavonoid) yang ditemukan di banyak tanaman dan makanan, seperti anggur merah, bawang, teh hijau, apel, beri, Ginkgo biloba, St. John wort, elderberry, dan lain-lain. Teh soba memiliki sejumlah besar quercetin. Masyarakat menggunakan quercetin sebagai obat.
Quercetin paling sering diminum untuk mengobati kondisi jantung dan pembuluh darah dan mencegah kanker. Selain itu, quercetin juga digunakan untuk radang sendi, infeksi kandung kemih, dan diabetes. Akan tetapi, terbatasnya bukti ilmiah untuk mendukung penggunaan quercetin pada kondisi kesehatan tersebut.
Bagaimana cara kerjanya?
Quercetin memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan, membunuh sel kanker, mengontrol gula darah, dan membantu mencegah penyakit jantung.
Kegunaan & efektivitas
Mungkin tidak efektif untuk
- Performa latihan.
Mengonsumsi quercetin sebelum berolahraga tampaknya tidak berfungsi untuk mengurangi kelelahan, nyeri otot, atau pembengkakan.
Tidak terdapat bukti yang cukup untuk
- Autisme.
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung quercetin dan bahan-bahan lain dapat meningkatkan perilaku dan interaksi sosial pada anak-anak dengan autisme. - Prostat yang membesar (pembesaran prostat jinak).
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung quercetin, beta-sitosterol, dan saw palmetto tidak membantu mengurangi gejala ketika buang air kencing dan gejala lain pada pria dengan pembesaran prostat jinak. - Penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan makanan yang kaya quercetin, seperti teh, bawang, dan apel, dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung pada pria lanjut usia. Namun, mengonsumsi suplemen quercetin secara harian tampaknya tidak menurunkan faktor risiko penyakit jantung pada orang yang sehat. - Diabetes.
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi quercetin, myricetin, dan asam klorogenik secara bersamaan membantu menurunkan gula darah pada penderita diabetes yang tidak menggunakan obat antidiabetes. Selain itu, mengonsumsi kombinasi zat-zat diatas juga tampaknya bermanfaat bagi penderita diabetes yang sudah menggunakan metformin. - Infeksi pernapasan akibat olahraga.
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi quercetin dapat mengurangi kemungkinan infeksi saluran pernapasan atas setelah berolahraga berat. - Kolesterol Tinggi.
Penggunaan jangka pendek dari quercetin tampaknya tidak menurunkan "kolesterol jahat" (LDL) atau kolesterol total, atau untuk meningkatkan "kolesterol baik"(HDL).
Akan tetapi, sebagian besar penelitian yang dilakukan pada sample kecil tanpa ada sampel yang memiliki kondisi kolesterol tinggi. Sampai saat ini belum ada bukti yang jelas apakah quercetin akan menunjukkan manfaat hanya pada orang dengan kolesterol tinggi. - Tekanan darah tinggi.
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi quercetin akan mengakibatkan sedikit penurunan tekanan darah pada orang dengan tekanan darah tinggi ringan yang tidak diobati. Tidak jelas apakah penurunan tekanan darah ini bermakna secara klinis. - Transplantasi ginjal.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung quercetin dan curcumin serta dikombinasikan dengan obat anti-penolakan, dalam waktu 24 jam setelah transplantasi ginjal, dapat meningkatkan fungsi awal dari ginjal yang ditransplantasikan. - Kanker paru-paru.
Asupan quercetin yang lebih tinggi sebagai bagian dari diet telah dikaitkan dengan rendahnya risiko kanker paru-paru pada perokok aktif. - Luka dan radang mulut (mucositis oral).
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi quercetin tidak mencegah luka mulut yang disebabkan oleh obat kanker. - Kanker ovarium.
Tidak ditemukan hubungan antara asupan quercetin dari makanan dan kemungkinan terjadinya kanker ovarium pada satu populasi di sebuah penelitian. - Kanker pankreas.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi quercetin dalam jumlah tinggi dalam diet dapat mengurangi kemungkinan terkena kanker pankreas, terutama pada pria yang merokok. - Gangguan ovarium dikenal sebagai sindrom ovarium polikistik.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi quercetin meningkatkan kadar hormon pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dan tampaknya juga meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap insulin. Tetapi tidak jelas apakah perubahan ini mengarah pada perbaikan gejala sindrom ovarium polikistik; seperti haid yang tidak teratur. - Nyeri dan pembengkakan prostat.
Mengonsumsi quercetin melalui mulut tampaknya mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup, tetapi quercetin tampaknya tidak membantu masalah buang air kecil pada pria dengan masalah prostat yang bukan karena infeksi. - Rheumatoid arthritis (RA).
