HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Promixin: Manfaat, Dosis, & Efek Samping

Dipublish tanggal: Feb 14, 2019 Update terakhir: Okt 24, 2020 Tinjau pada Jun 23, 2019 Waktu baca: 3 menit

Ini adalah review terhadap obat dengan merk promixin. Promixin memiliki kandungan tiamfenikol. Tiamfenikol (thiamphenicol) adalah antibiotik spektrum luas yang bekerja dengan cara berikatan dengan ribosom bakteri secara reversible sehingga menghambat sintesis protein dari bakteri yang peka, yang pada akhirnya menghambat pertumbuhan bakteri. Tiamfenikol (thiamphenicol) memiliki spektrum aktivitas yang sama dengan chloramphenicol, tetapi 2.5 - 5 kali lebih kuat.

Mengenai promixin

Golongan

obat keras, obat resep

Kemasan  

  • dos 100 kapsul 500 mg

Kandungan

Manfaat promixin

  • promixin (thiamphenicol) digunakan untuk demam tifus, paratifus, infeksi Salmonella sp sp, H. influenzae, terutama infeksi meningeal, Rickettsia, Lympogranulloma psittacosis, bakteri gram negatif penyebab bakteria meningitis, infeksi kuman yang resisten terhadap antibiotik lain.
  • promixin (thiamphenicol) sangat umum digunakan untuk pengobatan infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran pencernaan, dan infeksi saluran kemih misalnya gonore

Dosis promixin

promixin (thiamphenicol) diberikan dengan dosis :

  • Dewasa, anak, bayi usia >2 minggu: 50 mg/kg per hari dalam 3-4 dosis bagi
  • Bayi prematur: 25 mg/kg sehari dalam 2 dosis bagi
  • Bayi usia <2 minggu: 25 mg/kg sehari dalam 4-6 dosis bagi

Dosis untuk penggunaan indikasi tertentu :

  • Penyakit menular sksual (diberikan secara oral): Dewasa : 1.5 g sehari dalam dosis bagi, bisa ditingkatkan sampai 3 g/sehari pada awal pemberian untuk infeksi parah. Anak : 30-100 mg/kg/hari.
  • Gonorrhoea (diberikan secara oral): Dewasa : 2.5 g/hari untuk 1-2 hari. Dosis alternatif, 2.5 g pada hari pertama kemudian diikuti oleh 2 g / hari pada masing-masing dari 4 hari berikutnya.

Efek Samping promixin

  • efek samping yang disebabkan oleh pemakaian promixin (thiamphenicol) adalah reaksi hipersensitivias / alergi, gangguan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, diare.
  • obat ini dapat juga menyebabkan sariawan, glositis, ensefalopati, depresi mental, sakit kepala, ototoksisitas, anemia hemolitik dan reaksi jarish-herxheimer.
  • jika antibiotik ini digunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan pendarahan, neuritis optik dan perifer.
  • efek samping promixin (thiamphenicol) yang berpotensi fatal adalah penekanan pada sumsum tulang belakang, sindrom abu-abu pada bayi baru lahir dan prematur.
  • jika tanda - tanda hipersensitivitas muncul segera hubungi pihak medis karena bisa menyebabkan shock anafilaktic yang bisa berakibat fatal.

Kontraindikasi

  • promixin (thiamphenicol) dikontraindikasikan terhadap pasien yang hipersensitf terhadap promixin (thiamphenicol) dan antibiotik derivat chloramphenicol lainnya.
  • Sebaiknya tidak diberikan kepada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • jangan menggunakan antibiotik ini untuk pengobatan influenza, batuk pilek dan infeksi lain yang disebabkan oleh virus. jangan menggunakan antibiotik ini untuk pencegahan infeksi bakteri 
  • Depresi fungsi sumsum tulang
  • Imunisasi aktif
  • Kehamilan dan laktasi

interaksi obat

  • promixin (thiamphenicol) dapat meningkatkan efek warfarin dan sulfonylurea.
  • juga meningkatkan kadar fenitoin dalam plasma darah.
  • metabolisme promixin (thiamphenicol) meningkat pada pemberian bersamaan dengan fenobarbital dan rifampisin
  • Antibiotik tidak boleh digunakan untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus.
  • Pemakaian antibiotik harus sesuai dengan yang diresepkan dokter baik jumlah maupun durasinya. Menghentikan pemakaian obat sebelum waktunya berpotensi menyebabkan terjadinya resistensi.

Perhatian

  • penderita dengan gangguan fungsi ginjal sebaiknya dosis promixin (thiamphenicol) dikurangi untuk mencegah terjadinya akumulasi obat.
  • selama pemakaian dianjurkan untuk minum minimal 1.5 liter / hari untuk mencegah kristaluria.
  • pada pemakaian dalam jangka waktu yang panjang sebaiknya dilakukan pemeriksaan darah secara periodik untuk antisipasi terjadinya diskrasia darah.
  • promixin (thiamphenicol) juga  terdeteksi ikut keluar bersama ASI, sehingga jika memungkinkan pemakaian promixin (thiamphenicol) selama menyusui sebaiknya dihindari

Toleransi terhadap kehamilan

KATEGORI C. studi pada reproduksi hewan telah menunjukkan tiamfenikol (thiamphenicol) memberikan efek buruk pada janin. tidak ada studi yang memadai dan terkendali dengan baik pada manusia, namun jika potensi manfaat penggunaan obat lebih tinggi pemberian pada ibu hamil dapat diberikan meski terdapat potensi resiko


3 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi obat, bukan anjuran medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter atau apoteker mengenai informasi akurat seputar obat.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app