Polip Serviks - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati

Dipublish tanggal: Feb 13, 2019 Update terakhir: Nov 6, 2020 Tinjau pada Mei 3, 2019 Waktu baca: 4 menit

Polip serviks adalah tumor jinak yang tumbuh pada serviks atau leher rahim. Serviks itu sendiri merupakan saluran kecil yang menghubungkan bagian bawah rahim dan bagian atas vagina. Polip tumbuh meninggi dan bertangkai pada permukaan liang saluran pada serviks.

Pada seseorang yang memiliki polip serviks, umumnya hanya ada satu atau paling banyak dua hingga tiga polip sekaligus.

Serviks berperan sebagai jalur bagi keluarnya darah menstruasi, di samping menjadi jalur sperma untuk masuk dan membuahi sel telur (ovum) pada proses pembuahan. Selama persalinan, serviks menjadi lebih tipis dan lebar sehingga membuat bayi bisa melalui saluran ini sebelum dilahirkan.

Berdasarkan data dari Universitas Harvard diketahui bahwa polip serviks paling banyak terjadi pada wanita berusia 40 hingga 50 tahun yang memiliki lebih dari satu orang anak. Polip hampir tidak pernah terjadi pada wanita muda sebelum mulai menstruasi. Polip serviks juga bisa terjadi selama kehamilan. Hal ini terjadi karena meningkatnya kadar hormon estrogen.

Polip serviks biasanya bersifat jinak atau bukan termasuk keganasan. Bahkan kanker serviks jarang berkembang dari polip. Kanker serviks sendiri terjadi karena infeksi oleh human papilloma virus (HPV), yang juga menyebabkan kondiloma akuminata.

Ciri-ciri dan Gejala Polip Serviks

Pada dasarnya, jaringan polip yang masih kecil tidak akan menimbulkan masalah apapun. Lain halnya ketika tangkainya semakin panjang dan rapuh, maka akan menimbulkan gejala utama berupa perdarahan. Darah yang keluar bisa bersamaan dengan siklus haid, dimana menstruasi menjadi banyak atau kunjung berhentu. Namun pastinya, pendarahan akibat polip serviks bisa terjadi kapan saja tidak harus mengikuti jadwal haid.

( * ) Gejala utama polip serviks adalah perdarahan dari jalan lahir, karena jaringan tumor jinak ini begitu rapuh berbeda dengan jaringan normal.

Meskipun demikian, ada juga beberapa gejala penyerta lainnya. Oleh sebab itu, segera periksakan diri ke dokter kandungan jika anda mengalami keputihan dengan lendir berwarna putih atau kuning, atau anda mengalami mens yang tidak normal (darah menstruasi sangat banyak).

Anda sebaiknya segera periksa ke dokter jika mengalami flek atau pendarahan dari jalan lahir ketika:

  • Sesudah berhubungan seksual.
  • Antara periode menstruasi.
  • Sesudah mencuci vagina.
  • Sesudah menopause.

Beberapa gejala ini juga mirip dengan gejala kanker serviks. Meskipun kemungkinannya kecil, pada beberapa kasus polip pada serviks bisa menjadi tanda awal dari kanker serviks. Oleh sebab itu, segera membuang atau mengangkat polip tersebut bisa mengurangi risiko kanker.

Konsultasikan dengan dokter, harus seberapa sering anda melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear secara rutin. Kami tidak dapat menyebutkannya di sini karena akan berbeda tergantung usia dan riwayat kesehatan yang anda miliki.

Penyebab Polip Serviks dan Faktor Risiko

Polip serviks kebanyakan terjadi pada wanita berusia lebih dari 20 tahun yang telah mengalami beberapa kali kehamilan. Kebanyakan polip serviks ditemukan saat pemeriksaan panggul. Biasanya polip hanya tumbuh satu buah meskipun kadang juga bisa dua atau tiga, bahkan bisa berbarengan dengan polip rahim.

Masih belum jelas kenapa polip serviks bisa terjadi, namun diduga berkaitan dengan:

Kadar Hormon Estrogen yang Tinggi

Kadar estrogen umumnya berfluktuasi selama kehidupan wanita. Kadar estrogen paling tinggi selama proses melahirkan, selama kehamilan, dan di bulan – bulan menjelang menopause.