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi quercetin dapat mengurangi rasa sakit dan kekakuan pada wanita dengan RA. Tetapi tampaknya tidak mengurangi jumlah sendi yang bengkak atau lunak. - Buang air kecil yang menyakitkan karena masalah pada uretra (sindrom uretra).
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi produk yang mengandung quercetin, bromelain, kondroitin sulfat, gotu kola, rhodiola, Scutellaria barbata membantu mengurangi frekuensi kenci pada orang dengan sindrom uretra. - Infeksi saluran kemih (ISK).
Penelitian awal menunjukkan bahwa mengonsumsi kombinasi asam hialuronat, kondroitin sulfat, curcumin, dan quercetin, serta mengaplikasikan estrogen pada vagina, dapat membantu mencegah ISK pada wanita yang sering menderita ISK. Produk quercetin juga berfungsi tanpa estrogen, tetapi tidak sebaik dengan estrogen. - Asma.
- Katarak.
- Sindrom kelelahan kronis.
- Encok.
- Pengerasan pembuluh darah (atherosclerosis).
- Hay fever (alergi rinitis).
- Nyeri dan bengkak (radang).
- Skizofrenia.
- Radang lambung dan usus.
- Infeksi virus.
- Kondisi lain.
Dibutuhkan lebih banyak bukti untuk menilai efektivitas penggunaan quercetin pada kondisi diatas.
Efek samping & keamanan
Quercetin MUNGKIN AMAN bagi kebanyakan orang ketika diminum dalam jangka pendek. Quercetin aman dikonsumsi dalam jumlah hingga 500 mg sebanyak dua kali sehari selama 12 minggu. Tidak diketahui apakah penggunaan jangka panjang atau dosis yang lebih tinggi akan tetap aman bagi tubuh.
Quercetin dapat menyebabkan sakit kepala dan kesemutan pada lengan dan kaki ketika dikonsumsi. Dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Ketika diberikan secara intravena (dengan IV) dalam jumlah yang sesuai (kurang dari 722 mg), quercetin mungkin aman. Efek samping quarcetin ialah kemerahan pada kulit, berkeringat, mual, muntah, sulit bernapas, atau nyeri di tempat suntikan. Mungkin tidak aman apabila jumlah yang lebih besar yang diberikan melalui IV. Ada laporan kerusakan ginjal pada dosis yang lebih tinggi.
Pencegahan & peringatan khusus
- Kehamilan dan menyusui: Belum ada data yang cukup tentang penggunaan quercetin selama kehamilan dan menyusui. Hindari penggunaannya untuk tetap aman.
- Masalah ginjal: Quercetin dapat memperburuk masalah ginjal. Jangan gunakan quercetin jika Anda memiliki masalah ginjal.
Interaksi
Interaksi sedang
Berhati-hatilah dengan kombinasi ini!
- Antibiotik (Antibiotik Quinolone) berinteraksi dengan quercetin
Beberapa ilmuwan menduga bahwa mengonsumsi quercetin dan beberapa antibiotik secara bersamaan dapat menurunkan efektivitas beberapa antibiotik karena mampu mencegah antibiotik tersebut untuk membunuh bakteri.
Akan tetapi, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah hal ini merupakan masalah besar. Beberapa antibiotik yang mungkin berinteraksi dengan quercetin ialah ciprofloxacin (Cipro), enoxacin (Penetrex), norfloxacin (Chibroxin, Noroxin), sparfloxacin (Zagam), trovafloxacin (Trovan), dan grepafloxacin (Trovan). - Cyclosporin (Neoral, Sandimmune) berinteraksi dengan quercetin
Cyclosporin (Neoral, Sandimmune) diubah dan dipecah oleh hati. Quercetin dapat mengurangi kecepatan hati dalam upaya memecah Cyclosporin (Neoral, Sandimmune).
Mengonsumsi quercetin dapat meningkatkan efek dan efek samping dari obat ini. Konsultasikan kepada dokter Anda apabila Anda hendak mengonsumsi cyclosporin (Neoral, Sandimmune) dan quecetin dalam satu waktu. - Obat-obatan yang diubah oleh hati (Cytochrome P450 2C8 (CYP2C8)) berinteraksi dengan quercetin
Beberapa obat diubah dan dipecah oleh hati. Quercetin dapat mengurangi kecepatan hati dalam upaya memecah beberapa obat. Mengonsumsi quercetin dan obat-obatan yang diubah oleh hati secara bersamaan dapat meningkatkan efek dan efek samping dari obat tersebut.
Konsultasikan kepada dokter Anda apabila Anda hendak mengonsumsi quercetin dan obat-obatan tersebut secara bersamaan. Beberapa obat yang diubah oleh hati ialah paclitaxel (Taxol), rosiglitazone (Avandia), amiodarone (Cordarone), docetaxel (Taxotere), repaglinide (Prandin), verapamil (Calan, Isoptin, Verelan), dan lainnya. - Obat-obatan yang diubah oleh hati (Cytochrome P450 2C9 (CYP2C9)) berinteraksi dengan quercetin
Beberapa obat diubah dan dipecah oleh hati. Quercetin dapat mengurangi kecepatan hati dalam upaya memecah beberapa obat. Mengonsumsi quercetin dan obat-obatan yang diubah oleh hati secara bersamaan dapat meningkatkan efek dan efek samping dari obat tersebut.