Bahan kimia buatan manusia yang menyerupai estrogen juga banyak di lingkungan. Sebagai contoh, xenoestrogen yang ada di daging dan produk turunan susu yang dijual di pasaran. Estrogen sintetik juga bisa dilepaskan ke makanan yang dipanaskan dalam plastik. Bahkan penyegar udara yang mengandung phthalates merupakan bahan kimia yang menyerupai estrogen.

Inflamasi atau Peradangan

Serviks yang meradang berwarna merah, iritasi, atau terkikis. Beberapa penyebab inflamasi serviks meliputi:

Penegakan Diagnosis

Polip serviks mudah ditemukan saat dokter melakukan pemeriksaan panggul. Dokter akan melihat adanya jaringan yang tumbuh seperti jari dengan permukaan halus di serviks yang tampak kemerahan atau keunguan. Dua tipe polip serviks adalah ektoserviks dan endoserviks.

Polip ektoserviks berasal dari lapisan permukaan serviks yang paling luar. Polip endoserviks berasal dari kelenjar serviks dan merupakan tipe polip serviks terbanyak. Wanita yang sudah menopause lebih sering mengalami polip ektoserviks dan wanita yang belum menopause kebanyakan mengalami polip endoserviks.

Biopsi atau pengambilan sampel jaringan polip bisa dilakukan dan kemudian dikirim ke laboratorium untuk diuji. Hasilnya biasanya menunjukkan sel polip bersifat jinak. Pada kasus yang jarang, sel abnormal atau lesi prekanker juga bisa ditemukan.

Pengobatan Polip Serviks

Kadang – kadang, polip serviks bila hilang atau terlepas dari serviks dengan sendirinya. Ini bisa terjadi pada wanita yang sedang menstruasi atau selama hubungan seksual. Dokter tidak perlu harus selalu membuang polip jika tidak menimbulkan gejala. Membuang polip serviks adalah prosedur sederhana yang bisa dilakukan dokter di tempat prakteknya. Tidak perlu diberikan obat penghilang nyeri. Metode untuk membuang polip serviks antara lain:

  • Memutar polip dari dasarnya
  • Mengikat benang bedah di sekitar dasar polip dan kemudian mengguntingnya
  • Menggunakan ring forceps untuk membuang polip

Metode untuk menghancurkan dasar polip bisa menggunakan:

  • Nitrogen cair
  • Ablasi electrokauter, menggunakan jarum elektrik panas
  • Bedah laser

Pasien mungkin merasa nyeri ringan dan kram perut ringan hingga sedang selama proses pembuangan serviks selama beberapa jam setelahnya. Keluar flek – flek darah dari vagina bisa terjadi satu hingga dua hari pasca pembuangan polip.

Pada beberapa kasus, polip terlalu besar untuk dibuang di praktik dokter. Pada kasus seperti ini maka butuh dilakukan pembedahan untuk membuang polip serviks di ruang operasi.

Prognosis atau tingkat kesembuhan pasien polip serviks sangat baik.

Pemulihan dan Pencegahan

Proses pembuangan polip serviks merupakan prosedur yang sederhana, aman, dan tidak invasif. Namun jika anda pernah mengalami polip maka anda berisiko untuk mengalami hal ini lagi. Pemeriksaan panggul secara reguler membantu untuk mendeteksi dini timbulnya pertumbuhan abnormal di serviks.

Karena beberapa infeksi dihubungkan dengan polip serviks maka beberapa langkah sederhana bisa mengurangi risiko terjadinya hal ini. Gunakan pakaian dalam dari katun sehingga sirkulasi udara di daerah genital baik. Hal ini mencegah panas dan lembab yang berlebihan yang merupakan lingkungan yang sempurna untuk terjadinya infeksi.

Lakukan pemeriksaan panggul dan papsmear secara rutin. Seberapa sering pap smear dilakukan tergantung dari riwayat kesehatan dan usia. Dokter bisa merekomendasikan sejumlah waktu, biasanya tiga hingga lima tahun bagi wanita yang tidak memiliki riwayat pap smear abnormal.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
MedlinePlus, Cervical Polyps (https://medlineplus.gov/ency/article/001494.htm).
Valinda Riggins Nwadike, Cervical Polyps (https://www.medicalnewstoday.com/articles/322437.php), 11 July 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app