Konsultasikan kepada dokter Anda apabila Anda hendak mengonsumsi quercetin dan obat-obatan tersebut secara bersamaan. Beberapa obat yang diubah oleh hati ialah celecoxib (Celebrex), diclofenac (Voltaren), fluvastatin (Lescol), glipizide (Glucotrol), ibuprofen (Advil, Motrin), irbesartan (Avapro), losartan (Cozaar), phenytoin (Dilantin), piroxicam (Feldene), tamoxifen (Nolvadex), tolbutamide (Tolinase), torsemide (Demadex), warfarin (Coumadin), dan lainnya. - Obat yang diubah oleh hati (Cytochrome P450 2D6 (CYP2D6)) berinteraksi dengan quercetin
Beberapa obat diubah dan dipecah oleh hati. Quercetin dapat mengurangi kecepatan hati dalam upaya memecah beberapa obat. Mengonsumsi quercetin dan obat-obatan yang diubah oleh hati secara bersamaan dapat meningkatkan efek dan efek samping dari obat tersebut.
Konsultasikan kepada dokter Anda apabila Anda hendak mengonsumsi quercetin dan obat-obatan tersebut secara bersamaan. Beberapa obat yang diubah oleh hati ialah amitriptyline (Elavil), codeine, flecainide (Tambocor), haloperidol (Haldol), imipramine (Tofranil), metoprolol (Lopressor, Toprol XL), ondansetron (Zofran), paroxetine (Paxil), risperidone (Risperdal), tramadol (Ultram), venlafaxine (Effexor), dan lainnya. - Obat-obatan yang diubah oleh hati (Cytochrome P450 3A4 (CYP3A4)) berinteraksi dengan quercetin
Beberapa obat diubah dan dipecah oleh hati. Quercetin dapat mengurangi kecepatan hati dalam upaya memecah beberapa obat. Mengonsumsi quercetin dan obat-obatan yang diubah oleh hati secara bersamaan dapat meningkatkan efek dan efek samping dari obat tersebut.
Konsultasikan kepada dokter Anda apabila Anda hendak mengonsumsi quercetin dan obat-obatan tersebut secara bersamaan. Beberapa obat yang diubah oleh hati ialah lovastatin (Mevacor), clarithromycin (Biaxin), cyclosporine (Neoral, Sandimmune), diltiazem (Cardizem), estrogens, indinavir (Crixivan), triazolam (Halcion), verapamil (Calan, Isoptin, Verelan), alfentanil (Alfenta), fentanyl (Sublimaze), losartan (Cozaar), fluoxetine (Prozac), midazolam (Versed), omeprazole (Prilosec), lansoprazole (Prevacid), ondansetron (Zofran), propranolol (Inderal), fexofenadine (Allegra), amitriptyline (Elavil), amiodarone (Cordarone), citalopram (Celexa), sertraline (Zoloft), ketoconazole (Nizoral), itraconazole (Sporanox), dan lain-lain. - Obat yang ditransportasikan oleh pompa dari dalam sel (Substrat P-glikoprotein)) berinteraksi dengan quercetin
Beberapa obat ditransportasikan dengan pompa dari dalam sel. Quercetin mungkin menurunkan fungsi pompa ini sehingga meningkatkan penyerapan beberapa obat oleh tubuh. Hal ini dapat meningkatkan efek samping dari beberapa obat.
Beberapa obat yang ditransportasikan oleh pompa ini ialah diltiazem (Cardizem), verapamil (Calan, Isoptin, Verelan), digoxin (Lanoxin) cyclosporine (Neoral, Sandimmune), saquinavir (Invirase), amprenavir (Agenerase), nelfinavir (Viracept), loperamide (Imodium), quinidine, paclitaxel (Taxol), vincristine, etoposide (VP16, VePesid), cimetidine (Tagamet), ranitidine (Zantac), fexofenadine (Allegra), ketoconazole (Nizoral), itraconazole (Sporanox), dan lain-lain.
Dosis
Dosis quercetin yang tepat bergantung pada beberapa faktor seperti usia pengguna, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Pada saat ini tidak ada informasi ilmiah yang cukup untuk menentukan kisaran dosis quercetin yang tepat.
Perlu diingat bahwa produk alami tidak selalu aman dan dosisnya merupakan hal yang penting. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada label produk dan konsultasikan dengan apoteker atau dokter Anda atau profesional kesehatan lainnya sebelum mengonsumsinya.